***
Sore itu...
"mir, bunda ke mana ya, kok dari tadi ayah cari ndak ada?" tanya ayah padaku yang sedang menyiram tanaman
"Ameera ndak tau yah, memangnya bunda tidak izin sama ayah?" tanyaku balik
"tidak mir, ini ayah juga habis jalan-jalan sekitaran sini" sahut ayah
"mungkin bunda hanya keluar sebentar yah, ayah tenang saja ya, pasti sebentar lagi juga pulang" jawabku dengan tenang berpikiran positif
"hmm, iya nak, oh ya, ayah boleh ndak minta dibuatin teh sama kamu" ujar ayah dengan tersenyum
"tentu saja boleh ayah, baiklah Ameera buatin, ayah tunggu saja didalam" jawabku
"baiklah ayah tunggu di depan televisi ya" kata ayah sambil melangkah memasuki rumah
"siapp yah" tuturku dengan senyum
Ku letakkan alat penyiram bunga, dan bergegas membuat teh untuk ayah mertuaku..
Saat hendak menyuguhkan teh untuk ayah, tiba-tiba bunda masuk rumah entah dari mana..
"bunda habis darimana?" tanya ayah pada bunda yang masuk rumah dengan membawa beberapa belanjaan
"maaf ya yah, bunda tidak izin sama ayah, ini tadi bunda habis shopping sama Maya, ituloh yang katanya temannya Imran" tutur bunda menjelaskan
"hmmm, lain kali izin ya bun, biar tidak membuat orang rumah khawatir" ujar ayah dengan rasa khawatir
"iya ayah" jawab bunda
"bunda dari tadi pergi sama Maya?" tanyaku dengan raut wajah terkejut
"iya sayang, ternyata dia juga anaknya baik loh sayang" ujar bunda memuji Maya di hadapanku
Aku hanya terdiam mendengarnya...
"baiklah kalau begitu bunda mau ke kamar dulu ya" kata bunda
Bunda berlalu pergi... Tak lama kemudian mas Imran pulang dari mengajar..
"Assalamualaikum" ucap salam mas Imran
"waalaikumsalam" jawab salamku dan ayah
"baru pulang nak?" tanya ayah pada mas Imran
"iya yah" jawab mas Imran mencium tangan ayah, dan aku mencium punggung tangan mas Imran
"yah, Imran ke kamar dulu ya" ujar mas Imran melenggang ke kamar dan ku ikuti di belakangnya
"mas mau langsung mandi atau makan dulu?" tanyaku pada mas Imran dengan tersenyum
Aku ingin membicarakan tentang ulah yang diperbuat Maya dengan mendekati bunda, namun ini bukan saat yang tepat, mas Imran masih lelah dengan pekerjaannya, mana mungkin aku menambah keluhnya...
"mas mau mandi aja sayang, tadi mas udah shalat ashar di kampus" ujar mas Imran
"baiklah aku siapkan mas" jawabku
Setelahnya, mas Imran mandi dan aku menyiapkan makan untuknya...
"mas, nanti kalau sudah selesai, langsung ke meja makan ya, makanannya udah aku siapin" tuturku pada mas Imran
"iya sayang" jawab mas Imran dari balik kamar mandi
~~~
Saat hendak tidur, setelah shalat magrib dan isya'
"mas, aku mau bicara" ujarku
"bicara saja sayang" jawab mas Imran sambil tersenyum
"mas, aku mulai merasa terganggu dengan perilaku Maya" kataku
"memangnya kenapa lagi sayang?" tanya mas Imran
"itu dia loh, mulai deketin bunda, masak tadi bunda pergi lama sama Maya tanpa ngasih tau orang rumah mas, aku takut dia bermaksud merebutmu dariku" tuturku dengan bibir manyun dan rasa takut kehilangan
"lalu kenapa sayang? Biarin aja, kan bukan aku yang dideketin, ndak boleh suudzon loh sayang" tutur mas Imran sambil menoel hidungku
"Ameera hanya takut mas, dia sudah semakin terang-terangan ingin merebutmu dariku" ucapku dengan nada kesal
"sayang sudahlah, jangan dipikir ah, nanti malah berdampak ke calon bayi kita gimana" ujar mas Imran sambil mencium perutku
"hmmm.. Aku doakan dia segera diberi hidayah oleh Allah swt. Aamiin" doaku
"aamiin sayang, eh besok kita periksa ke dokter yuk, mas pengen tau kondisi bayi kita" ajak mas Imran
"hmm, baiklah sayang, kita kan belum periksa ya sejak awal kehamilanku" jawabku
"yasudah sayang besok pagi kita ke rumah sakit buat periksa ya, sekarang kamu tidur" ujar mas Imran sambil mencium keningku dan tidur di sampingku
>>>Bersambung<<<
Assalamualaikum readers akuh yang berbahagia...
Gimana nih udah pada kangen ga sama ustadz Imran sama Ameera?? Soalnya aku juga kangen sih.. Wkwkwk..
Oiyaa,, maaf banget yak update nya cukup lama.. 😁Nexttt? Jangan lupa vote dan komen yak, aku tunggu... Terimakasih..
Wassalamualaikum.. 🤗🤗🤗
![](https://img.wattpad.com/cover/167047851-288-k336661.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jannah Ku Bersamamu Ustadz (REVISI)
Fiksi RemajaHati-hati kalau baca, awas BAPER 😂 Langit pagi yang cerah, mentari kian merasuk dalam cermin dan memantul pada bibir yang membuat ukiran indah dengan lesung manis dipipiku... Aroma udara Jogja yang khas kian masuk dalam kalbu "Assalamualaikum Yog...