I Would 3.

92 13 0
                                    

Brian menatap saya dari lantai atas dan menyunggingkan senyuman ketika mata saya ikut tertarik menatapnya. Dia tahu saya merasa kehilangan, dua orang sekaligus.

Tiba-tiba saja, Sungjin datang kembali memasuki kelas dan menarik saya menuju dalam kelas.  Dia datang bersama Sean, sahabat dekatku.

"Achi, mau nitip beli susu ultra gak? Gue mau ke koperasi sama si Bagus. "

"Gak, "

"Sung, si Achi lagi dapet ya?"

"Putus dia, " 

Ucapan ini dari Bara, memang licin sekali mulut pria ini. Tak menyaring atau menanyakan dulu pada saya.

"Beneran Chi?"

"Achi, seriusan gak sih?" pertanyaan ini dari Sungjin, membuat mata saya membulat. Seingin tahu inikah dia soal saya dan Brian?

"Gak, cuma break!"

"Achi dih, jangan mau. Sekarang break, besok dia ngajak putus gimana?"

Sok perduli kau! Tahu apa tentang perasaanku memang?

Bara menatap Sungjin seperti berkata bahwa pria ini sama sekali tidak perduli pada saya. Sungjin akhirnya memutuskan untuk di kelas bersama saya, sampai akhirnya kami saling diam hingga suara bel berbunyi.

Semakin hari, saya dan Sungjin sudah seperti biasa. Masih dengan perasaan yang masih sama, saya masih menunggu Brian untuk membantu saya melupakan Sungjin.

*****

Mungkin keberuntungan tidak berpihak pada saya, mungkin saya harus merasakan patah hati lebih banyak untuk siap mengartikan apa cinta itu sebenarnya.

Kukira Brian pria berbeda dari Sungjin, nyata-nya dia sama saja dengan pria itu. Kukira Brian berbeda dari segi sifat dan sikap, tapi setelah empat bulan kami terus berkomunikasi, Brian berubah.

Bukan lagi sebagai pria yang sama saat awal-awal kami saling percaya. Lebih menyakitkannya lagi, saya tahu dari pria yang ingin saya patahkan hatinya. Saya kira Sungjin hanya membual agar saya berhenti untuk menghindar darinya, tapi kali ini Sungjin membuktikannya sendiri.

"Gue udah bilang kan Chi, Brian emang oke buat lo, tapi gak buat hati lo, " Sungjin benar.

"Iya Sung, sekarang bisa tinggalin gue sendiri gak?"

"Chi... "

"Gue cuma butuh ruang luas, tolong ya Sung... "

Sungjin menatap kasihan padaku, aku hanya bisa mengartikan itu. Dia peduli padaku saja, itu sudah cukup.

Kami ada di tempat yang sama dengan Brian, dengan bermodalkan nekat, saya pura-pura tak tahu dengan yang Brian lakukan. Hingga saat bersamaan, saya dan Brian berpapasan saat dia ingin membayar bill makanannya bersama gadis yang saya dan Sungjin kenal.

"Aku baru ngerti maksud kamu enam bulan lalu, congrats ya Bri. "

"Apa sih Chi, kita kan udah putus. "

Brengsek!
Saya selama ini menutup telinga soal rumornya, ternyata dia benar-benar pria seperti itu.

"Bagus aku langsung sadar kalau kamu cuma parasit Bri, semoga yang lainnya, gak kamu sakitin kayak aku ya... Makasih kenangan indahnya, jangan nyesel. " aku menepuk pundak Brian, memberi senyuman terakhir padanya dan melupakan pria itu dalam sekejap.

HI HELLO X DAY6 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang