***
Setelah dokter mengatakan jika aku sudah boleh pulang, mas Imran segera mengurus administrasi dan kami pun bergegas pulang dengan aku naik kursi roda menuju mobil, dengan kasih sayang, mas Imran mendorongku perlahan,
"Bahagianya punya suami sepertimu mas" gumamku dalam hati dengan senyum yang mengembang di pipiku melihat ke arah suamiku
"kenapa sayang, kok senyum-senyum sendiri?" ujar mas Imran
"ndak apa-apa kok mas, bersyukur saja memiliki suami yang sangat perhatian sepertimu" tuturku dengan masih menatap dalam kedua mata teduhnya
"masak sih?" tanya mas Imran dengan menaik turunkan kedua alisnya menggodaku
"iya lah sayang... Hehehe.." jawabku
Setelah sampai didepan mobil, dengan hati-hati mas Imran membawa tubuhku ke dalam mobil dan kami pulang ke rumah..
~••~••~
"mas, kamu pasti capek ya? Aku buatin makanan dulu yaa" tawarku pada mas Imran
"eh eh eh sayang, kamu tidak boleh kemana-mana, untuk kali ini biar aku saja yang memasak makanan buat kamu yaa, kamu cukup istirahat saja" tutur mas Imran menolak tawaranku
"hmm.., memang kamu bisa masak?" tanyaku dengan nada tidak percaya
"eiittss.. kamu ngejek ya? Suami kamu ini bisa dong sayang" ujarnya dengan nada sombong
"hehehehe.. Oke oke, buktikan saja kalau gitu" kataku menantangnya
"okee.. Tapi kamu janji harus istirahat disini jangan kemana-mana ya" sahutnya
"siap pak ustadz!" ucapku dengan tangan kanan mengambil posisi hormat pada mas Imran, mas Imran pun turut tertawa melihatku..
Sembari menunggu suamiku memasak, ku ambil buku dengan genre islami tentang kisah Rasulullah saw. , aku sangat menyukai kisah nabi dan sahabat, lembar demi lembar ku telusuri tak jarang air mataku menetes dengan sendirinya saat membaca cerita yang mengisahkan perjuangan Rasulullah saw., yang begitu penuh suka dan duka, jatuh bangun Rasulullah saw. untuk menyiarkan islam dan keesaan Allah swt.
"Sungguh diri ini serasa tertampar, betapa tidak, sekarang jika dilihat, islam sudah tersebar luas, para ulama' juga sudah banyak sekali, begitu mudah kita mendapatkan ilmu agama dan mempelajari al quran,apalagi di Indonesia, bisa dengan bebas beribadah kepada Allah swt., namun diri ini masih saja terlalu mencintai dunia dan seringkali lalai akan urusan akhirat, astagfirullah haladzim..
Betapa malu diri ini, bagaimana jika Allah memanggil kita menghadap untuk selamanya, lalu bagaimana kita bisa menjelaskan tentang sifat dan sikap lalai kita terhadap Allah swt., ingin memasuki Surga-Nya dan bercengkerama berkumpul bersama Rasulullah saw. dan para sahabatnya, namun masih enggan ingat akhirat, masih lalai dalam beribadah dan beramal sholeh, ya Rab, ampunilah hamba-Mu ini, Astagfirullah haladzim... Astagfirullah haladzim" Tuturku dengan air mata yang tidak berhenti mengalir mengingat kasih sayang Allah yang begitu besar dan selalu memberi tanpa diminta, tapi diri ini masih saja berbuat dosa.. Astagfirullah haladzim...
Tak lama kemudian mas Imran masuk ke kamar dengan membawa nampan yang diatasnya ada makanan hasil masakannya tadi, tak lupa air minumnya..
"sayang, kamu kenapa kok nangis?" tanya mas Imran dengan khawatir
"eh ndak apa-apa kok mas, iniloh, aku habis baca buku kisah Rasulullah, aku sedih mengingat begitu berat perjuangan Rasulullah saw. dalam menegakkan islam tapi kita malah kerap kali lalai akan hal itu.. Aku malu mas.. Hiks.. Hikss.." tuturku
"sayang, sudah-sudah hapus ya air matanya, gini deh, kita ambil hikmahnya saja, kita memang manusia biasa yang tak luput dari dosa, lalu apa yang harus kita lakukan? Kita harus terus memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi dan seterusnya, kita harus berusaha meneruskan perjuangan Rasulullah dan membela agama Allah swt., sampai akhir.. Oke sayang?" tutur mas Imran menjelaskan

KAMU SEDANG MEMBACA
Jannah Ku Bersamamu Ustadz (REVISI)
Novela JuvenilHati-hati kalau baca, awas BAPER 😂 Langit pagi yang cerah, mentari kian merasuk dalam cermin dan memantul pada bibir yang membuat ukiran indah dengan lesung manis dipipiku... Aroma udara Jogja yang khas kian masuk dalam kalbu "Assalamualaikum Yog...