Hello baby,
Welcome to the world.
I'm your Mommy, and his is your Daddy.Namanya Park Hyunjin. Lahir dengan berat 3,5 kg dan mata sipit mirip dengan Jae dan aku. Anak ini pertama kali tersenyum saat aku menjemurnya di depan rumah sambil memberinya ASI.
Jae antusias, sampai matanya terus berair karena terharu dengan moment baru dalam hidupnya. Di mana akan dia kenang sepanjang hari tuanya nanti.
Jae sedang menunggu di pojok rumah dekat jendela. Dia ngambek, bapak dengan satu anak ini ngambek karena merasa terabaikan olehku. Jae, i wanna hate you, but i still love you.
Di rumah kami sedang datang orang tua Jae dari Amerika. Sementara mertuaku menggendong Hyunjin, aku menghampiri pria yang sedikit kekanakkan ini.
"Jae?"
"Don't call me Jae, i'm your husband and Hyunjin Daddy, "
"So?"
"Can you call me Daddy? Or Papa? It's so easy Sya, "
Aku diam, menahan tawa. Rasanya ingin sekali memeluknya dan berkata your so weird poeple if jealous with your baby.
"Daddy, let's go to eat. Kamu belum makan dari semalam. " ajakku dan Jae menerima ajakkan tanganku.
Jae sedang tersenyum yang tidak bisa ku artikan maksudnya. Dia memasang wajah datar lagi jika aku mendapati senyumnya.
Aku menghentikan langkahku dan menatap Jae kesal.
"Buatin aku sarapan, jam dua siang nanti aku ada manggung di Kemang. "
Mertuaku datang dengan wajah kesal pada Jae,
"Istrimu itu baru melahirkan dua minggu ini Jae, are you crazy? Want to leave her to your concert? Hah?"
"Jae, apa Mama ajarin kamu buat bersikap jahat begini?"
"Ma, yang anak Mama kan aku. Kenapa belain Sasya coba? Dia aja ngerti ko. "
"Gapapa Ma, Jae udah bilang kemarin. I'm okay, Jae gak bisa tunda konsernya lagi. We need the money to buy milk for Hyunjin. " kataku dengan sedikit nada canda dan bisa membuat mertuaku menyunggingkan senyumnya lagi pada Jae.
"Beruntung loh kamu Jae, bisa punya isteri kayak dia. Yaudah, kalau gitu buatin sarapan untuk suamimu dulu Sya, "
Aku jalan kedapur bersamaan dengan pria ini yang sedang mengekoriku.
"Ngapain si? Tadi ngotot minta di buatin sarapan. " ketusku pada Jae yang tertawa.
"I watch you, let's go to cook. Aku di sini, " katanya sambil duduk di meja makan yang hanya berjarak beberapa senti meter dari dapur.
Aku tak menjawab ucapan terakhir Jae dan lebih membiarkan dia melakukan hal sesukanya. Jae benar-benar sedang dalam masa cemburu yang membuatku stress sendiri. Dia memandangiku terus menerus hampir selama lima belas menit. Sampai aku merasa aneh karena suara pria ini tidak berteriak minta makan atau apapun yang membuatku sampai menutup mulutnya menggunakan selada.
"Jae, you sleepy?"
"Hm, ngantuk aku. Anterin ke kamar dong Babe, "
*****
"Hyunjin, Daddy capek! Stop to do it!" teriak Jae dari depan pintu karena Hyunjin yang terus menerus minta di kejar oleh Daddy-nya.
Aku menertawakan Jae karena wajah kusutnya yang terlihat lelah namun pancaran mata yang sangat lembut juga ada di sana. Jae tersenyum sambil membiarkan anak itu berkeliaran di taman.
KAMU SEDANG MEMBACA
HI HELLO X DAY6 ✔️
FanfictionKUMPULAN CERITA BERISI IMAGE-IN BAGAIMANA CARA SESEORANG MENEMUKAN CINTANYA DENGAN BERBAGAI MASALAH BERBEDA. DI PERANKAN OLEH MEMBER ENAMHARI YANG MENAMBAH EPIC CERITA INI.