"Yup..kita sudah sampai.." kata Damar dengan gembira.
"Loh om...kok kesini.. Ini rumah siapa?" Jannah kembali kepo. Damar keluar mobil dan berputar membukakan pintu untuk Rewinta. Tangannya terulur ingin menggendong Jannah. Sesaat Rewinta ragu. Sedetik kemudian Jannah sudah melompat ke gendongan Damar.
"Yuk kerumah om dulu. Ada Uti tuh didalam.." kata Damar ceria..
Deg!! kenapa Damar mengajakku kesini??? Jangan-jangan jebakan lagi..
###
"Assalamu'alaikum...," ucap Damar ketika memasuki rumahnya. Rumah Damar tak sebesar rumah Budhe Tanti tapi dari bangunan dan perabotnya tampak kalau keluarga Damar adalah keluarga berada. Diruang tamu, ada gadis cantik yang sedang menulis dimeja. Dina adik Damar. Masih duduk dikelas 2 SMP. Dina menoleh ke arah suara..
"Wa'alaikumsalam..". berkata begitu Dina bangkit menyambut kedatangan kakaknya.
"Mas.. Sama siapa?" Ia menghampiri Damar dan Jannah yang masih dalam gendongan.
"Ini Jannah anak mas Wibi. Ibu mana?" tanya Damar mencari sosok ibunya.
"Jannaah... " sapa Dina tak mendengarkan pertanyaan kakaknya. Jannah turun dari gendongan dan digandeng Dina. Diajak duduk di sofa. Dina sangat senang dengan anak kecil. Itu karena ia anak bungsu dan adik satu-satunya Damar.
Damar melangkah kedalam mencari ibunya.
"Bu, ada Rewinta," katanya setelah menemukan ibunya yang berada didapur.
"Diajak kedalam dong..", jawab bu Nani, ibu Damar.
"Eh iya...Ehhmm..jangan di interogasi ya Bu..Nanti Wiwit takut," bu Nani tertawa dengan tingkah polah anaknya. Kok jadi begini anak laki-lakiku. Wah kesempatan menggodanya nih.
"Ini justru kesempatan untuk tahu lebih banyak calon menantu ibu," bu Nani menahan tawa.
"Pliiiss bu jangan dong.. Ini juga baru baikan sama Wiwit.. Nanti dia ngga mau cakap lagi sama Damar. Tolong ya bu jangan ditanyain macam-macam," Damar memegang tangan ibunya dengan memohon.
"Aah sudah.. Rewinta sudah masuk kah?" bu Nani mengusir Damar.
"Astaghfirullah..," Damar berlari keluar dapur..
Sesampainya diruang tamu, hanya Jannah dan Dina yang kelihatan sedang bercanda.
Damar keluar pintu dan didapatinya Rewinta masih berdiri disana. Tampak olehnya wajah canggung gadis itu. Damar tersenyum mengurangi rasa tegang Rewinta.
"Masuk yuk Wit.. Kita cuma mampir sebentar kok. Barangkali ibu ada titip sesuatu," kata Damar tersenyum. Gadis itu masih diam melihat kearah pintu.
"Yuukk...sebentar aja" senyum Damar semakin mengembang. Rewinta tetap diam.
"Mau kugandeng niih..," Damar berjalan mendekat dan tangannya siap menggandeng tangan Rewinta.
"Iishh..Tyo Jangan macam-macam..," Rewinta melotot kearah Damar.
"Habisnya kamu kelamaan.. Ayo masuk..cuma sebentar..," Damar menahan tawa. Rewinta akhirnya melangkah mengikuti Damar dari belakang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Halalmu
RomansaKau adalah sahabat kecilku Saat ku harus pergi jauh Kenapa bayangmu tak bisa hilang dari ingatanku Sampai datang saat itu Dan aku tak mau menyia-nyiakannya Damar Satria Anugrah Tiba-tiba kau hadir Dan tak bisa kupungkiri Bahwa hatiku telah kau bawa...