Zurra terbangun dari tidurnya dengan rambut yang sangat acak acakkan.
Dengan tertatih zurra berjalan menuju kamar mandi."Ingin menggodaku queen?"
Bagai disiram air dingin zurra terpaku ditempatnya.Dengan gerakan lambat zurra melirik satu persatu bagian tubuhnya yang tak tertutup sehelai benang pun.
Dengan gerakan secepat kilat zurra berlari ketempat tidur dan menyembunyikan tubuhnya kedalam selimut.
Wajahnya memerah semerah tomat melilit selimut ketubuhnya.
"Berhenti lah tertawa burung sialan" geram zurra berlari kekamar mandi.Wajah zurra makin memerah dibalik pintu kamar mandi ketika suara tawa edward makin menggelegar.
Dengan kesal zurra mandi dengan wajah yang masih merah menahan malu.
Setelah menyelesaikan ritual mandi dan berganti pakaian , zurra celingak celinguk mencari edward yang tak kunjung ia temui.
"Wik wik wik wik wik wik. Ah aha ah ah ah ah aahh -----"
Dengan geram zurra mendekat keasal suara. Dengan wajah memerah zurra menatap tajam seseorang yang berdiri membelakanginya.
"Berhenti bernyanyi tidak jelas dan berhenti menggoda ku sialan"
Dengan tampang heran orang tersebut berbalik menatap zurra dalam.
"Apa yang salah? Aku mendengar lagu itu dari dunia manusia yang sedang ramai baru baru ini. Dan apa maksud dengan menggodamu ?""Eh benarkah ? Ak aku permisi" dengan cepat zurra hendak melangkah meninggalkan orang tersebut sampai tangannya dicekal dan dibalik paksa.
"Tunggu tunggu , aku mengerti. Bagaimana rasanya berlayar wik wik dengan king ?"
Semburat merah menghiasi wajah putih zurra hingga ketelinganya mendapat tatapan dengan seringai menggoda dari orang didepannya.
"Urus saja urusan mu peter, dan enyahlah"
Zurra berusaha melepaskan cekalan tangan peter dari tangannya.Melihat gelagat zurra yang menahan malu , seringai peter pun muncul. Dengan suara yang lebih nyaring peter kembali bernyanyi lirik akhir dari penggalan lagu yang ia dengar dari sahabat nya yang berkunjung kedunia manusia baru baru ini.
Dengan cepat zurra menginjak kaki peter sehingga cekalan dan nyanyian peter berhenti. Dengan secepat kilat ia pun meninggalkan peter yang mengumpat karenanya.
"Peter sialan. Awas kau" ucap zurra melangkah kearah dapur berniat mencari minum.
Namun apapun yang ia dengar justru membuat nya seperti orang gila.
"Wik wik wika , bisa ambil kan tepung itu untuk ku?"
"Ah baik lah madam"Zurra mengernyit memijit kepalanya yang berdenyut.
Ah dia mulai gila, pikirnya."Hei apa kau sakit?"
Tepukan seseorang dipundak nya membuat zurra terkejut dan lega secara bersamaan mengetahui siapa orang yang baru menegurnya."Apa gara gara semalam kau jadi kurang istirahat? Apa perlu wik --"
"Stop it ed . Tidak bisakah virus wik wik tidak berkembang di otakku" geram zurra menatap jengah edward .
Sedangkan yang ditatap membalas tatapan zurra dengan dahi berkerut.
"Hei hei apa yang terjadi ? Ada masalah ?"
"Semua ini gara gara wik wik sialan" geram zurra meninggalkan edward yang masih kebingungan.
Edward berniat mengejar zurra pun urung karena tawa peter yang baru saja datang.
"Biar ku tebak , gadis mu eh tidak tidak maksudnya wanita mu itu baru saja melepas masa gadisnya"
Ucap peter menaik turunkan kedua alisnya kearah edward.Edward makin dibuat bingung oleh ucapan peter sampai sebuah pemikiran membuat senyum lebar timbul diwajah datar ed.
Tanpa berkata kata edward meninggalkan peter yang geleng geleng akan tingkah raja demon tersebut.
"Mereka memang pasangan yang aneh" ucap peter melenggang masuk kearah dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
zurra the Angel
Random"you are mine my lady" "you are mate sayang" "aku tidak akan ikut memperebutkan mu,tapi kau sendiri yang akan mengikutiku" "lintah darat , anjing dan burung . bagus sekali tidak adakah yang normal disini" "kita bukan binatang" serempak tiga laki lak...