Brian mengkhawatirkan kekasihnya yang tidak kunjung datang sejak bilang ingin pergi membeli sebuah camilan dekat pintu masuk stasiun.
Pria ini terus saja mencari di mana keberadaan Stela karena telah dia bawa jauh dari rumah. Nomor telepon Stela juga tidak aktif karena habis baterai.
Brian mengelilingi semua tempat penjual jajanan, siapa tahu akan bertemu Stela nanti di salah satunya. Namun, nihil.
Setengah jam Brian berkeliling, dia menemukan Stela di ujung dekat penjual sosis bakar. Stela menundukkan kepalanya membuat Brian semakin khawatir.
"Stela, " panggil Brian setelah lari mendekat.
Wajah sedih Stela sudah menjadi jawaban atas kekhawatiran Brian. Dia tahu alasannya mengapa Stela tidak kunjung datang selama setengah jam dari sana.
"Aku pikir kita gak bisa ketemu lagi, " lalu tangis Stela tersalurkan saat Brian memeluknya tanpa kata-kata.
"Iya maaf, aku kira kamu ingat jalannya buat balik ke tempat tadi, " sesal Brian, menepuk bahu Stela sebagai hiburan.
Sepanjang perjalanan, tangan Brian tak berhenti menggenggam sampai Stela lelah menjadi bahan tontonan orang-orang di sekitar.
Dia mempertanyakan alasan mengapa, namun Brian hanya memberi seulas senyuman lalu melanjutkan langkah mereka menuju gerbang masuk stasiun kota Bogor menuju Jakarta.
Mata Stela menangkap Brian yang sedang meliriknya di samping tempat mereka duduk. "Kamu gak capek dari tadi ke aku terus matanya?" ujar Stela risih.
"Biar kamu gak hilang lagi, kalau kamu menghilang dari bumi, aku sedih. " balas Brian menggoda.
Stela menatap jengah, menyibukkan dirinya dengan bermain game di ponsel milik Brian.
"Universitas mana Bri?" ulang Stela saat Brian nyerocos panjang lebar.
"Indonesia, UI. Kamu gak dengerin aku ngomong sih, " kesal Brian merajuk.
"Habis kamu ngomong gak ada titik koma-nya. " tukas Stela tak mau mengalah.
"Makanya aku deg-degan nih. Hasilnya keluar besok. "
"Aku juga daftar kesitu, sama yang di Bandung. Gak tahu deh keterima di mana, " ujar Stela.
Mata Brian membelalak, dia tahu Stela juga mengisi form SNMPTN dan mengikuti ujian bareng dengannya, tetapi tidak tahu menahu soal pilihan kedua yang Stela ajukan. Padahal di hari itu, mereka masih dalam ruangan yang sama.
"Jurusan?"
"Bisnis Administrasi, "
"Kok sama?"
Brian kegirangan, "Besok aku kerumah kamu ya La. Apapun hasilnya kita harus lihat sama-sama. "
Stela meng-iya-kan ucapan Brian, lalu informasi tentang kereta mereka yang akan datang membuat kedunya berdiri.
"Jangan bikin malu, " ancam Stela saat ancang-ancang ingin masuk kedalam.
Lalu Brian mempersilahkan Stela duduk di bangku kosong. "Kamu gak duduk? Lagi sepi nih, " ajak Stela.
"Kamu aja, takutnya ada yang lebih membutuhkan dari aku. "
Tidak lama kemudian masuk seorang ibu hamil dan Brian menuntunnya duduk di sebelah Stela.
Senyum Stela tertarik karena pemandangan jarang yang dia lihat dari sisi Brian. Matanya memberi kode bahwa dia sangat bangga berada di sisi pria yang sedang mempertanyakan alasan Stela mengedipkan satu matanya sampai di lihat oleh sebelah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
HI HELLO X DAY6 ✔️
FanfictionKUMPULAN CERITA BERISI IMAGE-IN BAGAIMANA CARA SESEORANG MENEMUKAN CINTANYA DENGAN BERBAGAI MASALAH BERBEDA. DI PERANKAN OLEH MEMBER ENAMHARI YANG MENAMBAH EPIC CERITA INI.