awal mula dendam

2K 147 4
                                    

Ruangan panjang yang hanya disinari sedikit cahaya tersebut terasa sesak.
Didalam ruangan tersebut terdapat satu meja yang membelah ruangan dengan satu ketua yang berdiri dengan tatapan penuh kebencian di ujung meja.

'Brak"

"Tidak bisakah kalian semua bekerja sama ? "

Semua terdiam ketika suara itu menggema di seluruh ruangan.

"Tapi kenapa kami harus bergabung dengan vampir rendahan hanya untuk menangkap titisan angel tersebut ?"

"Cih , kau kira kau siapa ? Aku , aku lah yang akan meminum darah murni sampai mengering" sanggah seorang lagi dengan seringai terpatri di bibir nya.

"Apa kalian tidak mengerti ? Kekuatan besar telah lahir. Kita tidak bisa melumpuhkan seorang angel berdarah penyihir putih tersebut tanpa perencanaan yang matang , bahkan saat ini king demon akan menjaganya mati matian"  ucap sang ketua sudah mulai tenang.

Beberapa orang didalam ruangan menangguk tanda mengerti.

"Jadi anda punya rencana apa tuan ?" salah satu tetua werewolf bertanya.

"Mari berperang dengan edward bersama dengan alpha dan lord vampir terkuat. Hasut siapa saja yang bisa kalian hasut "

"Apa yang anda inginkan dengan menyerang king edward ?" giliran tim vampir yang bertanya.

"Aku hanya ingin melihat kesakitan bagi sang demon , sisanya terserah kalian. Sang angel adalah milik kalian"

"Baiklah yang mulia" ucap mereka serempak menyetujui jawaban sang ketua.

Satu persatu mereka pamit dan pergi dari ruangan tersebut .
Menyisakan sang ketua bersama minum merah pekat di tangannya.

Senyum miring menghiasai bibirnya , menyesap minuman dengan nikmat.
Dia tertawa kecil ketika tangannya yang satu lagi menyentuh bekas luka yang memanjang dari mata kiri hingga bibir kanan yang tampak mengerikan.

Flashback

Peperangan yang tak terelakkan memakan begitu banyak korban tampak menggenaskan.
Makhluk dengan sayap terbentang luas menatapnya penuh akan kebencian.
Kuku  kuku tajam keluar bagai  pedang yang siap menikam
"Kau lupa edward , aku adalah ayah mu . Aku lah demon sesungguhnya"

"Diaammmmmmmmm"

Angin terhembus kencang , pepohonan tumbang bagai badai besar yang siap menghancurkan.

Pertarungan ayah dan anak tersebut tak bisa terelakkan , mereka siap membunuh satu sama lain.
Edward terdesak saat sang ayah merapalkan mantra terlarang dari kaum angel .

"Matilah kau anak tidak berguna" teriak  .. Menerkam edward dengan bantuan alam.

Edward kecil yang mulai terdesak pun menggapai ferguso dengan kuku tajam yang melengkung.
Kuku itu tertancap dalam di wajah ferguso yang merintih.

Edward melempar sang ayah yang sudah merintih.
Terkapar dibawah pohon pohon tumbang membuat ferguso tampak tak berdaya.
Edward meninggalkan sang ayah tanpa repot repot memeriksa keadaannya.

"Aku akan membalas mu . Tidak peduli kau anakku atau bukan. Arrgggghhh" teriak ferguso mencoba tetap bangkit dan menghilang dari tempat kejadian.

Flashback end.

zurra the AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang