iam Azurra

6.5K 356 56
                                    

Zurra berjalan mengitari taman bunga yabg menjadi tempat favorite nya disini.
Dengan senandung kecil zurra berlari mengejar kupu kupu yang seakan ikut bermain bersamanya.

'Srek srek'

Zurra terkejut langsung menatap horor kumpulan ilalang yang tak jauh darinya.

"Siapa disana ? Peter kau kah itu ?" zurra yang diliputi rasa takut tidak menutupi rasa ke ingin tahuan nya.

Dengan kaki yang gemetar zurra mendekat keasal suara.

"Kyaaaaaaa , siapa kau ?"kaget zurra mengambil langkah mundur.

Sesosok pria tinggi akhir 50an memdekat dengan jubah hitam menutup seluruh badan menyisakan wajah nya yang tampak sangat jelas dengan goresan panjang dar mata hingga tulang pipinya.

"Si si siapa kau ? Ja-jangan mendekat"zurra gelagapan saat sosok tersebut mencengkram dagunya.

"Kau secantik ibu mu. Sosok wanita rapuh yang ingin dilindungi. Tapi sayang kalian harus dimusnahkan"

"Siapa orang yang kau maksud. Kau salah orang. Aku tak mengenalmu . Bahkan ibuku tidak pernah cerita tentang mu" zurra langsung berlari setelah usaha melepaskan dirinya berhasil.

Namun baru beberapa langkah , langkahnya terhenti saat pria tersebut mengatakan sesuatu yang membuat ia terpaku.

"Ternyata selain bodoh kau juga tidak tau apa apa tentang keluarga kandungmu . Menyedihkan. Aku ferguso penguasa kegelapan orang yang begitu mencintai ibumu namun harus diusir hanya oleh pria menjijikan yang kau sebut dengan ayah. Sayang sekali dya mati tanpa bertemu dengan mu"

Zurra membalikkan badan dengan nafas terengah menahan emosi.
Melihat reaksi zurra yang mulai terpancing ferguso tersenyum licik.

"Keluarkan semuanya gadis cantik . Aku ingin melihat seberapa besar kekuatan yang diturunkan oleh jonathan kepadamu. Asal kau tahu aku lah pembunuh kedua orang tua mu. Apa kekasihmu tidak memberi tahu mu soal kedua orang tua mu? Wah memang gadis malang"

"Berhentiii . Kuperintahkan kau berhenti. Menjauh , hilang" teriak zurra melepaskan semua emosi yang ia tahan.

Angin bertiup kencang dengan gemuruh petir bersahut sahutan menghentikan setiap pergerakan yang ada disekitar mereka.
Ferguso menatap zurra dan alam bergantian. Dengan seringai menakutkan ia bergegas pergi dari hadapan alam yang mengamuk.

Sebelum menghilang ia sempat membisikkan kata kata yang jadi akhir kesadaran zurra.

"Berkembanglah , maka kekuatan itu akan menjadi milikku angel"

Hanya kegelapan yang menyelimuti zurra saat ini sampai ia terbangun ditempat sepi nan sejuk.
Ia melihat kesana kemari sampai ia menemukan seorang gadis duduk menatap air terjun didepannya.

"Maaf, apa kau tahu ini dimana? Dan bagaiman ----a aaaaaaa, si siapa kau ? Itu muka kenapa bisa seperti aku" zurra terlonjak mundur melihat gadis tersebut sangat mirip dengannya hanya saja gadis tersebut memiliki mata biru yang sangat terang.

Zurra menampar nampar wajahnya berulang kali namun mengernyit saat merasakan sakit dikedua pipinya.

"Heheh tidak mungkin aku sudah mati . Bahkan aku belum minta pertanggung jawaban dari edward . Tapi gadis ini siapaaaa " zurra menarik rambutnya frustasi.

Gadis didepannya mendengus menarik zurra agar duduk disebelahnya.

"Kau belum mati dan kau berada dipikiranmu sendiri"

Melihat tatapan zurra mengisyaratkan ketidak mengertiannya membuat gadis itu melanjutkan ucapannya meyakinkan zurra.

"Aku bagian dari dirimu yang telah tersegel sejak kematian ibumu. Aku adalah kekuatanmu. Dirimu dan bagianmu"

"Jadi bagaimana bisa aku bisa bertemu denganmu setelah sekian lama" tanya zurra yang mulai mengerti arah perkataan gadis tersebut.

"Aku hadir karena tanda itu.  Aku bangkit dan akan menyatu dengan mu setelah kau menyatu dengan sang penjaga mu" tubjuk gadis tersebut menunjuk tanda ditengkuk zurra.

Zurra tersenyum menyentuh tengkuknya yang terdapat tato dan makin membentuk ukiran cantik setelah edward membuat tanda kepemilikan disana.
Namu senyum tersebut pudar ketika ingatannya memutar kejadian beberapa waktu lalu bahwa edward tahu sesuatu tentang keluarganya namun enggan memberitahu zurra akan hal itu.

"Kau tak perlu cemas. Setelah ini kita akan tahu kejadian yang sesungguhnya." gadis tersebut menepuk pundak zurra dengan senyuman tulus memberi semangat.
Namun senyum itu pupus setelah pertanyaan unfaedah zurra membuat gadis itu diam menahan geram.

"Berarti kau akan mengambil alih tubuhku ? Lalu mengahancurkan aku ? Atau jangan jangan kau ingin membunuh ku" zurra berdiri mengambil ancang ancang menyerang.

Gadis tersebut geleng geleng kepala tak percaya dengan kelakuan inangnya.
"Kau terlalu pintar untuk jadi inangku"

"Benar aku terlalu pintar untuk kau bodohi , dan jangan coba coba ingin mengambil alih tubuhku"

Gadis itu menganga tidak percaya akan ucapan zurra yang ngelantur kemana mana.
Dengan sekali tarik ia memegang tangan zurra dan merapalkan sebuah mantra.

Tubuh zurra melayang dengan cahaya cahaya kecil mengelilingi tubuhnya seperti menyedot sang gadis kedalam tubuh zurra.

"Aaaaaaaa . Ha hah hah" zurra membuka mata terduduk diatas tempat tidur dengan bingung.

"Ada apa ? Apa ada yang sakit" suara seseorang membuat fokus zurra kembali.

Dilirknya sekitar tempat ia berada dan ia menyadari ia sudah berada didalam kamarnya dan ed.
Huft ternyata itu hanya mimpi , pikirnya menarik nafas.

"Hei ada apa ? Jawab aku"
"Tidak apa apa ed , apa yang terjadi ?"
"Pelayan menemukanmu pingsan ditaman bunga sore ini dan baru sadar tepat tengah malam . Kau menakutiku dear"

Zurra menatap edward dengan tatapan bersalah berselimut kecewa ketika teringat kata kata ferguso sore tadi.

"Kyaaaa siapa kau ?" teriak ben berlari dari pintu menuju ranjang zurra.

"Ada apa dengan mu ?" ucap zurra menatap peter bingung dan beralih menatap edward yang mengalihkan pandangan darinya.

"Coba lihat cermin itu?"

Zurra mengikuti intruksi peter untuk menoleh kearah cermin yang berada tak jaub darinya.
Zurra sempat kaget , rambutnya yang semula keperakan sekarang telah berubah jadi perak berkilau.
Dengan mata biru sebiru dalamnya lautan.

Deg
"Berarti ini bukan mimpi" ucapnya dalam hati.

Zurra melirik edward yang enggan menatap kearahnya. Zurra tahu ada satu hal yang disembunyikan ed dari dirinya.
Dan ia akan mencari tahu itu nanti.

Dengan wajah datar namun penuh aura zurra menatap peter yang masih bingung ditempatnya.
Zurra melirik edward sekali lagi dan memunculkan smirk dengan bibir pucatnya tersebut.

"Iam Azurra the queen of angel" ucap zurra lantang membuat bulu kuduk peter berdiri menatap zurra tak percaya.

Sedangkan edward menatap zurra dengan ekpresi yang sulit diartikan.


zurra the AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang