pertemuan baru

1.8K 155 4
                                    

Sudah beberapa hari dari saat mereka diserang kara atau amanda.
Petter dan zurra tampak begitu kelelahan.
Keduanya sudah kehilangan banyak energi diperjalanan.

Kekuatan zurra yang sering muncul dan hilang tiba-tiba membuat petter kewalahan.
Ia harus mengimbangi kekuatan zurra yang besar dan harus berusaha menggendong zurra saat gadis tersebut kehilangan energinya tiba tiba.

"Oh ayolah zurra. ,sadarlah ! Kau berat !!"ucap petter mencoba mengguncang zurra yang saat ini berada dipunggungnya.

Hening tanpa jawaban menandakan gadis tersebut belum juga sadar.
Petter hanya menghela nafas pasrah dan kembali berjalan dengan zurra di gendongannya.

Beberapa meter ia tertatih , petter di kejutkan oleh gadis kecil yang cantik.
Gadis tersebut tampak murni dengan mata polos yang berbinar menatap ke arah wanita di punggungnya.

"Hai gadis kecil. ,dimana ibu mu ? Kau tidak bisa sendirian disini . Disini sangat berbahaya"

"Apa itu miss gereja ?"

Alih alih menjawab petter , gadis tersebut malah balik bertanya menunjuk zurra.
Kerutan halus muncul di dahi petter , merasa bingung dengan pertanyaan gadis kecil tersebut.

"Ugggghhhh , kepala ku"ucap zurra lirih dan lemah.

"Kau sudah sadar ?"

Petter segera menurunkan azurra dengan hati hati.
Gadis kecil itu berteriak lantang saat zurra menyibak rambutnya dan memperlihatkan wajah cantiknya yang tampak kelelahan.

"Miss , kita bertemu lagi !!!!!"

"Eh ?"tanya zurra bingung ketika gadis kecil tersebut memeluknya erat , begitupun dengan petter yang berada di sampingnya.

"Kau lupa pada ku miss ?"tanya gadis tersebut tertunduk saat dirasa zurra tidak membalas pelukannya.

Zurra yang sudah sadar sepenuhnya menatap gadis kecil tersebut dengan seksama.

"Chatrine ? Oh ya ampun kau yang waktu itu di gereja ? Kau mengenaliku ? Maksudku , dengan rambut dan mata ku yang berbeda ?"tanya zurra tak sabaran.

Gadis tersebut tersenyum dan mengangguk mantap.

"Kalian saling mengenal ? Gadis ini bukan manusia biasa , dimana kau mengenalnya queen ?" Tanya petter bingung menatap zurra dan chatrine bergantian.

"Bukan manusia biasa ?"tanya zurra lebih bingung.

"Kita bertemu saat aku masih tinggal di gereja untuk bantu bantu sebelum beta dari werewolf tersebut menculikku"sambung zurra.

"Nah gadis kecil , aku tahu kau tidak mungkin sendirian di hutan ini. ,dimana ibu dan ayah mu ?" Tanya petter kini telah mensejajarkan tubuhnya dengan chatrine.

Gelengan kepala chatrine membuat petter memijit pelipis yang terasa berdenyut.
"Ya ampun , wanita pembangkang lagi" batin petter menatap zurra dan chatrine yang kini sudah tertawa dan bercerita meninggalkannya.

Petter menghela nafas dan memilih mengikuti kedua gadis di depannya.
Punggug dan rambut kedua nya tampak sama , hanya saja dengan warna yang berbeda.

Petter serasa melihat dua kakak beradik yang bertemu setelah lama terpisah.

Gadis kecil tersebut berhenti memegangi tangan zurra didepan batu besar di sebuah gua.

"Kenapa ?" Tanya petter bingung.

"Dia akan membawa kita kerumah nya pett"

"Rumah ?"

Belum lepas keterkejutan petter , mata nya dibuat melongo saat batu besar tersebut bergeser disentuh chatrine.

"Kau yang melakukan ini ?" Tanya petter yang di acuhkan baik oleh chatrine dan zurra yang berjalan masuk ke portal yang diciptakan chatrine.

"Aku benar , mereka benar benar mirip" gerutu petter mengikuti keduanya.

Baik zurra dan petter terbuat takjub dengan apa yang mereka lihat.
Taman bunga yang indah terpampang jelas di depan mereka , rumah rumah kayu yang berjejer rapi membuat suasana nyaman makin terasa di tempat ini.

"Selamat datang di rumah queen dan prince petter" ucap chatrine memecah keheningan.

"Ini adalah kampung white witch dan soal queen , ibuku sudah bercerita kalau akan datang seorang gadis dengan rambut keperakan bersama seseorang pangeran" sambung chatrine menjawab kebingungan yang tergambar jelas di wajah kedua orang dewasa tersebut.

Air mata petter mengalir perlahan , terduduk memegangi dada kirinya.

"Kenapa petter ? Kau baik baik sajq ? Tanya zurra khawatir.

"Sudah sangat lama aku tidak menginjak kan kaki disini semenjak peperangan yang membuatku kehilangan ayahku"

Zurra memeluk petter erat mengerti dengan apa yang dirasakan oleh petter.
Betapa terkejutnya zurra saat seseorang memanggil namanya lirih namun terdengar lembut.

"Azurra , aku bibi mu . Adik dari ibumu alentha" ucap wanita usia 30 tahunan yang sangat mirip dengan chatrine mendekat ke arah zurra.

"Bibi ?" Tanya zurra haru melepas pelukannya pada petter dan berjalan perlahan mendekati alentha.

"Anakku"

Keduanya berpelukan dengan tangis haru bercampur bahagia.
Zurra memeluk alentha erat sambil memandangi orang orang yang berkerumun tersenyum tulus padanya.

Hatinya menghangat saat diperlakukan hangat layaknya keluarga disini.
Selama ini hanya penolakan yang selalu ia rasakan .
Namu sekarang , ia bertemu dengan keluarga sesungguhnya.

zurra the AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang