Kedua orang terlihat duduk berdampingan di bawah sebuah pohon rindang. Mereka menyaksikan matahari tenggelam dalam keheningan.“Manusia perlu cinta untuk hidup. Bagaimana mungkin kamu tidak memiliki cinta, Aaru?” Suara lelaki menginterupsi.
Tanpa menoleh Aaru menjawab, “Aku cuma perlu berjuang untuk hidup.” Perempuan itu memejamkan matanya.
“Mau berjuang bersama?” tanya lelaki itu dengan senyum lebar. Ia sudah sempurna menghadap Aaru.
Aaru balik menatap lelaki itu dengan serius. Ia menaikkan sebelah alisnya lalu berkata, “Berjuang bersama?”
“Iya, berjuang menemukan cinta dalam diri kamu. Untuk aku.”
🌵🌵🌵
I will not give special note here because I just re-publish it. So, enjoy it.
I just want to type what I want to type, not what you want to read.
Rintik Malam
☔☔
Amaranteya
KAMU SEDANG MEMBACA
Foregone
General FictionGeneral Fiction Cerita ini bukan hanya tentang Aarunya, perempuan berpenampilan tomboi yang memiliki cacat batin dengan segala pesonanya. Cerita ini juga tentang tiga lelaki dengan ambisinya masing-masing dalam menjadikan perempuan itu pendamping h...