"Terkadang, untuk memenangkan satu hati, akan ada satu hati yang terluka."
[♧]
Tok tok tok
Ketukan pintu berbunyi dari luar pintu Jennie. "Jen, lo janjian sama Jongin?" Tanya kakaknya itu.
"Oh? Iya kak," ujar Jennie lalu membuka pintunya itu. Terlihat raut muka Kim Jina yang terlihat bingung. Kenapa adiknya ini janjian dengan orang yang jelas tidak disukai?
"Gue mau ngakhirin hubungan sama dia. Doain aja semoga dia ga egois sekarang," ucap Jennie. Lalu Jina mengangguk. "Iya, tuh dia udah nunggu," ucap Jina
Jennie segera menuju keluar. Memakai sepatunya lalu menghampiri Jongin yang bersandar di mobilnya itu. Ah, biasanya kalau Taehyung yang menjemputnya pria itu pasti sedang duduk di motornya sambil menatap Jennie. Gadis itu jadi senyum senyum sendiri mengingat pria itu.
"Udah siap?" Tanya Jongin sambil tersenyum. "Udah."
{♤}
Kini mereka berada di dekat danau sambil menikmati odeng yang masih hangat. Sesekali mereka berbincang-bincang tentang apa yang terjadi pada mereka. Ah, sebenarnya hanya Jongin yang curhat. Jennie hanya iya iya saja. Memang, Jennie itu parah sekali.
"Habis ini mau ke mall ga? Aku mau beliin kamu sesuatu," ujar Jongin tersenyum. Jennie sampai bingung karena melihat Jongin yang terus-terusan tersenyum. Urat cemberutnya mungkin sudah putus makanya pria itu terus-terusan tersenyum.
"Presdir Kim ga ngasih kabar ke kamu?" Tanya Jongin.
"Tahu dia dimana aja enggak," jawab Jennie. Jongin hanya mengangguk. "Kalau gitu, kapan kapan aku ajak kamu ke kantorku. Biasanya Presdir Kim suka ke kantorku nemuin papa aku."
Jennie hanya terdiam. Dia tidak perlu menemui orang tuanya yang tidak mengerti perasaannya itu. Kenapa sebuah kerjasama perusahaan harus dengan perjodohan, sih? Biasa sekali! Dan itu singguh kuno! Jennie ingin sekali memberi tahi Jongin suatu hal tetapi sepertinya tunggu waktu yang tepat saja.
"Kamu makannya seperti anak kecil, berantakan," kekeh Jongin sambil membersihkan sisa makanan yang ada disudut bibir Jennie. Entah kenapa jantung Jennie tidak berpacu dengan cepat seperti ketika berada didekat Taehyung. Memang beda, ya? Tapi kenapa?
"Kamu masih pacaran sama Taehyung itu?" Tanya Jongin. Jennie terdiam sejenak. Dia tidak ada status apa-apa, kan dengan Taehyung? "Udah engga."
"Oke, kayaknya memang kalian ga cocok," ujar Jongin. Munafik kalau Jennie bilang tidak terganggu dengan perkataan Jongin. Dia kesal sekali karena hubungannya dengan Taehyung dikomentari. Tetapi dia mencoba untuk tetap bersabar.
"Ayo kita ke mall!" Seru pria itu. Jennie hanya mengangguk dan mengikuti Jennie. Mereka segera masuk ke mobil dan menuju ke mall yang dimaksud Jongin. Kenapa Jennie jadi merindukan Kim Taehyung, ya? Astaga kamu ini sudah diputusi oleh Taehyung, bodoh! Lihat siapa yang memberi bangkai tikus itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
With You ✔
Fanfiction"Dia hebat, ya. Bisa membuat hidupku kelabu, namun juga bisa membuat hidupku berwarna" ©innerale August 2018 May 2020 [Revisi]