Pada dasarnya cinta hanya sebuah rasa yang akan sirna kapan saja.+++
Seorang gadis berlari tergesah-gesah disepanjang koridor sekolah. Jam sudah menunjukkan pukul 07.50 yang berarti jam pelajaran pertama akan segera berbunyi.
Ia berlari sekuat tenaga menuju kelasnya.tanpa memperhatikan sekitar.
Brukk
"Aish!" Ringis gadis itu, ia mendongak, menatap siapa orang yang menabraknya
Dengan tatapan ingin menerkam ia berkata."Heh! Bantuin gue berdiri" titahnya, cowok itu tetap diam ditempat sambil menatap gadis itu bingung.
"Bangun sendiri, manja" ucapnya, tetapi ia juga mengulurkan tangannya untuk membatu sang gadis. Dengan cepat gadis itu meraih tangan cowok itu.
"Naufan arisyah, heh lo! Minta maaf sama gue" ucap alisha ketus, yah gadis itu alisha
"Ogah! Lo juga salah. Lari-larian dikoridor gak memperhatikan jalan" balas naufan sarkas.
"Gue yang jatuh, lo harus minta maaf" ucap alisha.
"Heh! Yang salah tetap salah, jangan berlagak seperti korban kalo pada dasarnya lo itu pelaku!" Ucap naufa, alisha berdecak kesal lalu menatap naufan dengan tatapan nyalang, kemudia gadis itu pergi dari hadapan naufan.
Naufan terkekeh pelan.
"Lucu" gumamnya lalu pergi meninggalkan koridor.+++
"Mampus lo, emang enak dikatain kaya gitu" ejek dinda, kini tiga sekawan itu sedang berada dikantin karena jam istirahat sudah berbunyi lima menit yang lalu.
"Diem ah! Sebel banget gue sama tuh cowok" ucap alisha sinis.
"Awas ntar jatuh cinta" ucap ocha terkekeh begitupun dengan dinda.
Disisi lain, Adit dan juga kelima temannya sedang berada di rooftop sekolah.
"Kenapa lo senyam-senyum sendiri fan?" Tanya adrean kepad naufan.
"Tau tuh, kaya orang gila senyum mulu" celetuk alif segera naufan menjitak kepala alif membuat sang empu meringis kesakitan.
"Kdrt kamu mas" ucap alif, naufan hanya bergidik ngeri.
"Jadi? Kenapa lo senyum-senyum sendiri? Kesambet apa coba siang bolong kata gini" ucap vero.
"Naufan mah lagi jatuh cinta bro!" Seru Adit dan terkekeh.
"Si naufan ternyata tau ya jatuh cinta" ucap dito.
"Yakali nggak tau, pumpung masih muda bro!" Seru naufan.
"Sama siapa nih?" Tanya dito, sekaligus mewakili pertanyaan dari ketiga teman lainnya.
"Ada deh cewek" ucap naufan.
"Yakali cowok fan!" Ucap alif berdecak kesal.
"Yee! Kepo amat kalian" ucap naufan terkekeh.
+++
Ocha gadis itu sedang menunggu adit yang katanya ingin mengantarkan ia pulang.
"Belum pulang bin?" Tanya aldo yang tiba-tiba sudah berada di depan ocha.
"Nunggu adit, al" ucap ocha tersenyum.
"Mau ditemenin?" Tawar aldo, ocha menggeleng lalu berkata "gak usah, bentar lagi juga dateng kok" ucap ocha.
"Yaudah, gue duluan ya" ucapnya lalu pergi dari hadapan ocha.
"Ocha!!" Seru alisha lantang dari depan gerbang, dan berlari menghampiri ocha yang sedang berada di halte.
"Kenapa sa?" Tanya ocha.
"Gue temenin ya?" Tawar alisha, ocha menggeleng.
"Gausah lo pulang aja, paling bentar lagi adit dateng" ucap ocha, namun kali ini alisha yang menggeleng."Supir gue belum dateng" ucapnya ocha hanya mengangguk.
Tak lama segerombolan motor besar berhenti didepan dua gadis yang sedang asik berbincang, dilihatnya adit dan teman-temannya.
"Ayok pulang cha" ajak adit.
"Sa, gue duluan ya? Mau ditemenin nggak? Kalo iya gue gajadi bareng adit" tawar ocha, alisha menggeleng ia mengedarkan pandangannya dan tak sengaja ekor matanya menangkap seorang pria yang menyebalkan baginya.
"Aish! Ngapain sih ada lo!" Ucap alisha kesal. Bukannya menjawab pertanyaan ocha ia malah berdebat dengan naufan.
"Suka-suka gue lah!" Ucap naufan tak mau kalah.
"Muak gue" ucap alisha.
"Lah! Kan yang muak lo bukan gue, kembali lagi dong suka-suka gue" ucap naufan.
"Ngomong sama lo gak enak, capek gue" ucap alisha.
"Yaudah gausah ngomong, cewek kok ribet"
"Aish!"
"Kalian pulang bareng aja, Lo naufan anterin alisha pulang ya?" Ucap ocha terkekeh.
"What!?" Ucap alisha heboh.
"Ogah banget gue!" Ucap naufan.
"Apalagi gu-"
Mang ojan is calling.....
Ponsel alisha bergetar menandakan ada panggilan masuk, segera ia mengangkat telfon dari supir keluarganya itu.
"Halo"
"........"
"Yaah, kok gitu mang?"
"......."
"Terus aku pulangnya gimana dong? Udah sore ini"
"......."
"Yaudah deh mang"
"Kenapa sa?" Tanya ocha.
"Mobil gue mogok"
"Nah! Bareng naufan aja ya? Naufan, anterin alisha pulang ya?"
"Jangan deh jangan mending gue nyaru taksi aja"
"Udah jarang sa jam segini, jangan batu deh, naufan lo harus mau ya?" Paksa ocha, sedangkan adit hanya menyimak sedari tadi, dan Dito? Alif? Vero? Sudah pulang waktu mereka masih berdebat.
"Yaudah deh iya, ayo lo gue anter" ucap naufan ketus.
"Ikhlas nggak?" Tanya alisha.
"Iya ikhlas!"
"Tapi bayar" lanjutnya, alisha memukul pundak naufan pelan, naufan hanya terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Love (selesai)
Teen FictionPeringkat cerita : Rank 1 in Menyerah Ditempat yang sepi, gadis itu menangis meluapkan segala pedih yang tersimpan. Menyakitkan jika harus mengingat betapa kejam dunia mempermainkannya seakan dunia tak memperbolehkannya untuk bahagia. Bintang Arisq...