guru terbaik

1.7K 145 0
                                    

Hari ini adalah hari pertama zurra berlatih bersama ibu nya petter.
Selama hampir sebulan zurra berlatih bersama alentha yang memiliki darah setengah angel , kekuatan zurra sudah mulai bisa dikontrol.

Darah angel murni dari sang ibu berpadu didalam diri zurra , memudahkan ia bertransformasi begitu cepat.
Hingga alentha menyerah dan memberikan tanggung jawabnya pada alice.

Alice adalah peri alam yang sangat luarbiasa , kutukan nya untuk memakai kekuatan terlarang musnah sepenuhnya oleh darah murni zurra.
Seperti sekarang zurra yang kewalahan melepas lilitan akar pepohonan yang begitu kuat melilit tubuhnya.

"Berusaha lah sayang , semakin kau putus asa semakin sulit kau terbebas darinya" ucap alice memperhatikan zurra.

"Tapi ini susah bibi"ucap zurra dengan tampang memelas.

Alice tidak memperdulikan rengekan zurra , ia mencoba menyerang zurra demi menguji ke tangkasan gadis tersebut.
Bola bola angin mulai terbentuk bersama cahaya yang mengkilat. ,membuat zurra bergidik ngeri menatap alice yang terbawa suasana untuk menyerangnya.

"Shit , kalau begini mati gue" ucap zurra dalam hati berusaha sekuat tenaga melepaskan diri.

Bola angin tersebut bergerak dengan sangat cepat kearah zurra yang melongo tidak percaya.
Satu tamparan angin meleset dipipi mulusnya.

"Awwwwwww, bibi sakit"

"Jangan manja zurra , kau adalah penerus ibu mu . Angel , seorang peri yang memegang peran besar bagi semua alam semesta"

Tanpa banyak bicara. ,serangan demi serangan memukul telak zurra.
Gadis itu terbatuk mengeluarkan darah menatap alice nanar.

"Ck. ,aku kira kau begitu hebat. Kau mempermalukan ibu mu dan alentha yang membanggakan mu . Aku tidak percaya akan bangkit dari darah gadis sepertimu" ucap alice lalu meninggalkan zurra yang terdiam seribu bahasa.

Hati kecilnya terenyuh mendengar kata kata tajam alice.
Alice benar , jika dia tidak berkembang dia tidak akan bisa membanggakan ibu dan alentha.

Sekuat tenaga zurra mencoba bangkit melepaskan diri dari akar akar yang masih setia melilitnya.

"Aku gak boleh kalah , ya kali tu ibu ibu bisa nginjak aku . Liat aja ya bi alice , aku pasti bisa melampui ibuku"

Tanpa sepengetahuan zurrq , alice mengamati nya dari kejauhan tersenyum bangga pada gadis itu.

"Dasar anak sekarang , kalau tidak diremehkan mereka tidak bakal mau termotivasi"ucap alice bermonolog.

Dengan sekuat tenaga zurra melepas ikatan ikatan akar tersebut.
Raga nya sudah lelah , rasa haus lapar dan sakit pada tubuhnya menjadi satu.

"Gunakan aku zurra. ,aku adalah kau yang lainnya"

"Siapa kau ?" Tanya zurra melihat sekelilingnya.

"Aku adalah kau , aku ada bersamamu . Gunakan aku zurra"

"Maksud mu ? Bagaimana cara k u menggunakanmu?"

"Tutup lah mata mu , rasakan aliran darah mu . Fokuslah., berputus asa lah"

Tanpa pikir panjang zurra mengikuti perintah suara yang tidak ia ketahui siapa dia.
Ia rasakan tubuhnya melayang , rasa panas menjalar dari ujung kaki hingga ujung kepalanya.

Angin angin berkeliling mengitari zurra , pohon pohon bergerak kesana kemari.
Alice yang melihat itu terkejut dan berusaha menyadarkan zurra, takut gadis itu akan terluka oleh dirinya sendiri.

Pakaian zurra berubah,baju lusuhnya sudah berganti jadi gaun putih sebatas paha.
Sayap putih bersihnya terbentang indah mengepak bersama rambut perak  yang terurai indah.

Alice menatap zurra tak percaya , takjub dengan perubahan besar pada gadis ceroboh tersebut.

"Astaga , dia berubah dengan sangat sempurna" ucapnya tersenyum bangga.

Mata zurra perlahan terbuka dan melihat takjub sekelilingnya.
Akar akar uang melilit tubuhnya sudah hilang bersama pohon tumbang yang berserakan.
Matanya takjub memperhatikan sayapnya yang mengepak.

Dia tersenyum kearah alice yang juga tersenyum lembut padanya.
Dengan senang zurra terbang kesana kemari membuat angin berhembus cukup kuat.
Setelah terasa puas zurra turun tepat didepan alice.

"Bibi , aku berhasil . Terimakasih. ,kau dan ibu alentha benar benar guru terbaikku" ucap zurra memeluk alice.

"Aku tidak melakukan banyak hal sayang , darah murni ditubuhmu sudah ada sejak kau dilahirkan"ucap alice membelai sayap zurra sayang.

"Tidak. ,kalau tidak karena ucapan mu mungkin aku tetap merengek tanpa berusaha. Kalian yang terbaik"

Zurra tersenyum senang membayangkan jika tidak lama lagi ia bisa kembali ke kediaman sang demon.
Zurra telah merindukan sosok tersebut , ia ingin memamerkan sayap putihnya pada sang demon.

zurra the AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang