D U A P U L U H

45.9K 1.9K 84
                                    

Gabe memilih untuk memasuki kamar nya segera. Ia sudah tidak sabar lagi untuk menemui Jasmine.

Saat berada di dalam kamar nya, tiba-tiba saja Gabe terlihat bingung. Hal itu dikarenakan ia tidak menemukan sosok pujaan hatinya disana.

"Jasmine?" panggil Gabe.

Tetapi nihil. Tidak ada jawaban yang terdengar setelah itu.

Bersamaan dengan itu, pintu kamar mandi pun terbuka, menampakkan sosok Jasmine disana. Wanita itu tengah berjalan menghampiri tempat tidur.

Gabe tersenyum. Ia lalu berjalan mendekati Jasmine. "Sayang, aku merindukanmu."

Jasmine tersenyum mendengarnya. "Aku juga. Bahkan sangat merindukanmu."

Mereka pun akhirnya berpelukan sesaat. Tetapi setelah itu, Jasmine pun melepaskan nya lebih dulu. "Gabe, aku ingin menonton film."

Gabe mengernyitkan dahi. Tetapi setelah itu ia pun teringat akan sesuatu. Ya, tiket yang telah ia pesan beberapa waktu yang lalu telah hilang entah kemana. Apalagi ditambah dengan kejadian yang dilakukan oleh mantan istrinya itu. Semuanya menjadi kacau.

"Tentu saja. Kau ingin menonton apa?" tanya Gabe.

Jasmine nampak tersenyum penuh arti saat ini. "Film dewasa."

Gabe pun membulatkan kedua matanya. "Apa?"

Jasmine mengangguk. "Aku sangat menginginkan nya. Ayolah."

"Kau bisa memintaku untuk melakukan nya secara langsung, sayang." ujar Gabe.

Jasmine menggeleng cepat. "Aku sedang tidak menginginkan nya. Hanya ingin untuk menonton adegan nya saja. Boleh ya?"

Gabe tentu saja bisa memenuhinya. Tetapi baru kali ini ia mendengar ada seseorang yang akan menonton sebuah film dewasa di bioskop.

"Baiklah. Tetapi kita harus memesan VVIP untuk semua itu. Besok kita akan menonton nya." jawab Gabe kemudian.

Jasmine kembali menggeleng. "Aku menginginkan sekarang juga. Besok kita harus bersantai di rumah."

Baiklah. Gabe tidak bisa menolaknya. Tetapi, perkataan Jasmine ada benar nya juga. Besok adalah hari minggu, itu berarti waktu untuk beristirahat.



Saat ini mereka tengah berada di sebuah bioskop yang telah di booking oleh Gabe sebelum nya.

Semua telah terpenuhi. Ya, Jasmine tengah asyik menonton sebuh film dewasa untuk saat ini. Jangan panggil nama Gabe jika ia akan menolak untuk menonton nya juga.

"Tetapi tubuhmu lebih indah dan juga menggoda dari pada tubuh wanita yang ada di dalam film tersebut." bisik Gabe tiba-tiba.

"Ssssttt, diamlah." jawab Jasmine.

Gabe menghela napas sejenak. Setelah itu, ia pun mengalihkan pandangan nya ke arah dada Jasmine yang sedikit terbuka. Baiklah, pemandangan indah baru saja terlihat.

"Sayang." panggil Gabe.

Jasmine tidak merespon nya. Ia lebih memilih untuk terfokus pada adegan ranjang yang saat ini tengah disuguhkan.

Tiba-tiba saja, Gabe pun mengelus pelan sekaligus meremas dada milik Jasmine. Hal tersebut lantas membuat Jasmine memejamkan kedua matanya.

"Ahhhh... stop..." desah nya.

Gabe terlihat senang akan hal tersebut. Ia pun segera menurunkan tangan nya ke bagian kewanitaan milik Jasmine.
Kebetulan sekali, saat ini Jasmine tengah menggunakan sebuah rok. Tidak seperti biasanya, tetapi baguslah. Hal itu lantas membuat dirinya semakin mudah untuk melakukan nya segera.

Saat Gabe akan memasukkan jarinya ke dalam milik Jasmine, tiba-tiba saja ponsel nya pun berdering. Gabe pun berdecak kesal akan hal tersebut. Lain hal nya dengan Jasmine, ia terlihat senang ketika Gabe gagal menjalankan aksinya.

