Hati hati dengan senyuman, terkadang hadirnya hanya untuk menutupi hati yang abu-abu.💫💫💫
Ocha berjalan santai menuju kelasnya, tak segan ia menyapa bebetapa murid lainnya yang berpapasan dengannya.
Ocha yang terkenal dengan gadis ramah, murah senyum dan ceria itupun memasuki kelasnya.
Ia duduk dibangkunya, seperti biasa mengambil novel dan memulai membacanya. Itulah hobi Ocha, membaca karya-karya fiksi.
"View pagi ini seperti biasa, liat lo baca novel,Cha," Ucap Alisha terkekeh lalu duduk disamping Ocha. Ocha pun ikut terkekeh. "Gapapa dong," ucap Ocha kembali fokus pada novelnya. Alisha hanya berdecak kesal.
"Woy!.. Hosh.. hosh," pekik Dinda tiba-tiba membuat Ocha dan Alisha menoleh.
"Ada apaan sih?" tanya Ocha.
"Tau, pagi-pagi juga, udah lari-larian aja lo," cibir Alisha.
"Jadi gini loh, teman-temanku yang pastinya kudet ini," ucap Dinda lalu mengambil duduk didepan Ocha dan Alisha, memposisikan badannya berhadapan dengan Ocha dan Alisha.
"Cih, ada apaan emang?" tanya Ocha.
"Sekolah kita ada murid baru guys, katanya cowok dan katanya juga dia ganteng tingkat tinggi," ucap Dinda heboh.
"Halah! Gitu doang kok heboh," cibir Ocha,
"Iya nih, dikira ada apa," sahut Alisha.
"Yee, dikasih tau juga."
Bel pelajaran sudah berbunyi, pak Hendri selaku guru yang mengajar dikelas Ocha pun sudah datang.
"Selamat pagi semua," sapanya dengan hangat,
Tidak, guru yang mengajar mapel fisika ini bukan guru galak ataupun guru yang mematikan, melainkan pak Hendri adalah guru yang ramah.
Katanya 'mapelnya saja sudah bikin pusing, jadi kita bikin asik aja' kata beliau.
"Pagi paaakk..." Balas sekelas kompak.
"Bapak gak akan jelasin lagi, saya tau pasti kalian pusing denger penjelasan saya, jadi saya minta kalian bikin rangkuman bab empat dan lima dikumpulkan saat jam pelajaran saya habis," ujar pak Hendri.
"Kalo bab empat sama lima mah kebanyakan Pak," sahut salah satu murid bernama, Bayu.
"Dikit itu bay," ujar pak Hendri.
"Gak asik ah," ujar Bayu pasrah.
Tok..
Tok...
"Maaf pak, bisa minta waktunya sebentar?" tanya wali kelas kelas XI-IPA 1, Bu Nadin.
"Iya silahkan Bu, mari," ujar pak Hendri.
"Halo, good morning," Sapa bu Nadin, maklum bu Nadin juga merangkap sebagai guru bahasa inggris.
"Hai,miss," sapa sekelas.
"Jadi, saya kesini ingin memberi tahu kalian, akan ada siswa baru dikelas ini. Saya harap kalian bisa berteman baik dengan nya," Ucap Bu Nadin.
Bu Nadin keluar memanggil seseorang.
Setelah kembali kedalam Bu Nadin tidak sendiri, melainkan bersama dengan seorang pria tampan.Ocha yang melihatpun melotot tak percaya,
"Ini teman baru kalian, Ayo perkenalkan diri kamu,"
"Halo,nama saya Aldo Zhaikra Nicholass Saputra, terserah mau panggil apa. Gue pindahan dari semarang, gue harap kita bisa berteman dengan baik."
Ya, aldo si anak baru.
'gilasih, ganteng gak ketulungan'
'nambah cogan lagi, aye aye.'
'Bang! Dikasih makan apasih ganteng banget.'
'dedek rela ngeduain pacar demi abang.'
'Udah punya pacar belum?'
'No wa dong.'
Begitulah pekikan-pekikan gadis-gadis yang berada dikelas saat bertemu dengan Aldo.
"Sudah-sudah, kalo mau ngobrol-ngobrol nanti saja, kasian pak Hendri nunggunya lama, dan kamu Aldo. Duduk di bangku kosong ya," ujar bu Nadin, diangguki oleh Aldo.
Aldo segera duduk, dan pas sekali bangku dibelakang Ocha lah yang kosong.
"Maaf gak bilang mau pindah sekolah disini," ucap Aldo berbisik.
Ocha mengangguk dan tersenyum.
Alisha yang duduk dengan Ocha pun bingung, kok bisa Ocha mengenal anak baru itu?
"Lo udah kenal cha?" Tanya Alisha
"Dia temen gue waktu kecil di semarang, sebelum gue pindah ke jakarta" ucap Ocha.
Alisha hanya manggut-manggut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Love (selesai)
Teen FictionPeringkat cerita : Rank 1 in Menyerah Ditempat yang sepi, gadis itu menangis meluapkan segala pedih yang tersimpan. Menyakitkan jika harus mengingat betapa kejam dunia mempermainkannya seakan dunia tak memperbolehkannya untuk bahagia. Bintang Arisq...