Seluruh siswa di bubarkan ketika tidak ada yang melerai pertengkaran tiga orang yang sedang adu kekuatan di lapangan basket, bahkan suara peluit yang tak di indahkan pertama kali membuat guru yang baru saja turun ke lapangan ini semakin menjadi amarahnya.
"Sekarang Satria dan Wayan serta Stela ikut saya ke kantor konseling. " katanya seraya menarik kerah baju Stela yang hampir saja kena tinjuan dari seseorang bernama Satria.
Ketiganya mengikuti arah kemana guru mereka melangkah sambil terus saling menyalahkan siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa yang menghebohkan satu jagad sekolah.
"Siapa yang memulai?"
Semuanya terdiam, bahkan tidak bisa mengingat apa penyebab pertengkaran ketiganya.
"KALIAN SEMUA BISU? ATAU PERLU SAYA PANGGILKAN ORANG TUA KALIAN?" ucapnya lagi menggertak seraya memijat pelipis kepalanya,
"Stela Pak, " ujar pria yang duduk di tengah,
Guru tersebut melepas kaitan tangan di kepalanya, dan menatap tak percaya pada gadis yang sehari lalu baru saja membuat ulah.
"Wah... "
"Kau bagian dari gangsterkah, Stela Jang?" tanya guru tersebut menatap tak percaya.
Stela tidak menatap apalagi berbicara,
"Kalau saja mereka bisa bersikap lebih sopan pada wanita, saya tidak akan menghajar mereka sampai babak belur begini Pak, salahkan mereka!" balasnya membantah.Ruangan menjadi hening seketika dengan drama saling menatap antara Wayan dan Satria serta guru mereka.
"O..Oke, kalau begitu, hukuman kalian hari ini adalah membersihkan halaman sekolah serta belakang sekolah sampai bersih!"
"Tak ada pengecualian, sampai saya lihat kau... "
"Stela, " panggil seorang wanita yang memegang beberapa buku di tangannya menghentikan ucapan guru BK.
Wanita itu memukul bahu belakang Stela dengan geram lalu mengambil alih tugas temannya.
"Skors dia, tambahkan point minus lagi pada sikapnya untuk raport besok Pak Ehsan, "
"T-tapi Bu Jen... "
"Saya sudah lelah mem-backup anak nakal ini lagi, ambil sikap selayaknya Pak, jangan menghiraukan lagi bahwa dia adalah adik saya. "
Wanita itu keluar di ikuti Stela yang mengekor di belakangnya, mata sembabnya menjadi saksi bahwa dia menyesal sudah berkali-kali melihat kakaknya terluka walau hanya karena ingin mendapatkan perhatian lebih setidaknya dari satu anggota keluarga saja.
*****
Stela datang lebih awal bersama dua orang yang membuatnya naik darah dua minggu kemarin.
"Enak gak, La?" tanya Wayan meledek lalu lari ke dalam kelas.
Andai saja mood Stela tidak sedang baik-baik saja pagi itu, dia ingin sekali menghajar wajah Wayan sampai bengap lagi. Lalu Satria beriringan di sampingnya.
"Lo juga, ngapain? Jangan nyari gara-gara deh, gue lagi adem nih. "
"Kaga La, gue cuma minta maaf sama lo karena ikut-ikutan ngomporin kemarin. Sorry ya, "
"Hm, "
"La, ini jurnal yang buat uji lab besok. Pelajarin ya, anggap aja gue nebus kesalahan sama lo. " Satria merogoh tas biru dongkernya dan memberika Stela dua lembar portofolio berisi rangkuman untuk ujian besok.
KAMU SEDANG MEMBACA
HI HELLO X DAY6 ✔️
FanfictionKUMPULAN CERITA BERISI IMAGE-IN BAGAIMANA CARA SESEORANG MENEMUKAN CINTANYA DENGAN BERBAGAI MASALAH BERBEDA. DI PERANKAN OLEH MEMBER ENAMHARI YANG MENAMBAH EPIC CERITA INI.