Muadzin mengumandangkan iqomah tanda sholat jamaah maghrib akan dimulai. Damar sudah memastikan Rewinta dan Jannah ada diantara jamaah putri.
Damar khusyuk melaksanakan sholat maghrib. Didoa sholatnya ia memohonkan penuh harap agar Allah Swt berkenan menjadikan Rewinta jodohnya. Memudahkan jalannya untuk menjadikan gadis itu pendamping hidupnya.###
Damar melangkah menuju tempat Rewinta dan Jannah menitipkan sandalnya. Ketika sampai ditempat itu tak terlihat yang dicarinya. Ia melangkah mendekati Bapak yang menjaga loker.
"Maaf pak. Gadis dan anak kecil yang tadi menitipkan sandal disini apa sudah keluar ?"
Bapak itu berpikir sejenak.
"Oya. Tadi sudah mengambil sandalnya dan keluar," jawab Bapak itu.
Setelah mengucapkan terimakasih, Damar bergegas meninggalkan tempat itu, mencari Rewinta dan Jannah. Ada rasa khawatir, takut kalau mereka kebingungan. Semoga mereka tidak terlalu jauh. Hingga tepat dijalan keluar..
"Tante suka membaca ya..," Damar mendengar sayup-sayup suara Jannah yang menanyakan sesuatu pada Rewinta. Mereka berada dipintu masuk halaman masjid. Berhenti disana. Mungkin menunggu Damar. Damar tidak langsung menghampiri mereka. Ia penasaran dengan apa yang dibicarakan Jannah dan gadis yang dicintainya itu.
"Suka sekali. Membaca itu menambah wawasan kita menjadi lebih luas," jawab Rewinta. Tampak oleh Damar tangan gadis itu mengelus lembut kepala Jannah.
"Asyiiik..kalo begitu setelah ini kita ke toko buku aja ya Te?" tanya Jannah antusias.
"Karena yang mengajak kita om Tyok eh..ehmm om Damar, kita ngikut om Damar aja yach.." Rewinta terlihat senyum-senyum karena salah menyebut nama Damar dihadapan Jannah.
"Tiiiyok...siapa tuh Te. Pacar tante yaaa...," Damar yang bersembunyi ikut senyum-senyum mendengar pertanyaan Jannah.
"Eehh bukan. Itu nama om Damar juga..." jawab Rewinta tergesa-gesa.
"Kok Tiyook siiich..," Jannah meragukan jawaban gadis itu.
"Iyaa. Itu memang nama om Damar. Nama lengkapnya Damar Satriya Anugrah. Tante manggilnya Tyok dari Satrya nya itu...," jawab Rewinta memahamkan. Damar berbunga-bunga nama panjangnya disebut Rewinta.
"Berarti itu nama kesayangan donk. Ciyee Tanteee..," Jannah memang pintar. Karena ledekannya itu benar-benar membuat Rewinta salah tingkah.
"Iihh biasa aja Jannaaah... Ssst nanti kalo kedengaran om Damar tante ngga enak...," telunjuk Rewinta diletakkan dibibir Jannah.
"Sudah ah jangan godain tante terus donk...," Rewinta memasang wajah cemberut. Damar benar-benar menikmati obrolan mereka berdua dan masih bertahan ditempat persembunyiannya. Ia sadari ada getar bahagia dan wajahnya terasa panas...aahhh Wit kalau saat ini pun kamu siap aku pinang maka tak akan menunggu lama aku akan datang meminta pada oarangtuamu...ya Allah jodohkan dia untukku.
"Iyaa deech..enggaak. Tante suka ketoko buku?" Jannah masih meneruskan keponya.
"Tante lebih sering ke perpustakaan sayang," jawab Rewinta dan tangannya menyentil hidung Jannah. Gadis tembem itu memandangi Rewinta.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Halalmu
RomanceKau adalah sahabat kecilku Saat ku harus pergi jauh Kenapa bayangmu tak bisa hilang dari ingatanku Sampai datang saat itu Dan aku tak mau menyia-nyiakannya Damar Satria Anugrah Tiba-tiba kau hadir Dan tak bisa kupungkiri Bahwa hatiku telah kau bawa...