They're friendship. And they're falling in love.
[♧]
Gadis bersurai hitam legam itu sedang di mobil dalam perjalanan menuju sekolahnya. Hari ini pertama kalinya gadis itu diantar ayahnya ketika SMA. Dia bahagia tidak main. Oh, omong omong, Junghyun akan menetap disini untuk beberapa hari. Dia memilih untuk bekerja di rumah dulu dan menghabiskan waktu bersama keluarganya. Syukurlah, pikirannya sudah terbuka.
Kemarin malam mereka menghabiskan waktu untuk bercerita tentang sehari-hari mereka. Junghyun juga menceritakan keadan Itaewon dan perusahaannya.
Mereka sudah tiba di depan gerbang sekolah Jennie. Junghyun menghentikan mobilnya lalu melirik sekilas suasana sekolah Jennie dari dalam mobil.
"Aku masuk dulu ya, Pa?" Ujar Jennie kepada Junghyun.
"Ah, iya. Belajar yang rajin, ya? Oh, nanti mau Papa jemput?" Tanya Junghyun kepada anaknya itu. Jennie terdiam sebentar. Taehyung bilang kalau dia disuruh pulang bersama Daniel. Tetapi kan lebih baik pulang bersama Papanya. Bisa bisa dia berdebat dengan Daniel.
"Ga tau deh, Pa. Liat nanti deh,"
"Yaudah, nanti telfon Papa aja." Jennie terdiam. Dia kan tidak punya nomor Papanya. Sadar akan hal itu, Junghyun tertawa kecil. "Ini, nanti telfon, ya?" Ujar Junghyun sambil memberi kartu namanya kepada Jennie. Sungguh, hubungan ayah dan anak macam apa ini?
Jennie keluar dari mobil ayahnya itu lalu menuju ke dalam sekolahnya. Dia menuju loker untuk mengambil almamaternya. Untuk hari ini, para siswa diwajibkan memakai almamater yang ditaruh di loker. Saat sampai ditempat loker, dia terkejut dengan coret-coretan yang ada di pintu lokernya itu.
Jual mahal lo.
Alay.
Anak buangan aja bangga.
Menang pinter doang lo.
Gadis itu membatu di tempatnya. Kenapa acara bullying ini terjadi lagi? Kemarin sudah mereda.
"Anjing! Siapa nih yang coret coret?!" Ujar Rose yang datang diikuti kedua temannya.
"Ga ada akhlak, woi! NGAKU SIAPA YANG BIKIN GINIAN?!" Teriak Lisa kepada orang orang yang memperhatikan situasi itu.
"Ga ada yang perlu diliat, minggir lo semua!" Ujar Daniel yang tiba-tiba datang bersama ketiga temannya. Tidak ada Taehyung disana.
"MINGGIR LO SEMUA! BUDEK?!" Bentak Minhyun kepada semua murid murid itu. Kalau Daniel dan Minhyun sudah angkat bicara, tidak ada yang berani. Mereka semua segera pergi dari tempat itu. Jisoo, Lisa, Doyoung dan Jimin membantu membersihkan loker Jennie yang kotor akan tulisan-tulisan itu. Sedangkan yang lain membantu menenangkan Jennie.
"Tenang aja, Jen. Kita bakal bantu cari tahu siapa dalang dibalik semua ini," ujar Minhyun.
"Taehyung lagi dipanggil sama ketos buat acara pensi. Jadi ga bisa dateng kesini," ucap Daniel.
"Udah ayo ke kelas aja, yuk?" Ajak Rose.
"Makasih, ya. Gue ga ngerti mesti makasih gimana lagi sama kalian," ucap Jennie. Masih ada teman teman yang peduli kepadanya.
"Yaelah, lo itu pacar kapten kita! Ga mungkin kita ga ngejagain lo," ujar Minhyun.
"Udah bersih, Jen. Ke kelas aja yuk," ajak Jimin.
"Ayo, sini kita kawal. Ga boleh ada yang ganggu Jennie kita!" Ujar Doyoung semangat. Jimin dan Doyoung berada di paling depan. Sedangkang kan di bagian tengah terdapat para gadis. Bagian belakang dijaga oleh Daniel dan Minhyun. Saat berjalan, banyak pasang mata yang menyorot mereka dan bisikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You ✔
Фанфик"Dia hebat, ya. Bisa membuat hidupku kelabu, namun juga bisa membuat hidupku berwarna" ©innerale August 2018 May 2020 [Revisi]