Dua minggu berlalu dan aku telah melewatkan sekolahku selama itu. Selama itu pula aku menjalani pemulihan jangka pendek di rumah dan rutin control setiap 5 hari sekali. Efek bius total yang meyiksa ku pun lama kelamaan hilang meskipun masih sering aku rasakan pusing, mual bahkan panas di tubuh. Nafsu makan ku sudah mulai membaik dan luka jahit di kulitku sudah membaik pula. Karena tampon tempat menyerap darah kotor sudah di ambil dari H+ 5.
Hanya saja saran dari dokter yusri setiap kali aku membersihkan luka jahit ini aku harus sedikit menekan di bagian pinggirnya untuk mengeluarkan sisa sisa darah kotor yang masih ada di dalam hingga darah terakhir yang keluar warnanya orens pucat atau bahkan tidak ada lagi cairan yang keluar. Selain itu dokter juga menyarankan setiap mandi aku harus menggunakan air hangat dan lukanya harus di lap dan di bersihkan menggunakan handuk basah yang di basahi oleh air hangat. Setelah itu luka ini masih harus di tutup perban hingga kurang lebih satu bulan.
Menyusahkan memang tapi inilah keadaannya. Aku terus berusaha untuk menahan bahkan menjauhkan diriku dari hal hal yang membahayakan luka ku ini meskipun luka operasi itu steril. Dan aku lumayan khawatir dengan benang ini. Tetapi dokter yusri bilang jika benang ini bisa lepas sendiri dan menyatu dengan daging meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Ya Allahh... Sakitnya" keluh ku di tempat tidur sembari bangun dari tidurku.
Kali ini aku bangun lebih siang dari biasanya. Aku bangun jam setengah 4 pagi. Dan hari ini adalah hari senin dan aku langsung bangun dan melakukan kegiatanku setiap paginya. Baru saja aku melipat mukenahku namun mama langsung membawakanku obat dan sarapan ke kamarku.
"Ini mama bawakan sarapan." ucap mamaku sembari duduk di sampingku.
"Makasih ya ma, "
"Kamu makan di kamar ya, abis itu biasa kamu keluar sayang tuh udaranya ngga kamu hirup pagi pagi gini. "
"Mah, kan zahra mau sekolah" pintaku.
"Kamu istirahat aja dulu nak, besok ya berangkat nya".
"iya mah makasih ya" ucapku.
"Luka kamu gimana? Makin kesini makin Membaik kan,?" tanya mama.
"Iya mah, yaudah zahra makan dulu ya ma"
"Iya nak nanti mama temani kamu jalan pagi ya"
"Iya mah makasih ya"
Aku sarapan dan meminum obatku. Tak lupa juga aku mengganti perban yang menempel di dadaku. Aku keluar kamar masih mengenakan baju tidurku dan tak lupa juga jilbab rabbani kesayangan ku. Aku langsung menuju ke depan rumag ku dan jam menunhukkan pukul 5 pagi. Dimana udaranya lagi segar segarnya.
Aku menghirup udara di taman depan rumahku dan mama menghampiriku."Nak ayo kemana" kata mama ku.
"Jalan jalan sekitar sini aja ma jangan jauh jauh." jawab ku.
"Yaudah ayo. "
Aku dan mama berjalan beriringan. Aku menggandeng tangan mama ku dan sesekali aku bersandar di pundaknya. Jalanan masih cukup sepi karena masih ba'da subuh.
"Nak, kamu suka sama seseorang,?" tabya mamaku hingga membuatku keheranan.
"Maksud mama,? " jawab ku.
"Nak, mama tau kamu suka sama fatta kan? "
"Iya ma.. Kenapa? "
"Mama ngga melarang kamu, tapi mama khawatir nanti dia akan seperti mantanmu itu. "
"Mama, ga semua orang itu kaya dia ko. Zahra yakin Fatta itu anak yang baik. Lagi pula zahra juga sudah ga mau pacaran ma."
"Tapi Kalian saling suka? " tanya mama ku lagi.
"Iya ma saling suka. "
"Yaudah mama dukung kalian, yang terpenting kalian fokus pendidikan ya. "
"Makasih mama, " aku memeluk mama ku dan melanjutkan jalan pagi.
Entah mengapa pagi ini aku senang sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE IS MASTER DARBUKA(TAMAT)
RandomHargai karyaku dengan cara Vote and Coment ya guys 😊😉 Cerita ini adalah cerita dari seorang gadis yang sangat gemar bermain darbuka dan dia sangat tertarik dengan adik kelasnya yang pemain darbuka juga. Dia mengikuti ekskul Rohis karena dia ingin...