lagi. ,si anjing betina ?

1.8K 160 9
                                    

Azurra dan petter berjalan menyusuri jalan setapak di ujung hutan.
Azurra yang mengekori petter tak henti hentinya mengoceh kesal.

"Dasar , gak manusia gak burung . Php semua . Sial ! Katanya mau antar. ,tapi apa coba ? Gak kan ?"

Petter yang mendengar gerutuan zurra hanya menghela nafas pasrah dan tetap menuntun jalan dengan baik.

"Aku kan pengem gitu kayak di film film , cupika cupiki kek , sayang sayangan dulu kek . Atau apa gitu "

"Ayolah zurra , kau bahkan sudah merasakan genjatan senjatanya tadi malam . Masih kurang kah ?" Ucap petter jengah mendengar wanita di belakangnya.

"Heh ? Bagaimana kau bisa tahu ? Kau mengintip ya ?" Zurra menyamakan langkah mengejar petter.

Petter diam tak menggubris ucapan zurra . Membuat wanita tersebut geram dan menarik rambut petter kuat.

"Arggggghhh , kau gila ya ? Ya ampun rambut kesayangan ku" ucap petter melihat beberapa rambutnya rontok akibat tarikan zurra.

"Ya maaf , habis nya kau cuek sih" jawab zurra tanpa rasa bersalah.

"Cih , semua orang di istana pasti tahu apa yang kalian lakukan semalam"

"Memangnya apa ?"

"Oh astaga queen , aku muak dengan tampang sok polos mu itu" petter mulai menarik rambutnya sendiri.

Sedangkan zurra hanya diam menyaksikan petter yang sudah mulai frustasi.

"Oh ayolah zurra , kalian semalam sudah mulai berciuman di ruang tengah . Membuka helai demi helai penutup tubuh kalian itu dari tangga . Dan apa ? Dan bodoh nya kalian , kalian bercinta tanpa menutup pintu dengan suara melebihi kerasnya meriam . Apa masih kurang jelas wahai nona ?"

Zurra menunduk malu menyembunyikan pipi merahnya dengan kedua tangan .
Dengan senyum malu malu zurra menatap petter dan menunduk kembali.

"Najis . Sok imut"

"Awwww"

zurra berteriak sakit ketika tanggan besar petter menjitak kepalanya.
Petter hanya diam dan memilih melanjutkan perjalanan mengabaikan dumelan zurra dibelakangnya.

"Awwwww , kenapa sih?" Geram zurra karena menabrak punggung petter yang berhenti mendadak.

"Apa kau mendengar sesuatu queen ? Aku mendengar seseorang yang mendekat ?"ucap petter menajamkan pendengarannya.

"Aku tidak mendengar apapun"

"Diamlah , aku akan memeriksa di bagian sana"tunjuk petter ke balik pohon besar disebelah kiri mereka.

Saat petter berjalan mendekati pohon tersebut dan menjauhi zurra.
Sesosok bayangan besar melompatinya.

"Aauuuuuuuuuuuuu"

Seekor serigala putih bercorak keris di keningnya mendekati azurra dengan cepat.

"Lagi ? Si anjing betina ? Ya ampun. ,kenapa dia lagi sih ?" Tanya zurra menatap serigala tersebut lelah.

"Menjauhlah !!  Quuu .. Queen ?"

Belum sempat petter menyelamatkan zurra. ,petter sudah dibuat terkejut dengan sayap putih bersih keluar dari punggung zurra.

"Waw , aku tidak percaya ini . Kau memang lah istimewa. Aku kara , serigala dari amanda . Dan kau akan menjadi santapan ku" ucap serigala itu menyeringai ke arah zurra yang juga takjub dengan sayapnya.

"Ck , aku tidak percaya wanita itu seorang angel. Woi fokus" ucap petter meneriaki zurra yang masih bengong.

"Oh hai , anjing betina . Kita bertemu lagi. Mau bertarung ?" Ucap zurra menantang kara.

Kara yang tidak terima langsung menyerang zurra membabi buta.
Gigitan dan cakaran berusaha ia tancapkan ditubuh zurra.

Petter memilih duduk mengamati perubahan zurra.
Ia menangkis semua serangan kara dengan mudah dengan sayapnya.

Kara yang kelelahan memejamkan matanya merapalkan beberapa mantra.
Tanda dikeningnya mengeluarkan cahaya yang membuat zurra merasa was was dengan apa yang akan terjadi.

Sebuah bola api besar mulai terbentuk dikening kara dan siap untuk dilemparkan ke arah zurra.
Belum sempat bola api tersebut menyentuh zurra , petter lebih dulu melindungi zurra dengan perisai nya.

"Waw kau hebat" kagum zurra mendapati dirinya berada dalam cahaya ungu yang melindungi mereka berdua.

Bolq api kara meledak keras diluar perisai membuat petter dan zurra terkejut kagum dengan kekuatan yang dimiliki kara.

"Kurasa dia bukan werewolf biasa"

"Aaaaaaaaaaagghhhh"

"Queeennnn"

Petter mendekati zurra yang meringkuk memegangi dada kirinya.
Petter makin kalut ketika sayap putih zurra berangsur menghilang.

"Kita tidak bisa terus disini. ,kekuatan mu belum stabil . Gadis itu berbahaya." Ucap petter menopang zurra dipundaknya.

Kara yang melihat kejadian tersebut mencoba menghalangi mereka.
Dia berusaha menyerang zurra yang tampak lemah disisi petter.

"Wahai pelindung hutan , aku adalah petter sang pelindung . Buka kan jalan dan tahanlah gadis seriga tersebut. Sjsisksjwbshshejsjsjdjdbdgshs"

Setelah petter melafalkan mantra. ,angin bertiup menyibak hutan seakan membuka jalan bagi keduanya.
Rumput dan akar liar mulai membelit serigala kara erat.

Tidak menunggu lama petter membawa zurra di punggungnya kabur secepatnya dari kara.
Petter sadar bahwa kara bukanlah werewolf biasa.
Gadis itu pasti dengan mudah lepas dari mantranya.

Ia berlari secepat kilat menyusuri hutan dengan penuh keyakinan.
Ia bertekad untu menyelamatkan dirinya dan wanita yang dicintai saudaranya.

zurra the AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang