Bag. 24
"Rencana pertemuan dengan PT Karya Sentosa bagaimana, bro," tanya Dzaki pada Damar yang duduk dimeja kerjanya meneliti laporan timnya yang sudah masuk.
"Insyaallah sudah fix pekan depan hari Selasa jam 10 siang, ada apa Dzak," jawab Damar tetap dengan kesibukanya.
"Beberapa dokumen untuk pertemuan nanti...?" tanya Dzaki mengambang.
"Beres.. Sudah disiapkan," jawab Damar semangat. Damar selalu bisa diandalkan, pikir Dzaki. " Alhamdulillah, mudah-mudahan tak ada kendala yang berarti atau semoga lancar dan bisa deal semuanya," kata Dzaki menatap Damar dengan mata berbinar.
"Aamiiin..," jawab Damar masih tetap memelototi berkas-berkasnya.
"Oya, besok lo week end kemana bro?" tanya Dzaki sambil senyum-senyum. Dia tahu kalau tiap sabtu malam minggu Damar pasti keluar rumah. Bukan untuk apapun tapi niatnya memang menghindari Kinan yang tak bosan datang kerumah Damar. Dzaki juga heran dengan manejer personalianya itu. Tak ada bosan dan menyerahnya dia. Padahal Damar sudah mendeklarasikan persahabatannya. Tidak lebih. Tapi untuk tipe Kinan pernyataan Damar bisa jadi tak dianggap. Karena Damar sendiri sampai sekarang kemana-mana masih sendiri. Cewek yang ditaksirnya pun tak ada foto di hp nya atau dimeja kerjanya. Kuatnya Damar aja menghindar dari cewek pejuang seperti Kinan. Hehe
"Napa lo senyam senyum. Kesambet heh..." tangan Damar mengibas-ibas didepan wajahnya Dzaki.
"Apa sih lo, gangguin orang ngelamun aja," sahut Dzaki sewot.
"Kalo mau ngelamun ngga disini kalee, noh diruangan lo sendiri noh," tukas Damar. "Ngelamunin siapa sih lo?" penasaran juga si Damar.
"Ngelamunin elooo," jawab Dzaki tertawa.
"Gila lo, bencong lo hii," Damar bergidik
"HaHaHa...," Dzaki tak tau dosa. Malah tertawa terpingkal-pingkal.
"Damar..Damar..elo itu jones banget sih. Tiap malam minggu keluar kesana kemari cari kesibukan. Gegara si Kinan nyamperin elo dirumah. Napa sih ngga di iyain aja tuh cewek," Dzaki mulai ceramah.
"Nggaa..nggak akan. Lagian keluarnya gue ada manfaatnya juga buat perusahaan. Mengunjungi outlet dan cabang-cabang yang lain," Damar membantah.
"Tapi perjalanan lo itu garing banget bro," tukas Dzaki.
"Itu kan pendapat elo, gue enggak..," jawab Damar membantah tuduhan Dzaki..
"Aah serah lo deh," Dzaki menyerah.
Drrrtttt.....drrrtttt....drrrtttt....
Smart phone Damar bergetar. Ia lihat siapa penelphonnya. Wajahnya berbinar dan ia mulai melakukan percakapan. Dzaki duduk dikursi tamu diruang Damar sambil memainkan phone nya.
"Wa'alaikumsalam...Bibi apa.kabar?"
".................."
"Damar baik Bi," jawab Damar yang ternyata panggilan itu dari Bi Asih.
"..........."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Halalmu
RomansaKau adalah sahabat kecilku Saat ku harus pergi jauh Kenapa bayangmu tak bisa hilang dari ingatanku Sampai datang saat itu Dan aku tak mau menyia-nyiakannya Damar Satria Anugrah Tiba-tiba kau hadir Dan tak bisa kupungkiri Bahwa hatiku telah kau bawa...