bergabung

1.9K 144 0
                                    

Leonard berlari secepat kilat memasuki kediaman bennedict.
Ia memasuki pack tersebut tanpa menghiraukan para penjaga yang mencoba menghalanginya.

"Ayolah. ,biarkan saja aku masuk . Kalian tahu ? Aku dan benedict sudah seperti saudara" ucap leo mengedipkan matanya kepada sang petugas.

"Biarkan saja , saya mengenal nya dengan baik" ucap seorang yang baru datang menengahi.

"Nah , kalian dengar . Terimakasih saviera"

"Javier. ,J A V I E R tuan"

"Hahahahaha baik lah baik lah . Dahhh" ucap leo meninggalkan javier dengan tawa renyah.

Sesampai di depan mansion leo disambut dengan wajah kesal kimberly.

"Hai cantik , apa kakakmu yang jelek ada didalam ?" sapa leo saat melihat kimberly menatapnya sambil bersedekap dada.

"Sudah seperti rumah mu sendiri heh ?"

"Hahahahaha maaf maaf , tapi aku sangat perlu bicara dengan sang alpha"

"Ya ya ya. ,untung saja kakak ku mengenalmu . Jika tidak mungkin saat ini kau sudah diserang karena memasuki pack kaum ku se enaknya"

Leo hanya tertawa mendengar ocehan kimberly tentang sikapnya.

"Dia ada dikamarnya , masuk saja" ucap kim mempersilahkan leo ke kamar sang kakak.

Tidak butuh waktu lama bagi leo untu sampai dan mengejutkan sang alpha.
Dengan seringaian khas , leo masuk kedalam ruangan sang alpha dengan santai.

"Woi anjing nakal , where are you ?"

"Ck , apa lagi ini ? Kau kan sudah melihatku . Kenapa kau kemari" jawab ben mengeluarkan gigi taringnya.

"Tenang kawan , aku kesini tidak untuk bertarung denganmu"

"Aku bukan kawanmu."

"Ya ya , tidqk bisakah kau tenang sedikit"

Ben memilih mengacuhkan leo , dan tetap fokus dengan pekerjaannya.
Leo yang merasa teracuhkan mendengus dan mendekat ke arah ben.

"Aku ingin menyerang kediaman demon"

"Lantas ?"

"Ku dengar beberapa tetua kita sedang merencanakan sesuatu untuk menjatuhkan sang demon"

"Lalu ?"

"Ck , tanggapan macam apa ini ?" Tanya leo tak terima.

"Hmm . Apa ini sebuah konspirasi ?"

"Kau bodoh , dengan mengalahkan demon kita bisa saja bertemu dengan azurra. Aku mendengar kabar bahwa azurra ditawan dikediaman demon"

Ben sepenuhnya mengalihkan perhatian kepada leonard.

"Setelah bertemu azura , baru kita pikirkan bagaimana dia akan memilih mu atau pun aku ? Setuju"

"Hmmm , jadi kau minta aku untuk bekerja sama dengan mu ? Tanpa bantuan mu pun , aku yakin pack ku akan menang"

"Ya ya ya ya , semua anjing memang selalu sombong dalam berbicara"

Benedict melemparkan sebuah vas kaca ke arah kepala leonard yang berdiri tidak jauh darinya.
Dengan insting dan kecepatan yang ia miliki ,ia mampu mengelak dari lemparan serigala tersebut.

"Hahahahahahah lemah"

"Sepertinya kau ingin bertarung peminum darah ?" Ucap ben tertantang.

"Tenanglah bodoh , jadi intinya kau mau tidak ?"

"Apa ?"

"Lupakan , sepertinya aku memang yang salah mencari sekutu .permisi" ucap leo mendramatisir keadaan.

"Ck , kalau bekerja sama yang kau maksud , aku menyetujuinya. Secepatnya akan aku kirim pasukan ku di perbatasan"

"Dari tadi kek , capek tau aku tuh"

Benedict kembali melempar leo dengan vas lain didekatnya.

"Pergi lah dari sini sebelum semua vas disini hancur dikepala mu"

"Wuahahahahahahahahaha"

Benedict menghela nafas dan memjijat pelipis lelah ketika suara tawa leo masih terdengar dikediamannya meski lelaki tersebut telah menghilang.

Ben berjalan menuju jendela menatap langit senja yang tampak mulai memudar.
Dengan lantang ben memerintahkan javier untuk datang di kediamannya.

"Ya , alpha . Saya disini" sapa javier setelah berada diruangan ben.

"Kumpulan pasukan terbaik kita secepatnya. Kita akan segera menyerang kediaman demon".

"Apa ? Kau gila ?"

"Ini perintah javier"

Javier terdiam dan mengangguk mendengar permintaan sang alpha yang tidak bisa dibantah.
Secepat kilat samuel meninggalkan ruangan ben , menyisakan ben yang masih betah berdiri menatap langit di jendela.

"Aku akan membawa mu kembali mate , meski aku harus bekerja sama dengan vampir rendahan itu" ucap ben penuh keyakinan.

zurra the AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang