1

362 16 0
                                    

Awalku mengenalmu semua terasa ada yang aneh, dimulai dari kita yang tertawa tanpa sebab dan tak sengaja bertemu pandang. Ah apalah aku yang makin lama makin mengagumimu.

*Zahra Wardatunnisa*

❤❤❤

Hai namaku Zahra Wardatunnisa. Sekarang aku kelas 11 semester 2 di sebuah sekolah SMK negeri di kotaku. Aku tinggal di sebuah desa terpencil dan lumayan jauh dari sekolahku.


Aku berasal dari keluarga yang tidak kaya namun cukup untuk segala kebutuhanku. Ayah dan Ibu ku sudah lama bercerai dan aku tinggal bersama Ibu dan Adikku.
Aku keturunan dari seorang Indigo, yaitu keturunan dari Ayah ibuku atau lebih akrabnya adalah kakekku.

Aku adalah seorang gadis bertubuh sedikit pendek karena tinggiku hanya 155 cm. Dan dengan berat badan 50 kg. Aku sering di panggil ndut oleh teman teman ku dan sering mendapat cubitan di bagian pipiku karena mereka gemas dengan ku.

-

Pagi ini aku akan melakukan kegiatanku seperti biasanya. Hari ini adalah hari rabu di mana ada kegiatan ekstrakulikuler Rohis setelah pulang sekolah.

Aku sedang berjalan dari tempat parkir menuju kelasku.

"Zahra,,!!!!" Suara seorang pria tiba tiba menghentikan langkahku dan membuatku kaget.

"Astaghfirullah,!" Ucapku kaget sembari menoleh ke belakang.

"Ayo Ra kita kekelas sekarang kamu di ruang 11 kan,? Aku di ruang 12 nih ayo laa kita bareng" ucapnya ramah.

"Eh yaudah ayo bareng aja." Sahutku ramah.

Aku yang berjalan berdampingan bersamanya pun merasa risih karena dia adalah seorang pria yang sekarang statusnya entah apa denganku.

Namanya Kiki Setiawan. Dia adalah kaka kelasku jurusan Otomotif. Aku dan dia sudah lama menjalin hubungan bahkan sudah 16 bulan. Namun sering aku mengatakam jika aku ingin mengakhiri hubunganku dengannya , dia selalu berbuat kasar kepadaku setiap aku mengatakannya.

"Ra nanti pulang sekolah kita makan yuk di kedai bakso tempat kita sering makan dulu." Ucap Kiki.

Aku pun hanya diam dan menghentikan langkah ku dan berpikir sejenak.

"Ah ki, maaf deh aku ga bisa. Aku gaada uang ini. Ntar..."

"Udah laa ra aku traktir anggap aja ini sebagai hadiahku buat kamu, masa kamu tega sih mau pisah, mau LDR sama aku terus kamu ga ngucapin apa apa ke aku,?" Potong Kiki panjang lebar.

Aku terdiam dan merasa bahwa ini adalah saat yang tepat untuk memutuskan hubunganku dengannya.

"Yaudah ki aku mau." Jawabku lemas dan sambil menghela napas.

"Makasih ya Ra aku makin sayang sama kamu. Yaudah kita lanjut yuk jalannya. Sekolah udah mulai ramai, ini bentar lagi juga masuk" ajak Kiki padaku.

"Iya ayo tapi tanpa dampingan ya jalannya aku malu soalnya aku udah bilang ke temen temenku kalo aku udah putus sama kamu." Terangku menambahkan.

"Huh yaudah laa ra kalo itu mau kamu" jwab kiki dengan nada pelan.

***


Bel pulang sekolah pun tiba. Aku bergegas menuju masjid di sekolahku untuk menjalankan ibadah Solat Ashar.

"Zahra kamu berangkat ekskul rohis kan ra,?" Tanya Firman si ketua rohis.

"Oh kamu man.. iya aku brangkat lagian juga aku kangen pengen nabuh darbuka" jawab ku menimpali.

Dan aku teringat jika aku ada janji dengan Kiki. Aku pun mengambil ponselku dan lngsung mengirim pesan untuk Kiki.

*My Self
Ki maafin aku ya. Aku ga bisa ikut sama kamu. Sumpah beneran aku ga bisa. Udah lama banget aku ngga main Darbuka. Kamu kan tau kalo hari ini adalah hari rabu jadi plis yaa ijinin aku. Juga kan sekarang status kita masih nggantung. Nanti lain waktu kita bicarain aja ya.

Aku langsung menekan tombol Sent dan akhirnya pesan itu terkirim. Aku berniat memasukkan ponsel ku kedalam tas ku namun ponselku bergetar. Benar saja ternyata ada pesan masuk dari kiki.

*Kiki
Oh yaudah ra semangat ekskul nya. Nanti malam aku telpon ya ra aku mau ngomongin hal penting sama kamu.

Aku berniat membalas pesan dari Kiki namun Firman memanggilku karena ekskul akan segera di mulai.

Sesampainya di masjid aku dan firman melaksanakan solat ashar dan melakukan kegiatan rohis seperti biasanya.
Firman pun mebuka latihan dan langsung meminta aku dan senior yang lain untuk memainkan alat alatnya.

Tanpa berpikir panjang aku langsung mengambil darbuka dan bermain freestyle darbuka sesuka ku. Dan betapa terkejutnya adik kelas ku karena mereka melihatku yang pandai bermain darbuka.

Dan sekarang adalah saatnya para lelaki yang memainkan alat termasuk adik adik kelasku.

Betapa terkagumnya aku ketika mendengar jika yang di lantunkannya adalah Sholawat kesukaanku yaitu khudzuni, yang membuatku makin senang adalah Fatta. Dia adalah adik kelasku yang sangat pandai dalam memainkan darbukanya baik freestyle maupun tampilan biasa. Hatiku berdegup sangat kencang dan pipiku memerah ketika aku meperhatikan Fatta.

Fatta yang tersadar akan aku yang terus memandangnya pun dia berbalik menatapku.

Salah tingkah,!.

Sebenarnya aku telah mengenal Fatta sudah sangat lama sedari aku pulang Prakerin. Namun entah mengapa sejak aku mengenalnya aku sangat ingin putus hubungan dengan Kiki. Semakin lama aku semakin penasaran dengan Fatta.

Setelah sekian lama berbulan aku mengenalnya dan berbulan pula aku tertawa bersamanya dalam naungan ekstrakulikuler ini, entah mengapa aku semakin penasaran dengan Fatta.

Awalku mengenalmu semua terasa ada yang aneh, dimulai dari kita yang tertawa tanpa sebab dan tak sengaja bertemu pandang. Ah apalah aku yang makin lama makin mengagumimu.


***

Jangan lupa vote coment and add to reading list. Terimakasih ❤

MY LOVE IS MASTER DARBUKA(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang