#43

8.1K 314 22
                                    

***

Malam pun tiba...

Setelah shalat isya'...

Aku duduk dengan kaki lurus diatas ranjang sedang membaca buku yang bernuansa islami...

Dan mas Imran sedang sibuk dengan laptop dan bukunya, ku rasa ia sedang mengerjakan materi untuk menghadiri undangan mengisi kajian besok...

"Sayang?" ucap mas Imran dengan sibuk mengutak-atik laptopnya tanpa melihatku

"iya mas?" jawabku sambil melihat ke arah buku yang ku baca

"besok kamu mau ikut ndak?" tanya mas Imran

"ikut kemana mas? Ke Aceh?" tanyaku antusias yang ku kira kita akan berlibur ke rumah mertuaku

"ya ndak sayang, aku besok mau ngisi kajian,kamu mau nemenin mas ndak?" ujar mas Imran mengajakku

"oh, aku kira kita akan ke Aceh mas" ucapku dengan bibir sedikit manyun

"heheheh... Sabar ya sayang, insyaallah nanti kalau kamu libur kuliah ya" lanjut mas Imran dengan tertawa ke arahku namun tak ku hiraukan

"memangnya mas mau ngisi kajian dimana?" tanyaku

"ituloh , di masjid besar al-falah" jawab mas Imran

"oalah, baiklah, Ameera ikut mas" ujarku

"terimakasih ya sayang udah mau nemenin mas" ucap mas Imran

"Sayang, kau tau, dulu aku bermimpi ingin punya suami yang mendakwahkan islam dan aku yang akan menemaninya kemanapun dan kapanpun, dan sekarang Allah telah mengabulkannya, lantas alasan apa lagi untuk menolak ajakanmu?" tuturku tersenyum dengan menutup buku sejenak melihat mas Imran

Mas Imran tersenyum lebar ke arahku menambah kharismanya

"lagian ini kan juga kewajiban istri seorang ustadz tampan, biar ndak ada wanita lain yang melirik.. Heheheh" ujarku sambil tertawa

"tenang saja hati ini sudah milikmu" ujar mas Imran membuatku malu

"memangnya kalau ngisi kajian gini, pihak yang bersangkutan ya yang langsung menghubungi mas?" tanyaku pada mas Imran

"iya sayang, tapi yang ini, mas baru tadi sore dikasih tau Asyila dari takmir masjid itu kalau mas diundang buat ngisi kajian remaja" ujar mas Imran dengan menyebut nama mantan wanita yang dijodohkan dengannya

"Asyila??" tanyaku ke arah mas Imran

Mas Imran hanya diam tanpa mau menjawab karena memang dia belum bercerita tentang Asyila padaku selama kami menikah

"mas, boleh aku tanya?" tanyaku

"iya sayang" jawabnya sambil melanjutkan pekerjaannya

"kalau boleh tahu, memangnya Asyila itu siapa?" tanyaku yang membuat tangan mas Imran berhenti memegang keyboard laptopnya

"Asyila, dia itu mantan wanita yang dijodohkan denganku sayang, Asyila, dia orangnya baik, mau berkorban demi kebahagiaan orang lain, dia juga selalu membantuku dulu ketika kesulitan" tutur mas Imran menjelaskan tentang kebaikan Asyila yang membuatku merasa cemburu

"oh jadi dia baik yaa" ujarku dengan sedikit sensi

"iya sayang, dia itu guru ngaji, baik, sopan santun, ya bisa di bilang wanita salihah" tutur mas Imran dengan raut wajah bahagia saat menceritakan Asyila yang membuatku semakin terbakar

Memang dia sudah halal bagiku, dan dia sah menjadi milikku, hanya milikku, tapi tetap saja sebagai wanita biasa aku juga cemburu dan terbakar mendengar suamiku bahagia menceritakan wanita lain dihadapanku... Sangat sakit..

Jannah Ku Bersamamu Ustadz (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang