He even succeeded in capturing the hearts of my parents
--Kim JennieAku rasa kalian tahu gimana menghargai penulis♡
[♧]
Sudah 30 menit berlalu sejak kejadian itu. Kim Jennie terbangun dengan keadaan mulutnya yang dibaluti perekat berbentuk kertas.
"Udah bangun, lo?" Ujar pria yang tadi membawanya. Jennie ingin menjawab pria itu tetapi mulutnya sedang tidak bisa bicara. Jennie hanya bisa memberontak di kursinya.
Pria berhoodie hitam dengan memakai kupluknya itu tersenyum miring dibalik masker hitamnya. Melihat Jennie yang marah marah terus, pria itu membuka masker itu dan membuka kupluknya. Jennie terkejut melihat siapa yang membawanya tadi kesini. Pria itu mencabut perekat di mulut Jennie dengan kasar. Sakit sekali, Jennie meringis.
"L-lo?"
"Iya. Gue. Kenapa?" Ucap pria itu mendekat lalu berjongkok dihadapan Jennie. "Gue kayak gini gara gara tersakiti sama lo!"
"Bukan gue yang nyakitin lo! Lo sendiri yang mutusin gue kan?!" Jawab Jennie dengan keberaniannya.
"Lo tahu siapa yang nyoret loker lo? Siapa yang bikin poster itu? Siapa yang ngirim bangkai ke rumah lo?" Ujar pria itu sambil menatap tajam Jennie. Ada kebencian dan rasa ingin menerkam gadis itu dimatanya. "Itu gue yang ngelakuin! Ulah Kim Namjoon!" Ucap pria itu membanggakan dirinya.
"Atas dasar apa lo ngelakuin itu sama gue?" Tanya Jennie.
"Pertama, Taehyung itu musuh geng gue. Dan ternyata geng gue dendam juga sama Taehyung. Kebetulan banget kan? Gue bisa balas dendam sama dia dibantu geng gue. Kedua, gue itu masih sayang sama lo, Jen! Tapi lo ga pernah ngasih gue kesempatan. Sekalipun ga pernah! Ketiga, gue bener bener ga rela musuh gue jadian sama orang yang gue suka. Gue bener bener ga suka," ujar Namjoon dengan muka garangnya itu. Tidak. Tentu saja hal itu tidak membuat Jennie takut. Toh, dia sudah biasa melihat Taehyung yang marah marah.
"Hidup gue bukan urusan lo! Urusin aja hidup lo yang masih dijalan yang berbelok itu!" Ujar Jennie.
Plakk
Namjoon menampar Jennie.
"Gimana caranya biar gue bisa milikin lo, hm?" Tanya Namjoon sambil menaikan dagu Kim Jennie agar mata mereka bertemu.
"Gue ga bakal pernah mau jadi milik lo sayangnya," jawab Jennie.
"Apa perlu gue bunuh lo aja, ya, biar lo ga milik siapa siapa. Dengan itu gue ga bakal sakit hati," ujar Namjoon sambil menunjukkan senyum miringnya.
"Psikopat sarap," gumam Jennie namun Namjoon bisa mendengar hal itu.
"Gue emang psikopat. Kenapa?!" Tanya Namjoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You ✔
Fiksi Penggemar"Dia hebat, ya. Bisa membuat hidupku kelabu, namun juga bisa membuat hidupku berwarna" ©innerale August 2018 May 2020 [Revisi]