31

72 7 1
                                    

Hingga ada seseorang yang tiba tiba duduk di sampingku.

"Ekhem,  nangis lagi,? " tanya nya.

Aku mengangkat kepalaku dan menengok siapa yang ada di sampingku. Ternyata benar itu adalah annas dan entah mengapa aku tiba tiba menangis makin keras.

"Huwaaaa.....!!!!!!! "

"Hustt...  Diem udah jangan nangis lagi nis. Ada aku di sini. Udah ya udah nih aku bawain boba rasa green tea sama baso aci kesukaan kamu. " jawabnya tenang sembari melontarkan senyum manisnya padaku.

Aku terus menatapnya sembari menghapus air mataku. Entah mengapa dia sangat menawan di malam ini. Hoodie abu abu dan celana joger motif kotak bercorak hitam dengan sepatu sneakersnya dan helm bogo nya. Rambut yang rapi dan tertutup hoodie. Hidung mancung, bibir merah merekah tanpa lipstik, alis yang tebal, dahi yang lumayan berbulu,  mata yang sedikit sipit dengan bulu mata yang tebal pula. Tinggi, macho dan tubuh segar layaknya olah ragawan. Aku masih terus memandanginya.

Tuhan jadikan dia milikku. 

"Nis?  Oi, anis? Kok malah ngelamun sih kenapa?"

Tanpa sadar aku mengatakan "Aku suka kamu" dan dia tertawa terbahak bahak hingga membuatku sadar dengan lamunanku. 

"astaghfirulah!  Ngomong apa tadii... " aku panik .

"Gemesin banget sahabatku ini, ga nyangka ada cowok yang nyakitin cewek segemesin ini" ucapnya sembari mengelus kepala ku dan lagi lagi senyumnya membuatku ambyar seketika. 

"ehhh lupa kamu tadi bawain apa buat yahya?  Dia ngambek, tadi abis berantem sama aku. Yaudah masuk yuk keburu baso acinya dingin,  kan sayang kalo ga di makan pas anget" jawabku sok tenang padahal hatiku ga karuan.

"iya sayang" jawabnya.

Aku tak menghiraukannya dan langsung berdiri masuk menuju rumahku.

"Annas kamu duduk aja dulu di sini. Kamu mau minum apa? " tanyaku sedikit canggung.

"Dih kan ini aku bawain baci nya bukan cuman buat kamu tapi buat kita berempat sama boba nya juga" jelasnya.

"ki.. Kita,? " aku bingung.

"Annis sayang, sahabatku yang kadang lola. Maksud aku tuh ini buat aku, kamu, yahya, sama mama. Buruan gih panggil kita makan sama sama di ruang makan. "

"Oh..  Iya kamu ke ruang makan aja mama ada di sana kok. Tapi nanti tolong ya kamu bujukin yahya pliss"

"iya nis, yaudah ini di bawa masuk ya aku ke kamar yahya dulu."

Aku membawa masuk baci yang annas bawa dan minumannya. Aku menatanya di meja dan aku menyiapkan semuanya. Perlahan aku ngintip kearah kamar yahya yang sedang di bujuj annas. Kamar yahya tidak cukup jauh dari dapur dan ruang makan. Jadi aku mudah mengintainya. Aku lihat mereka sedang sharing tentang darbuka dan merk darbuka terbaik. Hingga mereka tertawa dan berbalik menuju ruang makan dan aku bergegas duduk manis di meja makan.

"Kak maafin yahya ya. Tadi yahya gamaksud gitu kok. Yahya cuma kalut aja di pengaruhin sama kak aulia" ucapnya sembari memelukku dari belakang. Sudah kuduga ternyata adik kesayanganku di pengaruhi oleh gadis itu.

"Yaudah lah makan aja yuk yang tadi gausah di pikirin"

Aku, mama, yahya dan annas satu meja makan. Meskipun yang kami makan hanya baso aci tapi kami berempat sangat menikmati. Sambil cerita masa kecil dan awal aku bersahabat dengan annas. Aku sangat bahagia. Meski papa tak ada di sisiku namun aku tetap bahagia dengan seorang ibu yang sangat luar biasa. Aku tak ingin kebahagiaan ini cepat berakhir.

***

Setelah selesai makan, annas pamit pulang dan aku mengantarnya sampai kedepan rumah.

"Nas. Barangmu nih" sembari menyodorkan jam milik annas.

"Iya aku tau itu barangku. Sini" dia mengambilnya dan memakaikannya di tangan kiri ku.

"loh kok,? " aku heran

"Punyaku itu jadi punyamu sekarang. Jaga baik baik ya. Aku mau ngomong sedikit boleh? "

"Banyak juga boleh annas. " ucapku dan pipiku memerah.

"Nis. Mulai malam ini kita bikin janji ya. Kita bakalan sahabatan sampe tua. Bismillah kita jodoh nis, tapi misal ga jodoh semoga anak anak kita yang nantinya jodoh. Aku gamau kehilangan kamu nis" ucapnya.

"Tapi maaf nas. Aku ga bisa janji. Aku takut aku gabisa tepatin janji ini."

"Yaudah kita komitmen ya" jawabnya sembari mengacungkan jari kelingkingnya. 

"Iya komitmen tapi apa komitmennya,?"  tanyaku sembari melingkarkan jari kelingking ku di jari kelingkingnya.

"Annas pasti sama annis. Meskipun ga bisa bareng yaudah intinya jadi besan. Gapapa satu sama lain dari kita suka sama orang lain. Tapi kita wajib tau masing masing dari orang yang kita suka. Gimana komitmen?"

"Bismillah komitmen" jawabku dan kami tersenyum.

***
Insan yang tak mencinta mampu membuat bahagia. Namun mengapa yang indah datang sekejap dan memberi luka? Mungkin ada kalanya dia jatuh dan tersingkap oleh ruang bayang.

🌸Zahra Wardatunnisa 🌸

MY LOVE IS MASTER DARBUKA(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang