T I G A

109K 2.4K 22
                                    

Saat rapat telah usai, Gabe pun segera beranjak pergi meninggalkan restoran yang menjadi tempat nya untuk rapat tersebut. Ya, sejak tadi ia merasa tidak begitu berkonsentrasi mengenai topik yang telah disampaikan dalam rapat tadi. Pikiran nya telah berisi dengan wanita yang ia tabrak tadi sekaligus yang telah menjadi seorang resepsionis untuk kantor nya tersebut.

"Ayo, lebih baik kita segera kembali ke kantor." ujar Gabe kepada Natalia.

Natalia mengernyitkan dahi. "Apa? Tetapi, bagaimana dengan makanan ini?" Lagi pula ini sudah waktunya makan siang, Gabe. Apakah kau tidak ingin menggunakan nya?"

Gabe menghela napas pendek. "Baiklah, setelah ini kita harus kembali ke kantor."

"Tetapi mengapa sangat terburu-buru? Lagi pula setelah ini tidak ada yang perlu diselesaikan lagi." tanya Natalia.

"Aku memiliki urusan yang tidak kalah penting dari meeting ini. Cepatlah, habiskan makan siang mu itu." jawab Gabe seraya mulai melahap makan siang nya secara cepat.

Urusanku mengenai wanita seksi itu.

Natalia mengangguk seraya mulai menyantap makan siang nya.

"Mengapa kau terus saja menghantui pikiranku, seksi? Padahal ini adalah hari pertamaku melihat mu." gumam Gabe seorang diri.

***

From : MyHubby

Aku sudah berada di cafetaria, sayang 😘

Jasmine lantas segera pergi menuju cafetaria dekat kantor nya saat ini. Ia merasa senang ketika Daniel menepati janji nya. Padahal, jarak antara tempat nya bekerja dengan perusahaan milik Daniel sangatlah jauh. Perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam 30 menit.

Tidak perlu waktu lama, Jasmine pun segera mendapati Daniel yang saat ini tengah sibuk dengan buku menu di atas meja nya.

"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?" goda Jasmine seraya duduk di hadapan Daniel.

Daniel nampak terkejut tetapi setelah itu ia pun tersenyum. "Tentu. Anda harus melayani saya setelah ini."

"Ish, Daniel. Jaga ucapanmu. Ini adalah tempat umum." jawab Jasmine.

Daniel lantas tertawa mendengar nya. Setelah itu, ia pun menyodorkan menu yang sejak tadi ia baca. "Pilihlah."

"Mengapa aku? Apakah kau telah mendapatkan pilihanmu?" tanya Jasmine.

"Pilihanmu merupakan pilihanku juga." jawab Daniel seraya memandangi Jasmine yang mulai sibuk membalikkan buku menu tersebut.

"Bagaimana dengan pekerjaan mu? Apakah ada seorang pria yang nakal?" tanya Daniel seraya mengelus pelan tangan kanan Jasmine.

Jasmine menggeleng dengan pandangan yang tetap tertuju ke arah buku menu. "Tidak ada. Semua nya berjalan dengan sangat baik."

"Bagus kalau begitu. Aku senang mendengar nya." jawab Daniel.

Tiba-tiba saja, ia teringat akan sesuatu. "Sayang, apakah kau telah mengetahui CEO tempat mu bekerja?"

Jasmine lantas mencatat pesanan pilihan nya. "Belum. Mungkin nanti aku akan mencari tahu mengenai-"

"Jangan." potong Daniel.

Jasmine tersentak. Ia lalu menatap ke arah Daniel. "Memang nya ada apa?"

Daniel lantas menjadi pucat secara tiba-tiba. "Eee, intinya jangan. Lagi pula ia termasuk ke dalam kategori orang penting dan sibuk. Fokuslah kepada pekerjaan mu, sayang."

Jasmine lantas mengangguk pelan. "Hm, baiklah kalau begitu. Aku akan memberikan ini dulu dengan pelayan disini. Tunggu sebentar."

Setelah Jasmine pergi dari hadapan nya, Daniel lantas mengusap wajah nya gusar. Ya, ia takut jika nanti nya Jasmine akan bertemu dengan CEO tersebut.

"Kurahap kau tidak akan pernah menemui nya sampai kapan pun, sayang." gumam Daniel seorang diri seraya menghela napas panjang.

***

Setelah sampai di kantor milik nya, Gabe lantas segera kembali memberitahu Natalia mengenai Jasmine. Natalia yang bosan mendengar nya pun hanya bisa mengangguk saja. Ya, Gabe telah menyuruh nya untuk memberitahu Jasmine mengenai hal tersebut sebanyak 30 kali. Natalia telah menghitung nya. Biarkan saja jika dirinya dikatakan sebagai seorang wanita yang sangat usil, tetapi semua itu memang benar adanya.

Saat Gabe melirik ke arah meja resepsionis, ia pun berdecak. Ya, Gabe tidak menemukan nya disana.

Memang, saat ini waktu makan siang tersisa tinggal 10 menit lagi.

"Mungkin ia tengah menyantap makan siang nya." gumam Gabe seraya berjalan memasuki lift.

Selain menunggu kedatangan Jasmine, ia akan menyempatkan diri untuk membaca sedikit informasi mengenai wanita tersebut. Ya, Gabe telah mendapatkan seluruh informasi nya dari asisten pribadi.

"Aku tidak sabar untuk segera mengetahui semua tentang mu, cantik." gumam Gabe seraya berjalan keluar dari dalam lift tersebut.

***

Love Affair ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang