penyesalan

5.5K 301 0
                                    

Prangg

Kimberly berjalan gusar keasal suara.
Ia hanya berani mengintip dari balik pintu besi menatap iba sang kakak.

Airmata perlahan turun di pipi mulus nya yang putih.
Kakak nya yang arogan kini hancur bagai srigala gila yang hanya bisa meracau.

"Sampai kapan dya terus begitu , aku tidak tahan. Bahkan mom dan dad pun sudah hampir menyerah dengannya" isak kim saat seseorang memeluknya dari belakang.

"Sabar lah kim. Dya akan segera membaik"

"Tapi javier , zurra tidak bisa ditemukan dimana pun. Kakak ku yang bodoh itu hancur karena kehilangan matenya"

Javier memutar kimberly menghadapnya.
Mengusap wajah kim yang telah basah akan air mata.

"Akkkkhhhhh siallll . Zurra kembali lah aku mohon . Hiks hiks . Aku menyesal" teriak ben menarik narik rantai perak yang mengikat kedua kaki dan tangannya.

"Javieer"
"Sstt tenanglah"javier kembali menenangkan kimberly dengan pelukannya.

"Ekhem anak muda. Bisa kah aku bertemu alpha" lelaki paruh baya tersebut membungkuk meminta izin kepada kimberly.

"Silahkan paman horiso. Kuharap kau tidak membuatnya marah. Aku akan membawa kimberly istirahat"

Horison menatap kepergian javier dan kimberly dengan seringai kecil diwajahnya.
Dengan angkuh pria paruh baya tersebut masuk kedalam kamar ben.

"Siapa yang mengizinkan kau masuk keparat"
"Lihat dirimu alpha , kau benar benar menyedihkan"

"Grrrrr , apa yang kau ingin horison" geram ben yang telah dikuasai penuh oleh alden wolfnya.

"Aku tau dimana luna mu berada"

"Jangan bermain dengan ku brengsek. Cepat katakan dimana zurra"

"Hahahahaha kau ingin tahu. Maka tenanglah dulu . Kau hanya perlu menjadikan ku tetua maha agung. Maka aku akan membantu mu menemukannya"

"Baiklah aku akan memberikannya. Apapun untuk lunaku"

Seringai kecil terbit dibibir tua horison. Tidak sia sia segala tipu muslihatnya untuk mengambil alih pack ini.

Dengan membantu ben menemukan zurra , maka terbantu lah ia membunuh sang angel tersebut.

"Baik lah aku akan membantu mu . Maka berhentilah membuat kacau. Dan segera lah keluar. Permisi alpha"

Ben memandang pria tua itu keluar kamar nya dengan sorot mata datar.

"Percaya lah zurra , kau akan kembali kepelukan ku" senyum tipis berselimut harapan terbit dibir pucat ben.

"Javier segera lepas rantai sialan ini dari ku." Ucap ben mendilink javier.

Setelah mendapat balasan dari sang beta, ben bersandar didinding menatap jauh keluar jendela.

Ia bertekad akan menemukan zurra dan membawanya ke sisinya.
Ia begitu menyesal terpengaruh sihir amanda dan menyakiti matenya.

zurra the AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang