Notes:
Ini juga bonus, sebenarnya ini cuma imagine yang berbentuk cerita. Gak sampai ending karena sengaja, biar kalian penasaran. h3h3he ^_^Tengkyu.
*****
"Hell yeah... Put your hands up, "
Suara pria di atas panggung itu masih saja terus bergema sampai teriakan para penonton menambah panas suasana panggung malam itu.
"Masih mau senang-senang? Masih mau nyanyi bareng? Let's make our beautifull night guys! Love yeah Buni Univercity. "
"Gila Ner, masih berkharisma aja dia di atas panggung. Heran deh, "
"Doi gue tuh, "
"Udah di akuin emang?"
"Sialan lo!"
Gue dan Faye ketawa bareng, sambil menikmati penampilan dari pria yang tak sengaja membuat kenyaman di hati saya.
"Ibarat filosofi kopi, lo esspreso, dia moccachino. Nabrak jauh. "
"Faye, mulut lo minta di jait banget asli. "
Dia selesai, turun dari panggung, menaruh Bass kesayangannya yang di beri nama Rose. Gue kira dari warna nya, gak tahunya karena sebelum beli alat musik itu, dia dia ajak nonton upin-ipin sama ponakannya di rumah. Asli, humoris banget dia tuh.
"Nerda, makan malem yuk? Laper nih, "
"Misi Pak, Bu, gue bukan setan. " celetuk Faye, karena pria ini sama sekali tak menoleh atau menganggap sahabat gue ini ada. Kasihan!
*****
Biar gue perkenalin siapa pria berambut hitam kecokelatan dan sering memakai jaket jeans atau hitam kulit jika berangkat ke kampus ini. Selalu memakai style yang cool abis dan mengundang jeritan satu Fakultas gue.
Namanya Kang Brian, asli Korea campur Indonesia dan Toronto. Gue gak tahu deh harus bilang dia orang mana. Gue cuma di ceritain doi dari kecil udah di Indo, karena Nyokapnya yang kebetulan punya nenek di sini.
Brian biasa gue sapa YoungK atau Yong Hyun, nama Korea-nya. Sampai saat ini, gue masih gak ngerti kenapa dia selalu nolak untuk di panggil "Kang Brian" or "Brian, ".
Singkatnya, dia anak Fakultas Bisnis Administrasi yang sering banget mampir ke Fakultas gue, Ilmu Kesehatan.
Lagi-lagi, koridor kampus penuh banget sama orang-orang yang kayak nyambut Brian. Bayangin aja, buat bertemu gue dia harus merintangi itu, bangga kan gue?
"Sesek banget mau kekelas lo, " keluhnya, melepas jaket jeans dan tasnya. Lalu duduk di depan gue, bangkunya si Faye.
"Lo aja nyusahin diri, kan dari sini ke kelas lo jalan jauh banget. "
"Kangen aja gue, mau ketemu sama lo. "
Pulpen yang gue pegang jatuh, bahkan susu yang selalu di bawain Brian tumpah. Cuma karena kalimat singkat yang keluar dari mulutnya itu.
"Nerda, wah... Gila lo, " kata Faye membersihkan cucuran dari susu yang ada di atas meja jatuh kelantai putih.
Tahu yang doi lakuin apa? Cuma ketawa-tawa terus ambil semua barangnya dia yang lepas tadi.
"Kalau kelas lo selesai duluan, chat ya! Gue ada kelas sampai jam lima. Bye!"
Kurang ajar. Dia tahu aja kelemahan gue, tapi kenapa dia bersikap selalu lembut ke gue dan bahkan sampai saat ini belum nyatain semua perasaan itu? Why?
Gue gak ketemu sama Brian benar-benar sampai jam pulang kampus. Gue selesai jam tiga, dan langsung ajak Faye temenin ke lapangan fakultasnya dia.
Doi lagi main basket, terus doi kasih tanda buat selesain permainan basketnya, kayak ada insting gitu gue di sana. Dia noleh ke gue, sambil senyum yang asli banget bikin kejang kalau lihat. Terus doi keluar dari permainan, ambil handuk kecil yang nyangkut di tasnya.
Dan, yang nonton pada teriak. Kenapa si emang? Kan doi cuma lap keringatnya doang, Si Brian juga sampai mesem-mesem tebar pesona. Minta gue begal dia.
"Kenapa? Cemburu?"
"Biasa aja, "
Dia nyenggol bahu gue, ngeledek banget. Asli gue mau kesel, tapi belum ada hak :( gimana?
"Faye, di cariin Dowoon tuh. " kata Brian sebelum duduk samping gue.
"Bye Nerda, " udah gitu si Faye beneran kesemsem banget lagi sama Dowoon, dengar dia di panggil langsung ninggalin gue. Suram udah, canggung lagi samping Brian.
"Kang, "
"Hm?"
"Lo bohong lagi sama gue nih, "
"Soal apa? Pulang jam lima?"
"Iya, katanya ada kelas. "
"Coba sekarang lihat jam berapa?"
"Jam 4 kurang 15 menit. "
"Berarti, satu jam lagi kelas aku. "
"Gak ngerti aku ih, "
"Kelasku jam lima, mastiin kamu masih bareng aku sampai malam atau gak. Mau malam minggu-an kan hari ini?"
Melting.
Diam.
Kaku.
Pengen nabok aja mukanya, lucu banget segala nyolek idung. Kan baper!
"Senyum aja sih, gak ada yang larang. Kan tambah cantik, apa lagi senyum karena nyaman deket aku. "
Ah elah, bisa aja lu! Kang Bri!
"Hm... " gue dehem aja, nahan senyum yang demi apapun mau gue tunjukin tapi malu banget.
"Nikah yuk?"
Mampuskan, di ajak nikah!
Bukan pacaran lagi. Limited banget emang nih cowok.
******
KAMU SEDANG MEMBACA
HI HELLO X DAY6 ✔️
FanfictionKUMPULAN CERITA BERISI IMAGE-IN BAGAIMANA CARA SESEORANG MENEMUKAN CINTANYA DENGAN BERBAGAI MASALAH BERBEDA. DI PERANKAN OLEH MEMBER ENAMHARI YANG MENAMBAH EPIC CERITA INI.