Man in a Movie 3.

50 6 0
                                    

Musim ujian sudah datang memasuki akhir tahun yang akan sebentar lagi berganti.  Pasangan yang baru saja merasakan kasmaran tiga bulan belakangan ini memamerkan kemesraannya di hadapan umum.  

Pulang dan berangkat bersama, bertemu di kantin dan terus membuat pertemuan tanpa bosan. Seolah hanya mereka yang memiliki dunia, serasa hanya para penumpang saja sisanya. 

"Punya pacar sampai lupa sama sahabat sendiri ya, "

"Ngaca! Sejak lo sama Yerin gue juga gak di anggap teman. "

"Dan gue mau ngoreksi nih! Brian itu seangkatan sama kita, ngada-ngada aja lo dia adik kelas, "

Jeremi tertawa karena humor Stela yang tak kunjung membaik akhir-akhir ini. "Lo juga percaya aja, "

"BODO AMAT JEREMI TETI, "

"SINI LO SEMPROTAN RUANGAN, JANGAN LARI LO, "

Brian datang dari arah lain yang mengakibatkan Stela mempunyai backing untuk berhenti di kejar oleh Jeje, "Minggir Bri, Minggir, "

"EH, ada apaan sih ini?" Brian masih melindungi kekasihnya yang terus meminta pertolongan. 

"Lo minggir kalau gak mau kena batunya juga, "

Stela meledek Jeremi karena telah berhasil membuat Jeremi mengalah. 

Brian merapikan almamater Stela dan mengantarkannya ke ruang ujian, "Jangan lupa belajar. Jangan nyari gara-gara sama adik kelas. Ngerti?"

Stela memberi hormat, "Sampai ketemu lagi Brian sayang. " 

Tanpa basa-basi Stela langsung kabur dan pergi. Sedangkan pria yang di buatnya tersenyum dan deg-degan ini masih belum bisa beranjak karena mendapatkan kekasih yang amat sangat to the point. 

Seminggu kemudian...

"Main basket yang bener apa!" protes seorang Wayan dari sisi lapangan.

"Jangan bisanya bacot doang! Mau gabung ayok, "

"Ogah!"

Mata Satria melongo sempurna pada Stela yang baru saja datang untuk menemui Brian di lapangan ini, dia sedang cantik-cantiknya karena memakai rok SMA-nya di padu kaus hitam polos dan berlapis jaket denim.

"Bri, Bri, lihat tuh si Satria matanya minta di colok, " kompor Jeremi menepuk bahu Brian yang juga ikut tertaut pada Stela yang melambaikan tangan padanya.

Brian menempeleng kepala Satria dengan mata sinis, "Gak usah gitu lihatnya! Gue tahu cewek gue cantik, "
"Dish, najis!" balas Satria melempar bola itu ke sisi lapangan hingga menyebabkan wajah Wayan terpukul kembali.

"EMANG NYARI RIBUT BANGET LO SAT, "

Satria berkejaran dengan Wayan sementara Brian menghampiri Stela dan duduk di tepi lapangan.

"Jadi pada nge-band?" tanya Stela, sembari memberi Brian minuman yang dia pegang.

"Hm, nanti setelah tanding basket antara kelas aku sama kamu. Aku latihan di rumah Satria, mau ikut?"

"Engga deh, aku mau pergi ke Mall sama Yerin. "

"Yaudah kamu tunggu di sana, aku beres-beres dulu, " ujar Brian lalu mengacak rambut Stela.

Kemudian beberapa detik berikutnya, lemparan bola yang di sponsori oleh Dava membuat kepala Brian sedikit merasa sakit.

"SIAPA YANG LEMPAR TADI? NGAKU LO PADA, "

"Si Wayan tuh, " Dava melempar kesalahannya pada Wayan yang baru saja memegang bola untuk membalaskan dendamnya ke Satria.

Wajah Wayan mendadak bingung dan melongo, hingga membuat tawa bagi teman-temannya yang ada di sana.

HI HELLO X DAY6 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang