***
Setelah aku dan Asyila bersalaman untuk berkenalan, kami pun masuk ke dalam masjid untuk mengikuti acara kajian dengan pembicaranya adalah suamiku, mas ImranSetelah selesai acara, kami pun pulang ke rumah..
Dalam perjalanan pulang, kami mampir dulu ke supermarket membeli beberapa keperluan untuk di Jogja karena besok aku akan cussss ke kampus, yakali libur terus?? Hehhe..
Namun kali ini ada yang berbeda, aku tidak lagi sendiri atau ditemani kakakku, melainkan dengan kekasih halalku, mas Imran
"Sayang?" ucap mas Imran memanggilku saat tengah memilih bahan makanan untuk kebutuhan di Jogja, di rumahnya mas Imran yang katanya cukup jauh dari supermarket atau sejenisnya
Aku sedang asyik memilih sayuran segar, dan mas Imran masih saja terus memanggilku
Namun tak ku hiraukan, aku hanya diam mengingat mas Imran dan Asyila yang di acara tadi berbicara dengan akrabnya
Entahlah, aku belum bisa menerima keakraban mereka meski hanya sebatas kakak adik seperti yang dijelaskan oleh mas Imran kemarin malam
"Sayang, kamu kok diam aja sih?" ucap mas Imran dengan memelas
"hmm?" jawabku cuek
"masalah itu lagi?" tanya mas Imran
Aku yakin, dia tahu penyebab mengapa aku seperti ini dan ku rasa dia pun ingin menjelaskan semuanya tapi dia suamiku yang santun dan mengerti keadaan, jadi tidak mungkin dia berbicara di tempat umum seperti ini..
"Ameera sayang, Ameera, senyum dong" ucap mas Imran dengan tingkah lucunya memainkan dua sayur wortel diatas kepalanya yang membuatku tertawa melupakan alasanku ngambek tadi
"Mass.. Kamu tuh.. hehhehe" ucapku dengan tertawa melihat tingkahnya
"eh eh udah senyum dia" ujar mas Imran sambil nyengir ke arahku membuatku gemas dengannya
"mas, ndak malu tuh dilihatin banyak orang" ucapku yang malu dilihat banyak orang di supermarket itu
"ndak apa lah yang penting kamu udah ndak ngambek lagi, yakaaan sayang?" tutur mas Imran
"iya mas, maafin Ameera yaa" ucapku meminta maaf
"baiklah, permintaan maaf di terima" ujarnya dengan tersenyum tampan
"udah semua sayang?" tanya mas Imran
"udah mas, yuk" jawabku sambil berjalan ke arah kasir membayar kebutuhan yang kita cari tadi setelah berkeliling di supermarket ini
Setelahnya kami pulang
"Mir, kamu besok jadi ke Jogja?" tanya ibu saat kami sudah sampai rumah
"iya bu, besok Ameera sama mas Imran berangkat, lagian pekerjaan mas Imran disana juga masih banyak" tuturku
"baiklah nak, kamu sudah prepare?" tanya ibu
"belum bu, Ameera sih udah nyiapin semua tinggal masukin ke koper aja, ini Ameera tadi beli kebutuhan pokok di supermarket bu" tuturku
"baiklah, kalau perlu bantuan bilang ibu saja yaa sayang" ucap ibu
Aku tersenyum, dan melangkah ke kamar menyiapkan barang yang akan di bawa besok
"Sayang?" ucap mas Imran
"iya?" ujarku
"kamu tadi ngambek gara-gara mas bicara sama Asyila?" tanya mas Imran
"ndak kok mas, itu tadi cuma perasaan Ameera saja yang takut kamu akan kembali lagi padanya" tuturku
"mir, perlu berapa kali mas bilang sayang? Mas milikmu dan kamu miliknya mas, sudah itu aja cukup jangan berpikiran yang lain, oke" ujar mas Imran menatapku

KAMU SEDANG MEMBACA
Jannah Ku Bersamamu Ustadz (REVISI)
Teen FictionHati-hati kalau baca, awas BAPER 😂 Langit pagi yang cerah, mentari kian merasuk dalam cermin dan memantul pada bibir yang membuat ukiran indah dengan lesung manis dipipiku... Aroma udara Jogja yang khas kian masuk dalam kalbu "Assalamualaikum Yog...