Bunga yang mekar indah akan selalu memikat kumbang yang berlalu lalang. Namun bunga yang sangat indah mampu layu jika kumbang hinggap dan menghisap seluruh sari bunganya. Layaknya seorang gadis yang selalu bahagia dan menjaga dirinya. Dia akan terluka jika ada lelaki yang mengusik relung hatinya dan tak mampu memperlakukan gadis sebagaimana mestinya.
❤Yahya Rizatussawa❤
***
Aku masih tersenyum senyum saat aku sampai di rumah. Fatta yang membuatku tersenyum salah tingkah seperti ini. Seorang cowok yang memang sangat ku kagumi karena kepiawaiannya dalam bermain darbuka.
"Kakak,? Udah pulang?? Kok masuk rumah ngga ucap salam,?". Yahya menyambutku dengan pertanyaan yang membuatku sadar dari lamunan yang membuatku tersenyum.
"Ehh adek. Iya ini kakak salam Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. Mama dan Yahya yang Zahra cinta yang Zahra banggakan. Zahra hari ini sangat bahagia." Ucap ku.
"Waalaikumussalam. Kakak kenapa,? Tumben lebay kaya gitu ngga kaya biasanya. Hooo kakak lagi ada maunya nih sama mama,?." Timpa mama.
"Engga mah. Zahra lagi bahagia aja kok. Yaudah ma Zahra mau mandi dulu abis itu Zahra mau di kamar dulu nenangin diri Zahra biar ngga lupa sama Allah yang udah ngasih kebahagiaan ini." Ucapku pada mama.
"Kak nanti Yahya belajarnya gimana? Apa nanti malam aja bareng sama kakak ,?". Tanya Yahya
"Iya nanti malam aja. Yaudah mama, yahya Zahra mau ke kamar dulu." Ucapku.
Aku berjalan menuju kamar ku dan langsung menjatuhkan tubuh ku di kasur. Aku sempat memikirkan kejadian tadi yang membuatku malu salah tingkah dan sedikit curiga pada Ainul. Namun aku tak terlalu memikirkannya. Aku hanya terfokus pada satu hal yaitu Allah.
Aku berdiri dan memandangi bayanganku di dalam cermin. Aku sempat bergaya, senyum, mengerinyitkan kepala, berpura pura menyanyi, marah dan lainnya. Aku sangat bahagia. Namun saat itu juga aku tersadar jika aku ingin solat dzhuhur dan menenangkan hati ku yang masih terlalu bahagia.
"Ah Ya Allah aku tau kau selalu bersama ku. Aku tak ingin aku Kufur atas nikmatmu. Ya Allah syukron katsir telah mendatangkan orang orang baik dan Alhamdulillah aku selalu di iringi orang orang yang baik pula. Ya Allah izinkan aku bersyukur terhadap nikmatmu." Ucapku di depan cermin sembari menatap bayanganku di dalam cermin.
"Kakak, udah solat belum,? Kalo belum Yahya ikut solat sama kakak ya. Mama lagi udzur jadi ga bisa solat deh." Yahya menyadarkanku dari lamunanku.
"Eh iya dek. Yaudah kamu sekarang ambil wudhu dulu ya dek. Abis itu solatnya di kamar kakak ya."
"Iya kakak."
Yahya Rizatussawa. Adik laki laki ku yang sekarang berumur 15 tahun. Dia lebih muda 2 tahun dari ku. Namun terkadang pemikirannya lebih dewasa dari pada aku. Kakek dan nenek ku sangat menyayanginya. Apapun yang dia mau pasti akan langsung di berikan. Maklum saja dia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah dari umur dua tahun.
Soal tubuh pun jangan di tanya tubuhnya lebih besar dan lebih tinggi dari pada aku. Padahal aku kakaknya. Dan meski temannya yang seumuran sudah mengenal cinta dan merasakan pacaran, tapi dia tak tertarik sedikitpun dengan seorang makhluk bernama perempuan.
Yahya Rizatussawa. Sekarang duduk di kelas 8 smp negeri di kotaku. Seorang pria muda berumur 15 tahun yang sangat tampan. Tinggi badan 166 cm dengan berat 68 kg. Memiliki hidung mancung, kulit putih, cool, pandai bershalawat dan gemar akan ilmu agama. Tak jarang banyak gadis yang menyukai nya dan meminta nomornya padaku. Namun dia sudah berkata jika dia tak ingin mengenal gadis dan tak ingin berpacaran hingga lulus smk.
Ah adikku yang tampan..
