Hari selasa, hari ini aku berniat berangkat sekolah. Karena aku sudah terlalu lama izin dan pastinya aku ketinggalan perlajaran di sekolah. Aku berangkat di antar mama dan sampai di sekolah sudah telat dan aku langsung berjalan menuju kelas ku yang hari ini ada di lab Fisika Kimia.
Aku datang dengan lemas dan baru sampai di gerbang aku di hadang petugas keamanan sekolah yaitu guru yang bertugas memeriksa ketelatan siswa dan menghukum siswa yang telat. Namun Alhamdulillah aku tidak di hukum karena aku datang dengan kondisi yang lumayan masih sakit. Aku di persilahkan masuk ke kelas dan teman sekelasku kaget dengan keadaanku. Sudah ada Bu ida, guru Fisika ku dan beliau mempersilahkan ku duduk dan mengikuti pelajaran.
Jam istirahat tiba dan aku membuka tepak makan ku dan aku makan di kelas. Banyak teman sekelasku yang menanyakan bagaimana keadaanku sekarang namun aku hanya menjawab aku sudah mendingan dan akan sembuh.
Pergantian pelajaran pun tiba, akhirnya aku pindah ruang di ruang teori 8. Dimana di ruang teori tujuh adalah ruangannya fatta. Aku berjalan sendiri di barisan murid paling belakang dan aku terkaget tiba tiba ada tangan yang mengambil tangan kananku dari belakang.
"Astagfirullah!!" ucapku sembari menoleh siapa yang menarik tanganku.
"Kaget ya,? Gimana rara udah sehat? " sapa nya sbari melontarkan senyuman padaku.
"Ya allah kamu, alhamdulillah udah ko." jawabku sembari melepaskan genggaman tangannya.
"Bareng yuk ke kelasnya. Nanti sore kita pulang bareng mau,? " tawarnya.
"Yaudahlah ayo jalan aja. Boleh ko insyaaAllah. "
Tiba tiba dia mendekat padaku dan dia berbisik padaku.
"Youre so beauty ra. Love you" bisiknya.
"Apaan si Fatta... Udah ah ayo ke kelas."
"Imut tapi galak hehe"
"Fattaaa hiii gemes." ucapku sembari meninggalkannya menuju kelasku.
***
Bel pulang sekolah pun tiba. Akhirnya aku berjalan menuju gerbang dan menunggu mama. Namun ternyata mama ngga bisa menjemputku dan aku terpaksa menunggu angkutan umum. Namun Fatta menghampiriku dengan motornya.
"Ra, kan tadi pagi aku udah bilang, mau pulang bareng. " ucapnya.
"Tapi beneran gapapa? " jawabku.
"iya ra Gapapa. Ayo buruan sini naik." tawarnya.
Aku langsung naik di jok bagian belakang motor Fatta. Fatta hanya membawa satu helm dan aku ngga memakainya. Berjalan melalui senja dari sekolah ke rumah. Berboncengan bersama Orang yang aku sayang.
"Rara mau beli sesuatu ngga? " tanya Fatta.
"Gausah deh pulang aja" jawabku.
"Beneran nih langsung pulang aja? Oiya Rara, Ntar abis isya Fatta mau ke rumah rara, boleh? "
"Iya bawel amat ih, lah kamu main ke rumahku mau ngapain? " tanyaku keheranan.
"Mau ketemu mama hehe, boleh kan?"
"Yeeee ga boleh" jawabku sembari meledeknya.
Fatta memalingkan kaca spion motornya agar menghadap ke arah muka ku.
"Ih gemes banget liat pipinya, jadi pengen cubit" Fatta meledekku balik.
"Anak kecil udah bisa gombal yaa ternyata" ledekku.
"Lebih kecilan Rara wee... Udah pendek, imut, pipinya Tembem. Gemes banget jadi pengen ngajakin nikah hehe"
"Ih apaan sih Halu nih Fatta. "
"Ehehe rara Bocil"
Aku dan Fatta terus melanjutkan perjalanan. Entah kenapa aku merasa bahagiaku sekarang jadi bertambah setelah keluargaku sekarang orang yang aku suka ternyata sangat ingin menjagaku.
Ada satu kata yang ingin aku dengar hanya sekali dalam seumur hidupku hingga kekal di akhirat nanti. Kata itu adalah Qobiltu dari mulutmu untuk meminangku.
❤Zahra Wardatunnisa ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE IS MASTER DARBUKA(TAMAT)
AcakHargai karyaku dengan cara Vote and Coment ya guys 😊😉 Cerita ini adalah cerita dari seorang gadis yang sangat gemar bermain darbuka dan dia sangat tertarik dengan adik kelasnya yang pemain darbuka juga. Dia mengikuti ekskul Rohis karena dia ingin...