#12

7.2K 308 0
                                    

***

Setibanya di Asrama, lebih tepatnya didalam bilik kamar, ku  lihat mbak Dina sedang asyik dengan laptopnya, ku rasa dia sedang mengerjakan tugas-tugas kuliahnya.

Aku pun menghampiri dan duduk disampingnya...

"Assalamualaikum mbak, gimana mbak udah enakan badannya?" tanyaku padanya
"eh kamu ra, waalaikumsalam, alhamdulillah udah agak mendingan" jawabnya
"alhamdulillah kalau gitu mbak, mbak lagi ngapain?" tanyaku lagi
"biasa ra, lagi ngerjain tugas dari dosen" tambahnya

"oh" sahutku yang hanya ber 'oh' ria

Ku tinggalkan mbak Dina untuk ganti baju dan makan...
Di sela-sela kegiatanku, aku memikirkan tentang ustadz yang akan mengisi pengajian syukuran kampus besok,
"apa ustadz Imran ya yang dimaksud?" gumamku dalam hati
Terbesit sesuatu dalam pikiranku
"hmm, mbak Dina kan jurusan PAI pasti tau siapa ustadz yang akan mengisi ceramah besok, gimana kalau aku tanya ya daripada aku bingung,sekadar untuk memastikan kan ndak apa-apa" ujarku dalam hati

Akhirnya setelah selesai ganti baju dan makan, aku kembali menghampiri mbak Dina untuk menanyakan hal tersebut

"mbak.." ucapku memanggil mbak Dina dengan sedikit rasa ragu
"iya ra kenapa?" jawabnya santai
"emm.. Aku boleh nanya sesuatu nggak?" tanyaku lagi
"iya boleh, mau nanya apa?" jawabnya sambil tersenyum ke arahku

"mbak Dina jurusan PAI kan?"
Tanyaku
"iya ra, terus?" jawabnya sambil mengutak-atik laptopnya
"besok kan di kampus kita ada acara pengajian syukuran, nah mbak tau nggak siapa yang ngisi ceramah katanya sih dia lulusan terbaik satu tahun yang lalu" jelasku padanya

Tiba-tiba mbak Dina menghentikan tangannya yang sedang mengetik dan melihat ke arahku
"oalah, iya mbak tau soalnya ustadz itu kakak kelas mbak pas di pesantren dulu, dia juga asli Aceh sama kayak mbak" jelasnya perlahan padaku

"astagfirullah, ya allah dari Aceh? Apakah 'dia' yang dimaksud?" aku bergelut dengan pikiranku dan tanpa sadar aku melamun

"hei ra, kok ngelamun, katanya mau tahu dia siapa?" sahut mbak Dina membuyarkan lamunanku
"eh..eh.. Iya mbak, siapa siapa?" tanyaku penasaran

"namanya ustadz Imran, dia itu idaman kaum hawa di kampus ini soalnya ramah, murah senyum dan juga taat pada perintah Allah swt ra" jelas mbak Dina menggambarkan sosok ustadz itu

Deg....

"ustadz Imran, apa iya dia Imran yang aku maksud?,ah tidak tidak, nama Imran di Indonesia kan ngga cuma satu, semoga saja itu Imran yang lain" celotehku dalam hati

"oh ustadz Imran namanya, kalau boleh tahu, nama lengkapnya siapa mbak?" tanyaku pada mbak Dina
"nama lengkapnya ustadz Imran al Fatih ra" ucap mbak Dina
"oh, makasih infonya ya mbak" ucapku
"iya ra" jawabnya

Deg....

Aku masih berpikiran positif jika dia bukan Imran yang ku maksud

Malam pun datang, ku rebahkan tubuhku di kasur dan berlayar ke pulau kapuk...

***

Tiit... Tiit.. Tiit...

Suara notif whatsapp dari Anita
"Mir, kamu jadi berangkat kan?,nanti tunggu aku ya, duduk bareng sama aku, oke?" isi pesan Anita

"Assalamualaikum Nit, iya aku jadi ikut pengajian kok" balasku
"eh iya maaf lupa ngucap salam, waalaikumsalam mir, gimana mau nunggu ngga?" tambahnya lagi
"iya deh kalau gitu nanti aku tunggu di depan gerbang ya" jawabku
"baiklah Ameera sayang" ucapnya

Jam menunjukkan pukul 07.00 ,aku masih ingin bermalas-malasan dikasurku yang nyaman ini, karena memang aku sedang tidak shalat jadi rasa malas setia hinggap padaku

"emm.. Apa 'dia' ustadz Imran yang pernah aku sukai ya?" gumamku dalam hati yang masih memikirkan hal semalam

Ku buka buku diary kesayanganku lantas ku tulis apa yang sedang ku rasakan

"Dear Rab ku

    Hati ini masihlah gunda gulana memikirkan perihal 'dia' ,apa benar dia ustadz yang pernah masuk dalam hatiku? Jika benar, mengapa ya Allah engkau pertemukan aku dan dia lagi, sedang disini aku masih berusaha melupakannya

-A"

***

Jam menunjukkan pukul 08.00 pagi ,aku segera bersiap untuk menghadiri acara tersebut..

Aku mengenakan gamis berwarna navy dan hijab panjang dengan warna senada,ku langkahkan kaki ku menuju kampus samping asramaku kemudian berhenti didepan gerbang menunggu Anita

"Assalamualaikum ukhti, maaf ya nunggu lama, yaudah yuk masuk nyari tempat duduk" sapa Anita yang mengagetkanku dari belakang
"Waalaikumsalam, eh kamu ngagetin aja, yaudah ayo" jawabku
"ehehehh iya iya maaf" ucap Anita dengan menggaruk ringan kepalanya

Akhirnya acara pun di mulai, susunan acara sudah terlewati dengan baik...

"acara selanjutnya adalah acara inti, yakni ceramah yang akan disampaikan oleh ustadz lulusan terbaik satu tahun lalu, Ustadz Imran Al Fatih, kepadanya kami persilakan" ucap pembawa acara dengan nada khas nya

Deg....

Seketika sepasang mataku melihat arah mimbar tempat ustadz itu akan ceramah
Dan benar itu adalah orang yang ku maksud

"Mir, ternyata ustadznya ganteng juga ya, aku harus deketin nih" ucap Anita padaku
"ih apaan sih nit, biasa aja kali" jawabku
"ah kamu mah" ucap Anita

Aku memperhatikan apa yang dia sampaikan dengan menundukkan kepalaku..

"ya rab, sudah lama aku melupakannya, kenapa bertemu lagi, dan suara itu, suara itu terngiang lagi ditelingaku, astagfirullah ya allah" gumamku dalam hati

± satu jam ustadz Imran berbicara, dan penyampaiannya masih sama dengan yang dulu pertama kali ku mendengar

Acara pun selesai, mata ini tak henti berkeliling mencari ustadz itu, entahlah mengapa aku jadi begini...

Ku lihat ustadz Imran sedang berbincang dengan seorang wanita dibawah pohon yang rindang ,disana juga ada seorang lelaki yang ku rasa dia temannya ustadz Imran.. ternyata wanita itu tidak lain ialah mbak Dina.. Tidak sengaja aku mendengarkan pembicaraan mereka

"ustadz tadi penyampaian ceramahnya bagus" ucap mbak Dina
"Alhamdulillah, bisa aja kamu itu, segala kebaikan dan kelancaran acara tadi ialah karena Allah swt" sahut ustadz Imran
"iya ustadz Alhamdulillah, ustadz lulusan terbaik tahun lalu ini sekarang lagi sibuk apa?" ucap mbak Dina dengan nada menggoda
"Alhamdulillah saya sekarang banyak ngisi pengajian di dalam maupun di luar kota, insyaallah nanti saya akan melanjutkan studi S2" jawab ustadz Imran
"ohh... Semoga Allah selalu meridhoi apa yang menjadi keinginan ustadz, aamiin" ucap mbak Dina

"Aamiin, yaudah saya tinggal dulu ya Assalamualaikum" ujar ustadz Imran dan melangkah meninggakan mbak Dina
"Waalaikumsalam wr. wb." jawab mbak Dina

"mbak Dina dan ustadz Imran... Ada apa dengan mereka, kelihatan akrab sekali.. Jangan-jangan..." suara hatiku berbicara dengan seribu pertanyaan



>>>Bersambung<<<

Assalamu'alaykum readers yang semoga selalu dalam lindungan Allah swt... Aamiin..
Maaf ya update nya lama.. Wkwk

Wahh Ameera ketemu man to the tan MANTAN.. Mantan cem-ceman maksudnya ehehheh...
Apa rasa itu hadir lagi dalam hati Ameera??
Kuy pantau teruuss yaaakkkk

Jangan lupa vote dan komen yak, Terimakasih...

Wassalamu'alaykum

Jangan lupa baca al-quran yaa..

Jannah Ku Bersamamu Ustadz (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang