Apalagi yang lebih buruk dari menyerah sebelum memulai?
🌻🌻🌻
Seperti yang sudah ocha katakan tadi, sepulang sekolah ini ia ingin berkunjung kerumah adit.
Ocha menunggu adit diparkiran sekolah, Tak lama adit datang dengan senyum tipisnya."Sekarang banget nih?" Tanya adit, ocha mengangguk antusias.
"Iya dong!" Ucapnya.
Lalu setelah dirasa sudah siap, adit menjalankan motornya ikut membaur dengan padatnya kota jakarta.
Tak butuh waktu yang lama, Motor adit telah terparkir rapi di pekarangan rumahnya.
"Yuk, masuk" ucap adit mempersilahkan ocha masuk, tentunya sudah membuka kan pintu untuk ocha.
Ocha berjalan mengekori adit dibelakangnya.
"Mau ketemu mamah gue?" Tanya adit,Ocha mengangguk "dimana tente?"tanya ocha
"Sini" ucapnya dan mulai memasuki ruangan mamahnya.
Ocha berjalan pelan, mengikuti adit.
"Hai mah" sapa adit, Della-mamah adit hanya melihat adit sekilas lalu kembali menatap arah depan dengan tatapan kosong.
"Liat deh, adit bawa pacar adit. Dulu katanya pingin liat adit bawa cewek kerumah?" Ucap adit mulai mendekati mamahnya.
"Lepas!"ucap mamah adit.
"Halo, tante" sapa ocha, ia tersenyum ramah kepada mamah adit. Della kembali menatap ocha yang berdiri dibelakang adit. Sedikit tersenyum Della menghampiri ocha. Della mengelus lembut puncak kepala ocha.
"Kamu cantik" ucap mamah adit. Mendengar hal itu ocha tersenyum malu sedangkan adit, ada rasa lega dihatinya.
"Makasih tante" ucap ocha, Della mengangguk. Lalu ia kembali menatap adit.
"Jagain dia, jangan sampai kamu ninggalin dia" ucap Della. Adit hanya mengangguk.
"Mamah gausah sedih lagi, orang kayak papah gak perlu di tangisin, laki-laki brengsek! Adit gak suka mamah terus ngurung diri. Masih ada adit yang butuh kasih sayang mamah, dan adit mohon jadi mamah della yang selalu kasih adit senyum ramah. Selalu sambut adit ketika adit banyak masalah." Ucap adit. Ocha yang melihatnya pun tak bisa berkata lagi. Matanya berkaca-kaca. Ia melihat sisi rapuh adit saat ini.
"Maafin mamah" ucap della dengan suara yang bergetar tanda menahan tangis.
Della segera menghambur kepada adit. Sejujurnya ia juga rindu kepada putranya. Ia tak bisa lama-lama menyendiri. Terlihat bodoh jika menyiksa diri sendiri demi laki-laki yang rela menghianati pikir mamah adit.
"Sekali lagi maafin mamah" ucap della, air mata tak lagi bisa dibendung. Della menangis begitupun dengan adit yang sedikit mengeluarkan air mata. Ada rasa lega di hatinya. Mamah nya telah kembali.
"Makasih" ucap adit melepas pelukannya dan beralih menatao ocha "makasih" ucapnya hanya itu yang bisa ia katakan tidak ada kata selain kata 'terimakasih'.
Ocha mengangguk lalu Adit kembali menatap mamahnya.
"Ayo kita kebawah! Udah lama mamah gak masak" ucap della
"Let's Go!!" Ucap ocha terkekeh.
Adit kembali tersenyum lega, ia bersyukur sangat bersyukur. Tidak ada lagi kata suram dirumahnya yang besar ini.
Adit memperhatikan Della dan ocha yang sedang asik membuat berbagai macam masakan. Sesekali terkekeh.
"Kamu suka seafood gak?" Tanya mamah adit.
"Suka tan, apalagi sama Kepiting hehe" ucap ocha.
Mereka dipertemukan dalam beberapa jam lalu, namun keduanya sudah terlihat akrab. Ocha merasakan bahwa jiwa keibuan mamah adit tidak hilang. Bahkan tidak akan pernah hilang. Ia ikut senang mamah adit bisa kembali ceria. Dahulu waktu pertama kali ocha kesini penampilan mamah adit sangat memperihatinkan. Mata yang sembab, Rambut acak-acakan dan juga raut wajah yang pucat pasi.
"Bagus dong tante juga suka seafood, tapi lupa kapan terakhir makan seafood. Tante terlalu kelam sama masa lalu. Sampai tante juga lupa kalo tante punya Putra yang sekarang udah tumbuh besar" ucap Della. Seketika suasana berubah. "Yang lalu lupain aja tan, sekarang tante fokus kedepan. Ada banyak hal yang harus tante lakuin" ucap ocha. Della mengelus punggung ocha, ia tersenyum ramah.
"Kamu memang baik, Adit gak salah pilih" ucap della terkekeh. Ocha hanya tersenyum malu.
"Wuihh! Ini mau masak atau ngerumpi sih?" Ucap adit yang tiba-tiba datang.
"Masak lah kak" ucap ocha.
"Cepet dong, keburu laper pake banget" ucap adit terkekeh geli.
"Gausah alay deh" cibir Della. Adit hanya mendengus kesal.
"Apaan sih mah" ucapnya.
"Udah kamu tunggu sana" titah Della. Adit mengangguk lalu segera duduk di pantry.
Setelah lama berkutat pada alat-alat dapur. Masakan pun sudah jadi.
Ocha segera menyajikan ke piring."Udah gih, kamu antar untuk adit" titah Della.
Ocha mengangguk. "Siap tan, aku kesana dulu ya" ucap ocha lalu segera menemui adit."Masakan siappp!" Ucap ocha segera menaruh piring yang berisi Ayam kecap pedas manis, makanan kesukaan adit dari kecil hingga sekarang.
"Wuihh! Siapa nih yang masak?" Tanya adit.
"Tante della lah" ucap ocha, namun della datang tiba-tiba "Mamah cuma bantu dikit, selebihnya Ocha yang masak" ucao Della terkekeh.
"Lumayan lah" ucap adit saat sudah mulai memakan makanan yang dibuat oleh ocha dan mamahnya.
"Eh ga deng, gak enak ini mah" ucap adit
"Jangan dimakan" ucap ocha menimpali.
Benar, adit berbohong nyatanya masakan ocha enak menurut adit.
"Eh gausah, laper" ucap adit nyengir kuda.
"Yee bilang aja enak kan" ucap ocha selidik.
"Lumayan" ucap adit.
"Gausah gensi" ketus ocha.
"Beneran ye!" Ucap adit tak mau kalah.
"Udah, kok jadi berantem" lerai Della.
"Iya-iya, btw enak kok cha. Gue suka" ucap adit nyengir.
"Suka apa?" Goda ocha.
"Ayam lah" ucap adit.
***
Tbc!
Gimana part ini? Full adit dan ocha kan hehe.
Jangan lupa vote&comment!
Tinggalkan jejak💙
See you next part:*
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Love (selesai)
Teen FictionPeringkat cerita : Rank 1 in Menyerah Ditempat yang sepi, gadis itu menangis meluapkan segala pedih yang tersimpan. Menyakitkan jika harus mengingat betapa kejam dunia mempermainkannya seakan dunia tak memperbolehkannya untuk bahagia. Bintang Arisq...