***
Keesokan harinya...
Setelah shalat tahajjud dan shalat subuh...
"mas, nanti berangkat bareng kah?" tanyaku pada mas Imran
"ya ndak apa, ayo berangkat bareng" jawab mas Imran
"yasudah mas, Ameera masakin sarapan dulu yaa" ujarku
"oke sayang" jawab mas Imran
Setelah aku memasak makanan untuk sarapannya, lalu aku menyetrikakan baju untuknya mengajar..
Sembari mas Imran mandi, aku menyapu rumah dan menyalakan mesin cuci untuk mencuci pakaian kami
Mas Imran memang menawariku untuk menggunakan jasa asisten rumah tangga, tapi aku tidak mau karena jika aku saja mampu merawat dan melayani suamiku dengan baik, lalu untuk apa mencari asisten rumah tangga, aku juga ingin mengabdikan diriku untuk suamiku dan menjadi istri yang shalihah untuknya, lagi pula uangnya kan bisa ditabung untuk keperluan di masa depan..
Setelah merapikan pakaian suamiku dan semua pekerjaan rumah sudah beres,
"mas, sarapannya sudah siap, mas makan dulu ya" tuturku pada suamiku
"ayo kita makan bareng sayang" ajak mas Imran
"Ameera mandi dulu mas, biar nanti mas ndak nunggu lama" ujarku
"baiklah sayang" kata mas Imran
aku bergegas mandi supaya mas Imran tidak menungguku terlalu lama untuk berangkat ke kampus
Dengan cepat aku berdandan tipis agar kelihatan lebih fresh namun tidak berlebihan, ku pakai gamis warna latte ku dengan khimar senada..
"mas sudah selesai sarapannya?" tanyaku sembari menghampiri mas Imran di meja makan
"alhamdulillah sayang, terimakasih ya sudah masakin mas" ujar mas Imran
"mas ndak usah begitu, mas kan suaminya Ameera, hehe" ucapku dengan tersenyum
"baiklah sayang, ayo kita berangkat" tutur mas Imran
"yuk" ucapku dengan tersenyum
Tepat jam 07.30 ,kami berangkat ke kampus bersama untuk pertama kalinya....
Sejak menikah, aku belum ke asrama tempatku bersama mbak Dina dulu, aku rindu berbincang segala hal dengannya, sangat rindu... Mungkin nanti akan bertemu di kampus
Dengan mengendarai mobil, kami sampai di kampus setelah 20 menit perjalanan..
Tiit... Tiittt...
Suara klakson mobil seseorang yang parkir bersebelahan dengan mobil kami, yang ternyata dia adalah ustadz Anand, teman karib mas Imran
"ehemm.. Ehemm.. Sekarang tinggal aku nih yang jomblo,hahah" canda ustadz Anand yang melihat mas Imran tidak lagi sendiri melainkan bersamaku
"makanya nand, cepat dong kau cari belahan jiwamu" ujar mas Imran pada ustadz Anand
"belum ketemu jodoh ran, nanti kalo udah ketemu pasti ga jomblo lagi" tutur ustadz Anand dengan gurauannya
"belum ketemu atau ga mau cari nand?" tanya mas Imran
"hahahahah kau ini" ujar ustadz Anand sambil menepuk bahu mas Imran
Aku hanya ikut tertawa dalam candaan mereka dan kami berjalan ke dalam..
"mas aku ke kelas dulu ya" ucapku
"kamu sendirian ndak apa-apa sayang?" tanya mas Imran
"ndak apa mas, udah dekat juga kok, mas ke ruang dosen aja kan mau ngajar juga" ucapku

KAMU SEDANG MEMBACA
Jannah Ku Bersamamu Ustadz (REVISI)
Подростковая литератураHati-hati kalau baca, awas BAPER 😂 Langit pagi yang cerah, mentari kian merasuk dalam cermin dan memantul pada bibir yang membuat ukiran indah dengan lesung manis dipipiku... Aroma udara Jogja yang khas kian masuk dalam kalbu "Assalamualaikum Yog...