#38

6.7K 297 13
                                    

(ustadz Imran Pov.)

***

Hari ini, aku akan mengajak bunda dan ayahku datang ke rumah Ameera Shanum Azzahra setelah sampai di kota ini 2 hari yang lalu untuk membicarakan kelanjutan hubungan kami...

"kau sudah siap ran?" tanya ayah padaku dengan tersenyum

"alhamdulillah sudah yah" jawabku dengan merapikan rambutku di depan kaca

"wah wah wah.. Anak kita ini yah semangat sekali kelihatannya" ucap ibu

"jelas dong bu, Imran akan bertemu dengan wanita pujaan Imran jadi semuanya harus dipersiapkan dengan baik" kataku dengan bersemangat

"jadi penasaran siapa sih wanita yang berhasil membuat anak kita jadi seperti ini.. Heheheh" sahut ayah dengan gelak tawa penasaran

"nanti juga bunda sama ayah tau, pasti deh nanti bunda sama ayah juga kagum dengannya seperti Imran" tuturku dengan penuh percaya diri

"yasudah lah ran, terserah kamu saja" ucap ibu

Setelah semuanya siap kami berangkat menuju rumah Ameera....

Saat sampai di depan rumahnya, sudah ada beberapa orang yang ku rasa itu adalah keluarga dekatnya menyambut dengan hangat...

"Assalamualaikum" ucap salam kami pada penghuni rumah itu

"waalaikumsalam, mari silakan masuk" ucap salah seorang lelaki yang mempersilakan kami masuk

Kami pun duduk di kursi yang telah disediakan, mataku tiada berhenti kala melihat sosok Ameera yang berbeda dari hari biasanya, wajahnya bersinar dengan make up yang sangat natural dengan balutan gamis maroon dengan jilbab warna senada...

Dia berdiri menghampiri bundaku dan meraih tangannya untuk disalami dan bundaku mengelus pucuk kepalanya...

"oalah gadis ini yah yang membuat anak kita jatuh cinta,masyaallah tidak salah kalau Imran memilihnya" ucap bunda yang membuat aku malu tak terkecuali Ameera, dia hanya tertunduk malu menambah keanggunannya..

Seisi rumah seolah turut bahagia dengan ucapan bunda dan tertawa bersahutan membuat suasana semakin hangat...

Namun Ameera menelungkupkan tangannya kepadaku dan kepada ayahku..

Beberapa menit digunakan untuk sekadar bercengkerama saling mengenal...

Ayahku dan ayahnya Ameera kini tertawa bahagia membahas tentang anak-anaknya, bundaku sedang berbincang ramah dengan ibunya Ameera juga dengan orang di rumah itu...

Sampailah pada inti pembicaraan....

"Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh" ucap salam ayahku pada seisi rumah membuka pembicaraan yang serius dan dijawab oleh semuanya....

"jadi ,maksud kedatangan saya dan keluarga saya kesini adalah untuk melamar anak bapak untuk menjadi istri bagi anak saya Imran" ujar ayahku kepada ayahnya Ameera sekaligus  semua orang

"baiklah, saya bapak dari Ameera menyetujui niat baik nak Imran untuk menikahi anak saya, Ameera waktu itu sudah menjawabnya iya, namun saya ingin bertanya lagi pada anak saya, bagaimana jawabanmu nak?" tutur ayahnya Ameera yang kini melihat ke arah putrinya

Ku kira Ameera hanya mengangguk, namun kali ini dia angkat bicara...

"pak, Ameera akan menerimanya jika ustadz Imran menyetujui persyaratan yang Ameera ajukan" ujar Ameera yang membuat suasana rumah seketika menjadi hening

"persyaratan?" gumamku dalam hati

"baiklah, bagaimana nak Imran?" tanya Ayahnya Ameera padaku

"insyaallah saya akan menyetujuinya pak, kalau boleh tau apakah syarat yang akan kamu ajukan padaku Mir?" ujarku

"syarat yang pertama, kalau sudah menikah nanti, Ameera tidak ingin tinggal jauh dari ibu dan bapak Ameera, dan yang kedua, ustadz tidak boleh menikah lagi selama saya mampu melakukan kewajiban saya sebagai istri" tutur Ameera mengajukan syarat padaku

(jadi ingat film Ketika Cinta Bertasbih deh..)

Aku terdiam sejenak dan ku jawab persyaratan yang diajukan oleh Ameera..

"bismillah.. Baiklah Ameera, saya setuju dengan syarat yang kamu ajukan,apakah ada lagi?" ucapku

"Alhamdulillah, tidak ustadz, cukup hanya itu saja" kata Ameera dengan mengucap syukur

"Alhamdulillah" seru suara orang seisi rumah..

"suasana sudah semakin tegang, baiklah, sekarang pembahasan tanggal pernikahannya" sahut ayahnya Ameera untuk mencairkan suasana

"bagaimana dengan tiga bulan lagi? Saya kira cukup waktu itu digunakan untuk persiapan pernikahan pak?" tutur ayahku memberikan usulan

"bagaimana dengan kalian nak, Imran dan Ameera" tanya ayahnya Ameera padaku

"tiga bulan lagi, tidak masalah pak lebih cepat lebih baik" ucapku yang ternyata ditertawakan oleh semua orang

"dasar anak muda, sudah tidak sabaran rupanya" ujar Ayahku

"kalau saya, manut dengan apa kata bapak saja" ujar Ameera dengan lembut

"baiklah, semuanya sudah sepakat tiga bulan lagi, bulan juni, bagaimana kalau tanggal 17" tambah ayahnya Ameera mengusulkan tanggal

"ya tidak masalah, jadi sudah ketemu ya, bulan juni tanggal 17" ujar ayahku mengiyakan usulan ayahnya Ameera

"Alhamdulillah" ucap syukur semua orang

Semuanya berjalan dengan lancar, segala puji bagi Allah..

Setelahnya kami berbincang-bincang sembari memakan hidangan yang sudah disuguhkan...

Semua orang terlihat bahagia, begitupun dengan Ameera yang kini tengah berada disamping bundaku, terlihat sudah akrab...

Kini disampingku duduk seorang lelaki gagah, ia adalah Yusuf kakaknya Ameera berbicara padaku..

"kamu yang namanya Imran bukan?" tanya kak Yusuf dengan ramah

"iya kak, saya Imran" kataku

"kamu yang ingin menikahi adikku? Ingat ya, jangan sakiti dia, kalau sampai dia menangis gara-gara kamu, maka aku adalah orang kedua yang akan memberimu pelajaran setelah ayahku" tutur kak Yusuf sedikit mengancamku karena rasa sayangnya kepada adiknya sembari merangkulku dan menepukkan tangannya...

"insyaallah kak, saya tidak akan menyakiti Ameera" ujarku dengan tegas

"aku pegang kata-katamu adik iparku" ujar kak Yusuf dengan tersenyum ramah

Setelah semuanya selesai, aku dan keluargaku pamit pulang..








>>>Bersambung<<<

Assalamualaikum readers ku..

Gimana nih, udah ga sabar nunggu mereka berdua nikah yaaa?

Next? Tunggu yaak, jangan lupa vote dan komen.. Aku tunggu, terimakasih...

Wassalamualaikum... 🤗🤗

Jannah Ku Bersamamu Ustadz (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang