"Jen!" Laki laki itu terus mengejar Jennie yang daritadi tidak mau mendengarkan ocehannya. Akhirnya, dia mendapat lengan Jennie dan segera menariknya. "Lo kenapa sih akhir akhir ini?"
Jennie hanya melirik Taehyung sekilas lalu memutarkan bola matanya. "Emang gue gini kan?" Lalu gadis itu menepis tangannya dari Taehyung.
"Ya maksudnya... ah! Lo sekarang beda aja gitu," ucap Taehyung menggantungkan kalimatnya.
Jennie menatap Taehyung dengan sinis lalu berkata, "jangan pernah deket deket sama gue!"
"Emangnya salah kalau gue mau berteman sama lo?"
Jennie terdiam seketika. "Teman ya?" Batinnya.
"Iya, itu salah."
"Salah karena lo malah bikin gue berharap."
"Jadi lo mau kita sekarang gimana?" Tanya Taehyung
"Ya kayak orang asing aja. Gue ga mau lo hadir di depan muka gue lagi." Ucap gadis itu lalu pergi. Tanpa memulai dramanya, Jennie sepertinya sudah tahu. Bahwa Taehyung tidak memiliki perasaan yang sama terhadapnya.
Jennie menyenderkan badan dan kepalanya di salah satu tembok sebuah jalan kecil. Itu tempat yang biasa Jennie pakai untuk menangis. Tetapi kali ini dia tidak menunjukkan tangisannya diluar. Dia tidak mengerti kenapa dirinya sekarang. Dia sekarang itu labil, menjadi emosional. Benar benar seperti remaja yang baru pubertas.
"Are you okay?"
Jennie melirik seorang pria yang menghampirinya. Bukan menjawab pertanyaan pria itu, dia malah balik bertanya. "Ngapain lo kesini?"
"Abis tadi lo pergi gitu aja dari Taehyung. Gue pikir, kalian ada masalah. Untung gue inget ini tempat kalo lo lagi murung."
"Hm."
"Gue bisa jadi tempat curhat lo," ucap Namjoon sambil bersandar disamping Jennie.
"Ga perlu."
"Lo terlalu gengsi buat ngungkapin perasaan lo," ucap Namjoon tanpa melirik Jennie. Sedangkan gadis itu hanya menatap heran wajah Namjoon. Masih mencoba untuk menganalisis kalimatnya. "Lo ungkapin aja perasaan lo ke Taehyung."
Namjoon melirik Jennie dengan santai, sedangkan lawan bicaranya menatapnya dengan tatapan terkejut. "Gue tahu kali lo tuh suka sama dia."
"Gue belum siap."
"Lo yakin nunggu lo siap? Keburu diambil orang nanti."
"Taehyung itu playboy." Kata kata itu masih saja terngiang ngiang dikepala Jennie.
"Terus?"
"Ah udahlah capek ngomong sama lo. Gue pergi." Namjoon benar benar pergi. Meninggalkan Jennie yang masih ingin bertanya 1000 pertanyaan. Ah, berlebihan.
Daripada memusingkan sesuatu hal yang tidak pasti lebih baik gadis itu pulanh kerumahnya dan istirahat.
[♧]
"Dari mana, Tet?"
"Makan."
"Kali ini bukan PDKT?" Goda Doyoung
"Apa sih!"
Doyoung hanya terkekeh geli melihat raut wajah pemimpin gengnya itu. Tidak biasanya pria itu terlihat galau. "Masa fakboi galau, si."
"Siapa yang galau?" Sahut Daniel
"Noh, si Obos."
KAMU SEDANG MEMBACA
With You ✔
Fanfiction"Dia hebat, ya. Bisa membuat hidupku kelabu, namun juga bisa membuat hidupku berwarna" ©innerale August 2018 May 2020 [Revisi]