"Jangan senang dulu. Aku akan meminta jatahku setelah ini." ujar Gabe sebelum menerima panggilan tersebut.

Saat membaca nama pemanggil, tiba-tiba saja Gabe mengernyitkan dahi. "Natalia?"

Ia pun segera mengangkatnya.

"Halo, Gabe. Kau dimana?"

"Tidak penting. Ada apa?"

"Aku hanya ingin menanyakan keadaan Jasmine. Maaf, jika saat itu aku-"

"Aku tahu. Kau pergi makan siang bersama pemilik café itu, bukan?"

"Bagaimana bisa kau mengetahuinya?"

"Tidak penting. Oh ya, Jasmine baik-baik saja. Lalu, ada lagi yang ingin kau tanyakan?"

"Ah, baiklah. Besok aku akan mampir ke rumah mu."

"Tidak boleh. Kami sedang sibuk sampai besok pagi. Jika ingin menemui Jasmine, maka aku bisa memesankan sebuah tempat untuk itu."

"Sibuk? Tetapi, baiklah. Hubungi aku untuk informasi berikutnya, Gabe."

"Tentu."

Tiba-tiba saja, terdengar sebuah desahan dari arah layar lebar saat ini.

"Gabe, dimana kau sekarang? Mengapa aku mendengar sebuah suara yang sedikit menggelikan?"

"Ceritanya rumit. Besok aku akan menjelaskan nya kepadamu."

Lagi-lagi, suara desahan sekaligus suara tamparan bokong pun kembali terdengar. Hal tersebut lantas membuat Natalia menahan tawanya.

"Kuharap kau sedang tidak melakukan nya untuk saat ini."

"Sudahlah."

Panggilan pun terputus. Setelah itu, Gabe pun mengalihkan pandangan nya ke arah Jasmine yang saat ini tengah tertidur.

"Pantas saja aku tidak mendengar suaramu sejak tadi." gumam Gabe pelan.

Setelah itu, ia pun meletakkan ponsel nya sekaligus ponsel milik Jasmine ke dalam tas jinjing milik Jasmine. Tetapi sebelum itu, Gabe melihat beberapa pesan singkat dari dalam ponsel milik Jasmine.

"Maaf jika aku mmebacanya, sayang." bisik Gabe. Setelah itu ia pun mulai membaca nya.

From : -

Jasmine sayang, kumohon. Jangan beritahu Gabe sialan itu jika aku tengah mengirimkan sebuah pesan singkat. Aku bisa saja menghubungimu tetapi aku yakin bahwa kau tidak akan menerima nya. Komohon, kembalilah kepadaku. Aku dengar kau tengah mengandung, bukan? Dan aku yakin, ia adalah anakku. Jasmine, kembalilah. Kita akan membangun sebuah keluarga kecil yang bahagia jika kau kembali denganku.

Setelah membacanya, tiba-tiba saja Gabe mengernyitkan dahi. "Aku heran, apakah itu sebuah pesan singkat? Atau sebuah puisi?"

Setelah itu, Gabe pun memilih untuk menghapusnya. Selanjutnya, ia pun membaca sebuah pesan singkat lagi.

"Natalia." gumam Gabe.

From : Natalia

Jasmine, bagaimana keadaanmu? Maaf jika saat itu aku tidak bisa membantumu. Tetapi kau tahu, saat ini aku sangat ingin berjumpa denganmu. Aku ingin menceritakan banyak hal mengenai sesuatu. Kuharap, besok kita bisa bertemu.

Gabe tersenyum seraya meletakkan ponsel milik Jasmine ke dalam tas jinjing milik wanita itu.

Setelah itu, ia pun menatap ke arah depan. Film dewasa tersebut masih memperlihatkan sebuah adegan panas terakhir. Hal itu lantas membuat Gabe mengatur posisi duduknya.

"Sayang sekali jika tidak ditonton. Maaf sayang, aku akan menonton adegan akhir itu terlebih dahulu. Setelah itu, baru kita akan kembali ke villa." gumam Gabe seraya tersenyum.



Akhirnya bisa up 😂😂😆

Seperti biasa, jangan lupa, tinggalkan jejak kalian ya 😚😉

Love Affair ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang