menarik

7.4K 404 3
                                    

Zurra menggeliat hendak bangun dari tidurnya. Merasa hangat di pagi yang dingin membuat zurra enggan untuk membuka mata. Seseorang membelai pipinya,membuat ia semakin enggan membuka mata.
'Seseorang!!'.

Zurra membelalakkan matanya menyadari sesuatu yang janggal disini. Matanya meneliti setiap sudut kamar yang begitu asing hingga matanya tepat menghadap pada seseorang yang tengah berbaring disampingnya.
"Aaaaaaaaaaaaaahhh"
'Bruk '
"Aduh"
Ben hanya melirik zurra yang jatuh akibat kaget dan mundur secara bersamaan.

Ben duduk bersila diatas tempat tidur memperhatikan zurra yang sudah berdiri menatapnya.
Zurra yang merasa risih dipandangi seperti itu berdehem dan mulai mengomel.
Ben hanya mengedikkan bahu dan berjalan menuju zurra.

Bibir mereka beradu . Zurra yang tersadar akan keterkejutannya mendorong ben sekuat tenaga. Namun sayang sedikit pun ben tidak bergerak.
Bibirnya terus menyapu mengecup bibir merah alami milik zurra.

Zurra yang terbawa suasana berhenti berontak dan membalas ciuman ben.
Mendapat respon zurra , ben tidak menyianyiakan kesempatan.
Ciuman mereka makin dalam dan intim , ben sudah membawa zurra terlentang diatas tempat tidur dengan dirinya yang mengukung zurra tanpa melepaskan ciumannya.

Tangan ben sudah menjamah sebagian tubuh zurra sampai gedoran pintu menyentak kesadaran sang gadis.
Zurra mendorong ben dari atas tubuhnya , nafasnya masih terengah engah dengan otak yang masih bingung dengan apa yang terjadi.

"Ekhem maaf mengganggu lamunan mu , tapi tidak kah kau ingin sarapan" suara seorang mengagetkan zurra.
Zurra yang sadar langsung duduk dengan kikuk mencari keberadaan ben.
"Ben sudah keluar dari setengah jam yang lalu , ayo sarapan. Aku tau kau pasti membayangkan sesuatu hal yang menyenangkan"ajak kimberly menarik zurra keluar.

"Sial" zurra membatin. Dengan pipi yang masih merona menahan malu zurra mengikuti kimberly.
Dia bingung kenapa orang orang disini membungkuk setiap berpapasan dengannya memanggil luna.
Melihat kebingungan yang terpancar diwajah zurra.kimberly menjelaskan semua yang terjadi pada zurra.

Zurra yang sudah mengetahui itu dari cerita yang pernah dibaca nya merasa tidak percaya kejadian ini sungguh nyata.
"Jadi ini semua bukan mimpi " cicit zurra yang masih bisa didengar kimberly.
"Benar ini bukan mimpi. Ini nyata zurra. Dan aku kimberly adik dari alpha bodoh yang naas nya menjadi mate mu itu".

Mereka pun berbincang tanpa sadar sudah membawa mereka keruang makan.
Semua mata tertuju pada zurra yang berdiri kikuk disebalah kimberly.
"Hormat luna" zurra mendengus mendengar ucapan hormat dari orang yang membuatnya terperangkap disini.

Semua orang membungkuk hormat pada zurra. Zurra yang tidak tau apa apa hanya tersenyum kikuk dan duduk setelah dipersilahkan.
Zurra meneliti satu persatu orang orang yang berada disini.
Sampai matanya berhenti pada kursi kosong disebelahnya.

Seolah tau apa yang ada dipikiran zurra , javier yang tepat duduk didepannya berdehem.
"Maav luna , alpha ada tugas sehingga beliau harus keluar dan tidak bergabung sarapan dengan kita."
Ucapan javier membuat seluruh pandangan mata mereka tertuju pada zurra.

Zurra menatap jengkel javier ,sedangkan javier tersenyum manis tanpa rasa bersalah.
"Liat saja. , aku akan membalas mu anjing sinting"batin zurra menatap javier dengan senyum manisnya.
Pandangan zurra teralihkan saat deheman seorang pria paruh baya yang masih terbilang sangat tampan diusianya dan wanita cantik yang elegan yang duduk tepat disebalahnya

"Perkenalkan sayang aku adalah xavier cailton dan ini istri ku meriana cailton. Kami adalah orangtua pasanganmu" ucap xavier memperkenalkan diri dan isterinya.
Zurra masih diam mencerna apa yang terjadi sampai otak kecilnya menyadari sesuatu.

"Tapi saya bukan pasangan siapa siapa tuan"
Perkataan zurra disanggah oleh wanita yang katanya ibu dari ben dan kimberly.
"Oh sayang kami paham kamu bingung dengan semua ini , tapi cepat atau lambat kamu akan mengerti" wanita itu mengelus tangannya lembut,
Setelah perbincangan yang satupun tak zurra mengerti , sarapan pun berlanjut.

Tanpa disadari siapapun ,Seorang tetua yang duduk di ujung kursi meneliti zurra
dengan seksama.
Ujung bibirnya tertarik membentuk seringaian menyeramkan.

"Seorang putri menjadi mate werewolf . Sungguh menarik"

zurra the AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang