After Rain Goes.

220 18 0
                                    

Dengan sengaja pria itu menembus hujan deras di tengah kota yang sedang bersedih.
"JAE, KAMU MAU KEMANA??" teriak seorang wanita dari teras rumahnya ketika tahu pria tadi sengaja mengambil jaketnya tanpa tahu karena alasan apa.

Pria itu tak menyahut, tetap berjalan dan memasuki mobilnya. Dia menghiraukan seorang isteri yang bersedih dengan sikapnya.

"Grace, jika saya tak kembali. Itu artinya saya tidak berhasil menemukan Ify, " dia hanya berpesan seperti itu tanpa tersenyum sama sekali.

Grasita Hanindya Choi, putri dari seorang Choi Sungwon yang hidup di pedesaan dan merantau ke kota hanya untuk mengejar impiannya menjadi penata busana. Tetapi karena tak sengaja berurusan dengan seorang yang di temukan olehnya di jalan, dia akhirnya tak bisa melanjutkan impiannya.

Park Jaehyung, anak tunggal dari JY Grup. Perusahaan ternama yang sudah sangat tersohor di kota. Perusahaan yang banyak mengeluarkan produk-produk kosmetik berkualitas luar biasa. Mungkin Grace termasuk beruntung, tapi bukan itu alasan dia menerima Jaehyung, atau Jae.

Grace, jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang pria dingin yang sampai saat inipun masih terus memikirkan orang lain. Mungkin pada akhirnya, Grace akan kalah dengan wanita itu.

"Jae masih belum pulang juga?" tanya seorang wanita yang sedang merentangkan koran dan sibuk membaca portal berita di sana.

"Belum, "

"Kamu tuh ya, harusnya suami kemana di tanyain dong Grace. Kalau anak saya kenapa-napa di jalan gimana?" ucapnya sarkas.

Grace tak hanya mendapat kekerasan fisik, tetapi juga secara verbal dari mertuanya. Dan gadis itu hanya diam saja tanpa membalas sama sekali.

"Pantas aja Ify masih di pikiran Jae, kamu gak becus sih ngurusnya. "

Kata-kata menohok itu mampu membuat pertahan Grace pecah, gadis itu mengepalkan tangannya. Dan pergi dari ruang tamu menuju kamarnya.

Dua jam kemudian, Jae menelponnya. Pria itu tengah tertawa sambil mengucapkan salam pada Grace.

"Besok kita urus surat cerainya Grace! Aku ketemu lagi sama Ify, kita bicarain di rumah okay. "

Grace menangis, dua kali dari biasanya.

Menangisi pernikahan sia-sianya, menangiso nasib yang merenggut masa bebasnya, dan menangisi segala penyesalan yang seharusnya dia akhiri lebih awal.

Jika akhirnya tahu seperti ini, mengapa pria itu seperti memberi harapan dengan membuatnya bermimpi tinggi?

"Syukurlah, semoga hari berikutnya aku juga bisa ketemu pria yang kucari. "

"Malam ini kita bicarain. Aku arah kerumah nih. "

*****

Grace masih memutar cincin pernikahan di jari manisnya, bagi Grace masa-masa itu adalah paling membahagiakan. Terkesan singkat, namun juga berharga. Entah mengapa otaknya masih tak bisa berpikir logis soal permintaan Jae. Apakah selama ini pria itu sama sekali tak meliriknya?

"Dari Mama?"

"Iya, "

Grace melihat sudah tidak ada lagi cincin itu di jemari milik Jae. Seolah sudah benar-benar membuangnya.

"Jadi syaratnya juga udah gak berlaku kan? Kita udah cerai, gak lupa kan?"

"Iya, gak lupa kok Jae. Kamu baik-baik aja sama Ify?"

"Iya, sekarang dia lagi ngandung anak aku. "

Hati Grace bagai tertusuk jarum yang begitu tajam dan tepat sekali mencekam jantungnya. Grace membeku, merasa marah juga kesal. Baru dua bulan mereka berpisah dan pria itu terang-terangan bicara padanya tanpa rasa malu atau bersalah.

HI HELLO X DAY6 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang