Zahra's pov
"Ma? Tadi kok annas di sini,?" tanyaku.
"Iya tadi kamu tiba tiba mimisan terus obat kamu habis jadi mama beli obat annas suruh jagain kamu." Jelas mama ku.
"Yaudah ma,"
"Kamu solat maghrib abis itu istirahat lagi ya"
"Iya maa."
Mama meninggalkan ku sendiri di kamar. Aku ngga habis pikir ternyata Annas masuk ke kamarku. Aku bangun dan berniat mencuci mukaku namun ada satu benda yang bukan milikku tergeletak di meja rias ku. Aku mendekati meja riasku dan ku pegang benda itu.
"Kok aku paham ya sama jam ini,? " aku berfikir dan mengingat kiranya jam siapa ini.
"oh... Annas... Yaudah lah solat aja dulu ntar juga dia kesini lagi" batinku.
Aku sholat dan aku istirahat. Aku masih memikirkan mengapa Fatta tega melakukan itu. Kejadian yang aku alami di toko buku baru itu masih terlihat jelas dan terus mengganggu fikiranku. Aku membaringkan diriku di kasur dan aku ambil ponselku. Benar dugaanku ternyata Fatta men-chat ku dengan penjelasan penjelasan yang menurutku tidak masuk akal. Aku hanya membacanya. Di sisi lain Aulia dengan bangganya memamerkan kemesraannya dengan Fatta di sosial medianya di Whatsapp, instagram, facebook atau sosial media lainnya.
Aku menghela napas panjang dan memalingkan mukaku. Tiba tiba aulia men-chatku namun aku tak menghiraukannya. Namun dia terus menerorku. Akhirnya aku membalasnya.
*my self
Apa sih aul? Udah deh gausah bahas itu itu lagi. Aku juga tau aku harus apa.*Auliaaku
Ga sadar? Buru buru ngejauh gih. Gausah ngejar! Kamu tu udah ga di arepin sama dia tau ga?*My self
Yaudah si kalem. Aku udah ngejauh kok.Aku langsung keluar dari room chat dan malas membalasnya. Tiba tiba Fatta menelponku namun aku mengabaikannya. Lagi lagi dia menlponku dan dia mengirimkan chat agar aku menjawab teleponnya dan aku menjawabnya.
📞Fatta
Ra, dengerin aku Ya aku bisa jelasin.📞aku
Yaudah jelasin.📞Fatta
Ra, aku ga bermaksud ninggalin kamu demi aulia ra. Aku minta maaf, iya aku tau aku salah, aku tau perasaanmu tapi aku juga gatau sama perasaanku ke aulia.📞aku
Terus? Udah kan gitu aja.📞Fatta
Ngga ra. Rasaku cuma buat kamu. Plis kamu jangan jauh dari aku ya. Aku bakal putusin aulia kok demi kamu.📞aku
Iya, tapi sayang banget aku ga percaya. Percuma, lagian juga ini rasa yang salah ko. Udah kan gaada yang mau di omongin lagi?Fatta hanya terdiam.
📞aku
Yaudah lah fat. Gapapa aku ga marah. Udah yaa assalamualaikum.Aku menghela napas ku. Terasa sakit dan sesak namun aku menapis rasa itu. Ponselku getar dan aku lihat ternyata itu Annas.
*annas
Nis?*my self
Iya? Aku tau nih pasti mau ngambil barang yang ketinggalan ya?*annas
Ih tauan aja kamu. Aku kerumah sekarang yaa ada titipan dari mama aku buat kamu sama yahya nih.*My self
Yaudab tiati ya udah malem.Annas tak membalas lagi. Aku keluar kamar dan menuju ruang tengah dan duduk di sebelah yahya. Aku terdiam dan yahya hanya menatapku.
"Kamu gimana dek udah daftar pondok?" tanyaku untuk mencairkan suasana.
"Dah" jawabnya ketus dan memalingkan wajahnya.
Aku terheran. Mengapa dia bersikap aneh dan ketus padaku. Aku melirik ke arah mama dan mama mengerinyitkan dahi tanda tidak tahu. Tiba tiba.
"Kak, aku capek, ngliat kakak sakit terus gini. Apa kakak ga kasian sama mama? Mama juga jadi pilih kasih diantara kakak sama aku. Mau kakak apa sih,?"
Deg!
"Maksud kamu apa yahya? Kok kasar sama kakak kamu? Gaboleh! " timpa mama ku. Aku masih tak percaya yahya adik soleh ku tiba tiba seperti ini.
"Mama ga sadar? Dia itu cuma beban buat mama, gaada gunanya juga di rawat rawat. Akhirnya juga tetep sama kan gaada sembuhnya. yahya ga abis pikir yaa sama mama sampe pilih kasih gini.... Dia itu ga pantes hidup sama mama. Dia lebih pantes hidup sama papa di luar jawa sana..."
"Cukup! Kakak gaabis pikir ya kamu tega sama kakak. Iya kakak emang penyakitan tapi ga biasanya kamu gini kamu berubah gini karena siapa?! Jawab aku! " aku tak kuat lagi hingga tanpa sadar air mataku mengalir.
"Terserah!!! " jawab yahya dan meninggalkanku di ruang tengah.
Aku lari menuju taman depan rumah dan duduk di kursi tamanku. Aku bingung dan ngrasa aneh sama yahya. Sehari aku tidak melihatnya di malam harinya dia bersifat seperti ini padaku. Mungkin dia berubah karena sesuatu hal. Tapi aku berusaha untuk tidak suudzon padanya. Aku masih menangis dan tidak sadar aku membawa jam annas di tanganku. Aku tertunduk dan masih terus menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE IS MASTER DARBUKA(TAMAT)
RandomHargai karyaku dengan cara Vote and Coment ya guys 😊😉 Cerita ini adalah cerita dari seorang gadis yang sangat gemar bermain darbuka dan dia sangat tertarik dengan adik kelasnya yang pemain darbuka juga. Dia mengikuti ekskul Rohis karena dia ingin...