***
Yahya's pov
Drttt.... drttt..... innal habbibal musthofa... dzurofatiwwadu wafa... wadzikruhu... bihissyifa.. (el mighwar. Innal habibal musthofa)
"Halo,? Assalamualaikum. Kak kiki,?". Aku menjawab telepon dari kak Kiki.
"Halo,? Waalaikumussalam. Yahya, zahranya mana? Kok yang jawab telpon aku kamu si,?"
"Kak Zahra lagi tidur kak. Tadi abis solat kak Zahra sempat bercerita tentang hari ini di smk 1. Katanya dia seneng banget." Jawabku. Yang lantas aku ingin merekam pembicaraanku dengannya.
"Hah,? Seneng kenapa,? Dia padahal udah janji loh mau main sama aku. Kok dia malah tidur sih. Gimana sih dia," jawab Kiki ketus yang lantas membuatku marah.
"Ngga penting buat kakak! Bener ya omongan kak Zahra tentang kakak. Kalo kakak itu laki laki yang suka maksa dan ga mau ngertiin apa aja kegiatan yang kak Zahra lakuin. Bener emang bener! Kak Zahra emang bener putus sama kak kiki. Kak kiki ga bisa jagain kak Zahra!. Udah lama kan kalian putus?? Terus kenapa kakak masih hubungin kak Zahra? Apa karena kakak mau manfaatin kakak aku ? Maaf kak! Niatan kakak aku tolak,! Ngga akan aku biarin kakak kesayangan aku menderita karena laki laki yang belum tentu jodoh nya. Kakak itu emang..." belum selesai aku berbicara kak kiki memotong pembicaraanku.
"Heh,! Anak kurang ajar! Gausah kamu nasehatin aku juga udah tau! Anak kecil tau apa sih tentang perasaan?? Ngga ada ngaruhnya.! Kamu ya kamu aku ya aku! Aku ga bakalan mundur meski kamu nge halangi aku,! Dasar anak kecil." Ucap kak Kiki dengan nada tinggi dan sedikit membentak.
"Yaudah aku semakin ngerti kalau kak Kiki bukan lelaki baik untuk kakak ku.terimakasih." Aku langsung menutup teleponnya tanpa menunggu jawaban dari kak Kiki.
Aku memandangi tubuh Kakak ku yang terbaring di kasur kamar nya. Aku mendekat dan ku elus rambut panjangnya. Dia selalu berhijab namun tidak kala dia tidur dan mandi. Aku tatapi muka bulat kakak ku dan ku kihat nampak jelas beban yang ada di pelupuk mata kakak ku.
"Kak, Yahya tau kakak sudah lelah dengan semua ini. Tapi yahya yakin kakak pasti kuat. Cobaan beoken home dan kakak yang jadi pelampiasanpun kakak kuat, pasti cobaan jeratan Laki laki ajnabi seperti kak Kiki pun pasti kakak kuat. Kak Zahra meski umur yahya lebih muda dari kakak tapi izinkan yahya untuk selalu melindungi kakak. Terlelaplah Kakakku gadis mungil nan shalihah." Ucapku dengan rasa iba pada Kakak ku yang sangat cantik itu.
Aku berdiri dan memandang ke arah jendela yang ada di kamar kak Zahra. Memandangi bunga yang di tanam kak zahra di seberang jendelanya. Aku membuka pelan jendela ini dan aku tersenyum memandangi bunga bunga yang sudah mekar itu. Harum semerbak menyeruak memikat kumbang yang lalu lalang. Cantik molek kelopak cerah bunga itu. Seperti kak Zahra ku.
Aku menatap ke arah langit dan membayangkan kak zahra. Iya Kak Zahra yang selayaknya bunga indah yang baru mekar.
Bunga yang mekar indah akan selalu memikat kumbang yang berlalu lalang. Namun bunga yang sangat indah mampu layu jika kumbang hinggap dan menghisap seluruh sari bunganya. Layaknya seorang gadis yang selalu bahagia dan menjaga dirinya. Dia akan terluka jika ada lelaki yang mengusik relung hatinya dan tak mampu memperlakukan gadis sebagaimana mestinya.
***
Terimakasih ❤. Happy reading 😍
![](https://img.wattpad.com/cover/168315222-288-k926468.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE IS MASTER DARBUKA(TAMAT)
De TodoHargai karyaku dengan cara Vote and Coment ya guys 😊😉 Cerita ini adalah cerita dari seorang gadis yang sangat gemar bermain darbuka dan dia sangat tertarik dengan adik kelasnya yang pemain darbuka juga. Dia mengikuti ekskul Rohis karena dia ingin...