kerjasama team

5.6K 248 5
                                    

Leonard mondar mandir dikastil gelapnya dengan mulut yang tak berhenti mengoceh.

"Aku yakin anjing itu membawa lady ku . Tidak tidak pasti zurra yang lari dari ku. Oh itu pasti tidak mungkin . Tapi kenapa aku tidak bisa merasuki pikirannya lagi . Argghhh"

Jevon sang pengikut setia pun mulai jengah dengan tingkah sang lord yang seperti orang tak waras menurutnya.
Bayangkan saja jevon tidak boleh keluar dari ruangan ini sampai sang tuan memintanya.

Pernah sekali waktu jevon keluar karena tak tahan dengan tingkah sang tuan mendapat hukuman melukis sang lady yang hilang sesempurna mungkin , kesalahan sedikit saja akan di ceramahi berjam jam lamanya.
Dan jevon tidak suka itu.

"Hm jevon menurut mu apa yang harus kita lakukan ?" ucap leo nampak berfikir mengetuk ngetuk dagu dengan jari telunjuknya.

Belum sempat jevon membuka mulut , ucapan sang tuan membuat sang pengikut setia menutup rapat mulutnya.

"Ah ya , kenapa kita tidak mencarinya ke kandang si anjing" leo menjentikan jari nya menatap jevon dengan berninar.

Jevon hanya mengangguk tanpa berniat menjawab perkataan sang tuan. Leo yang merasa diabaikan pun berdecak tidak terima.

"Tidak bisakah kau buat dirimu berguna pak tua , setidaknya jawab aku jika bertanya." ucap leo mendapat anggukan dari jevon.

"Nah kapan waktu yang bagus kita ke pack tersebut? Hmm sekarang sepertinya waktu yang tepat'

Sekali lagi leo menjawab pertanyaannya sendiri dan pergi menghilang dari hadapan jevon yang menampakkan wajah kesal bercampur emosinya.

Tanpa dendam jevon pun mengikuti sang tua yang berteleport ke packhouse milik ben.

"Ehem nona cantik , bisakah bawa aku pada alpha mu yang punya wajah rata rata ?" ucap leo ketika ia melihat wanita cantik duduk diruang tamu pack house tersebut.

Melihat gelagat wanita tersebut yang enggan menjawab pertanyaannya membuat leo emosi.
Namun sebelum seauatu yang buruk terjadi, jevon terlebih dahulu memperkenalkan diri dan menyatakan maksud kedatangan mereka.

"Maaf nona , saya jevon. Kami dari kerajaan vampir bermaksud ingin bertemu dengan alpha. Bisakah kami menemuinya"

"Baik lah jevon , saya kimberly adik sang alpha. Silahkan temui dya diruang kerja pintu kedua sebelah kiri dari sini. Dan untuk pengikut mu ku harap ajari ia sopan santun . Permisi".

Leo menatap tak percaya ucapan kimberly yang jelas jelas menyinggungnya.
Dengan lirikan tajam leo menatap jevon yang tersenyum menahan tawa akibat ucapan gadis kecil barusan.

Dengan sekali deheman jevon kembali merubah wibawanya dan menuntun leo untuk keruang ben sang alpha.

Tanpa ucapan salam atau ketukan pintu, leo menyelonong masuk keruangan tersebut meminggalkan jevon berjaga jaga didepan pintu.
Matanya memicing tatkala menemukan ben yang duduk termenung dikursi kerjanya.

"Jangan berpura pura . Aku tahu kau mengetahui kedatangan ku. Dima ratu ku?"

Kepala ben berputar sepenuhnya menghadap leo yang berdiri angkuh bersedekap dada.

"Dya tidak bersama ku , tapi aku tahu ia berada dimana. Kita bisa berkerjasama untuk membawanya kembali" ucap ben santai menpu dagu dengan kedua tangannya.

"Tanpa berkerjasama denganmu pun aku pasti membawa zurra ke kepelukanku"

"Zurra berada dalam sekapan demon . Dan bukannya mustahil jika kita tidak mengatur rencana?" ucap ben berdiri dari kursinya melangkah perlahan kearah leo.

"Demon ? Apa yang diinginkan king dengan manusia seperti zurra ?"

"Entahlah aku pun tidak mengerti . Tapi safu hal yang aku tahu kita harus berkerja tram untum menyelamatkan zurra"

"Baiklah aku setuju . Jika itu menyangkut zurra . Berkoalisi dengan anjing sepertimu pun tidak masalah" ucap leo santai mendapat delikan tajam dari ben.

"Aku bukan anjing"

"Ya kau anjing"

"Lintah darat busuk"

"An - ji - ng"

Suara cacian perdebatan mereka berlangsung alot hingga jevon merasa jengah sampai bunyi sesuatu jatuh mengejutkan nya.
Begitupun dengan kimberly yang baru datang kaget bukan main saat mendengar bunyi gedubrak yang snagat keras terdengar dari ruangan sang kakak.

Dengan cepat jevon dan kimberly membuka pintu ruangan tersebut , dan betapa kagetnya mereka dengan kejadian yang tak terduga.

Ben menindih leo dari atas. Dengan tangan leo menahan dada ben agar tak terlalu menindihnya.

"Kyaaaaaaa , apa yang kalian lakukan" teriak kimberly menatap horor keduanya.

"Kami hanya diskusi untuk kerjasama team" ucap ben menengok sang adik dan diangguki leo melirkk kimberly dengan posisi yang belum berubah.

"Kerjasama team ndasmu" ucap kim menarik jevon keluar ruangan tersebut dengan bantingan pintu yang sangat kencang.

Ben dan leo menatap pintu tersebut dan bergantian menatap satu sama lain.

"Waaaaa bangsat. Menyingkir dariku" leo yang menyadari posisi mereka segera mendorong ben menjauhinya.

"Sialan jika saja kau tidak menendang kaki ku , kita tak kan terjatu seperti itu . Dan kim tidak akan melihat ......... Nya" ucap ben pias setelah ingat sang adik keluar dari ruangannya.

"Oh tidak mau ditaruh dimana muka ku yang tampan. Kita harus mengejarnya" ucap leo panik keluar ruangan tersebut mencari keberadaan kim dan jevon sang pengikut.

Ben mengikuti langkah leo dengan gusar sesekali menyesali keputasannya mengajak leo vampir bodoh bekerja sama dengan dirinya.

zurra the AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang