Bag. 17

33 1 0
                                    

Alhamdulillah, masuk kelas dimata kuliah pertama hari ini sukses. Maksudnya tidak sampai terlambat.


Walaupun tetap saja Rewinta harus mempercepat jalan motor dan jalan kakinya untuk sampai ke kelas. Malah sempat berlari kecil juga. Maklum dosen mata kuliah "ilmu pendidikan" nya sangat disiplin nyaris killer😀.


Menyimak setiap kalimat yang bu Grace sampaikan dengan teliti. Sesekali mencatat yang dirasa penting untuk menguatkan ingatan. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam,


قَيِّدُوا الْعِلْمَ بِالْكِتَابِ


"Ikatlah ilmu dengan menulisnya"


Gadis dengan mata hitam dan hidung mancung itu semaksimal mungkin berusaha memahami apa yg bu Grace sampaikan. Baginya apa yang masuk diotaknya saat dosen menerangkan sangat berarti. Karena kalau ada yang tidak ia pahami, ia bisa langsung bertanya. Dan semaksimal mungkin Rewinta tidak membeli diktat. Tahu sendirilah kondisinya saat ini,penuh perjuangan. Ia mensiasatinya dengan cara banyak mencatat.


Kadang, waktu-waktu istirahatnya banyak ia habiskan diperpustakaan dan membuat rangkuman. Entah dari buku perpustakaan atau dari buku yang dimiliki temannya.


Jamannya memang sudah modern tapi keterbatasan membuatnya harus tangguh dan ulet. Ia tidak peduli kalau ada yang mengatakan gadis jadul.

Merepotkan karena tak punya wa.

Walau demikian kalau ada tugas kuliah yang harus dikumpulkan via email atau dikumpulkan langsung, sebisa mungkin ia tunaikan segera. Makanya banyak dosen yang menyukainya.


Hari ini ia ada dua mata kuliah. Tetapi kuliah yang kedua selisih dua jam dengan mata kuliah pertama. Dan ia berencana dua jam itu digunakannya untuk mengikuti kajian dimasjid kampus. Kata Putri tema kajian kali ini tentang Syahadatain atau dua kalimat syahadat.


Materi yang sangat menarik menurutnya. Karena ia ingin tahu apa dibalik kalimat yang sangat sering diucapkan itu. Rewinta benar-benar haus ilmu. Satu kali ikut kajian membuatnya ketagihan. Ketagihan yang baik tentunya.


Itu semua untuk menguatkan langkahnya menutup aurat. Ketika kecukupan pakaian untuk menutup aurat belum bisa ia penuhi, setidaknya ia masih punya kesempatan menyempurnakan kepribadiannya melalui majelis ilmu yang rutin ia ikuti agar prilakunya sesuai dengan aturan agama.


" Saudara.." suara bu Grace membuat Rewinta yang sedang melamun kaget.


"Jam 8.15 saya ada pertemuan dengan dekan. Ada tugas yang sudah sy share di email Saudara semua. Tolong dikerjakan. Saya tunggu sampai jam 12 malam ini"


Mendengar pengumuman awal semua mahasiswa sangat senang. Begitu kalimat yang kedua semua lemas. Ah mending diselesaikan saja bu. Gerutu mereka.

Mengejar Cinta HalalmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang