Tak lama kemudian, mereka sampai disalah satu restoran yang katanya memiliki japchae yang enak. Entahlah, Jennie tidak begitu kenal dengan restoran ini. Sepertinya Taehyung anak kuliner yang tahu segala tempat tentang makanan yang enak.
"Lo mau pesen apa?" Tanya Taehyung
"Terserah."
Yang tadinya raut wajah Taehyung sumrigah mendadak menjadi datar. Dia menatap sinis gadis itu lalu berkata, "serius!"
"Samain aja."
Memang, dasar perempuan!
Setelah memesan makanan dan minuman, mereka duduk di salah bangku yang tentu saja berada di ruangan outdoor. Saat mereka duduk, Taehyung menjauhi kursinya dari meja cukup jauh dari jangkauan Jennie dan mengeluarkan sebungkus kotak. Hal itu membuat Jennie menyernyitkan dahi bingung. Dia menjauh untuk--
"Gue nyebat dulu gapapa, kan?" Ucap Taehyung sambil menghidupkan korek.
Jennie tersentak mendengar perkataan Taehyung. Laki laki itu merokok. Baru kali ini Jennie melihat laki laki yang merokok. Sungguh.
"L-lo ngerokok?"
"Hm, kenapa?" Tanya Taehyung sambil menghisap rokoknya dan menatap kearah Jennie.
"Kenapa lo ngerokok?"
"Buat ngilangin penat."
Jennie hanya terdiam mendengar perkataan Taehyung. Memangnya dengan merokok bisa menghilangkan penat? Baiklah, sekarang dia tidak berhak mengatur hidup Taehyung. Mungkin tidak apa jika sesekali Taehyung merokok. Tapi jujur, dia bisa menjadi teman cerita Taehyung kalau Taehyung membutuhkan tempat mengadu. Dia lebih suka Taehyung yang tadi bersikap lucu dengan memintanya untuk membeli japchae dibanding sikap Taehyung saat ini. Dia merasa--
Ah, ya sudahlah. Ada hak apa kau Kim Jennie?
Semakin lama, Jennie merasa pusing merasakan kehadiran asap itu. Dia segera menuju ketoilet untuk menghilangkan pusing dikepalanya. Siapa tahu, pusingnya akan hilang.
Gadis itu mencuci muka di wastafel dan menatap dirinya dari pantulan cermin sambil sesekali memijat pangkal hidungnya. "Dia itu bisa berubah kapan aja."
Jadi Jennie harus apa sekarang?
Setelah meredakan pusing dikepalanya, Jennie menuju ke tempat dimana ada kehadiran Taehyung disana. Untunglah, Taehyung sudah mematikan puntung rokoknya.
"Lo ga suka bau rokok ya?" Tanya Taehyung sambil menatap Jennie.
Memangnya siapa yang suka?
Jennie hanya tersenyum sangat tipis kearah Taehyung. Bahkan hampir tidak terlihat.
"Sorry."
"Gapapa."
Berterimakasihlah kepada pelayan yang datang tiba tiba untuk membawakan pesanan. Akhirnya kecanggungan mereka dipecahkan.
Mereka mulai melahap japchae itu. Tanpa Jennie sadari, ternyata Taehyung diam diam mencuri pandangan. "Lo tuh cantik kapan aja, ya?"
"Gausah bokis."
"Serius gue."
"Halah, gue ga bakal kemakan omongan lo! Dasar playboy."
"Siapa bilang gue playboy?"
"Gue."
"Mantan gue cuman 10!"
"Ga peduli!"
Mantan 10. Oke. Apa daya Jennie yang hanya memiliki 1 mantan kekasih. Ah, itupun juga tidak jelas. Apa Taehyung semudah itu berpindah perasaan? Nanti kalau dia yang menjadi korbannya apa dia akan seperti itu juga? Apa dia--
KAMU SEDANG MEMBACA
With You ✔
Fanfic"Dia hebat, ya. Bisa membuat hidupku kelabu, namun juga bisa membuat hidupku berwarna" ©innerale August 2018 May 2020 [Revisi]