Love Affair ✔

T U J U H B E L A S

"Cepatlah. Aku tidak ingin jika Gabe ataupun Daniel menemukan kita." ujar Rina terhadap supir pribadi nya.

Saat ini mereka berdua akan membawa Jasmine ke sebuah tempat rahasia milik nya. Jasmine telah diberikan sedikit obat bius dan membuat wanita cantik itu tidak sadarkan diri sampai saat ini.

"Baik, nyonya." jawab pria yang saat ini menjadi asisten sekaligus supir pribadi Rina.

Rina lantas melirik ke arah kanan nya. Disana terdapat Jasmine yang saat ini tengah tidak sadarkan diri sekaligus dengan kedua tangan yang terikat

"Cepatlah. Aku sudah tidak sabar untuk bermain-main dengan wanita sialan ini." teriak Rina.

Mobil pun kembali melaju dengan kecepatan penuh. Perjalan kali ini akan memakan waktu kurang lebih dua jam lamanya.

Duar! Duar!

Terdengar suara tembakan dari arah belakang mobil yang mereka tumpangi. Refleks, Rina pun menoleh ke arah belakang. Tiba-tiba saja ia merasa sangat terkejut karena saat ini telah banyak mobil yang mengikuti mereka sekaligus akan memblokir jalan yang akan mereka lewati.

Bersamaan dengan itu, mobil yang mereka tumpangi pun tiba-tiba terhenti. Rina lantas semakin panik karena semua itu.

"Apa yang terjadi? Cepatlah jalankan mobil nya. Jangan sampai kita bertiga tertangkap." teriak Rina.

Pria yang bertugas menyetir mobil itu pun mengangguk. Setelah itu, ia tampak membuka pintu mobil dan keluar dari dalam sana, bersamaan dengan terhenti nya banyak mobil yang sejak tadi mengikuti mereka.

Rina tampak bingung, marah, sekaligus kesal. Ia pun segera menarik Jasmine dan mengajak nya keluar dari dalam mobil itu. Walaupun sedikit sulit, tetapi ia akan tetap melakukan nya. Jangan sampai seseorang berhasil menyelamatkan Jasmine.

"Diam kau disana." teriak seorang pria yang tidak lain adalah Gabe.

Rina menoleh ke arah belakang. Terlihat raut wajah Gabe yang sangat menakutkan sekaligus dengan sebuah pistol yang berada di tangan kanan nya saat ini.

Jasmine pun berhasil membuka kedua matanya secara perlahan. Saat ini ia tengah dibopong oleh Rina. Seketika Jasmine pun terkejut seraya mendorong tubuh Rina untuk segera menjauhi nya.

Rina pun menoleh ke arah nya seraya tetap menggenggam tangan Jasmine secara erat.

"Lepaskan." teriak Jasmine.

"Diam, atau aku akan-"

Ucapan Rina terpotong oleh sebuah tarikan dari seorang pria yang saat ini telah berada di samping nya.

Rina menoleh seraya membulatkan kedua matanya. "Martin?"

Ya, Martin adalah seorang pria yang sejak kemarin bekerja sama dengan nya sekaligus supir pribadi milik nya.

"Lepaskan aku. Cepatlah, kita harus pergi dari sini sebelum-"

"Sebelum apa?" tanya Gabe sinis.

Gabe lalu menatap Martin seraya tersenyum. "Terima kasih, Martin."

Martin mengangguk. "Baik, bos."

Mendengar hal tersebut lantas membuat Rina mengernyitkan dahi. "Bos? Apa maksudnya ini?"

"Jangan banyak tanya. Martin, cepatlah bawa wanita ini ke dalam mobil belakang. Setelah itu, bawa dia ke kantor polisi." ujar Gabe kepada Martin.

Martin mengangguk. Ia pun segera membawa Rina menuju ke arah belakang mobil. Tetapi Rina terlihat memberontak.

Dan setelah itu, Martin pun memasukkan Rina ke dalam mobil tersebut.

"Awas kau." ujar Rina seraya menatap sinis ke arah Jasmine yang saat ini tengah terduduk lemah di bawah sana.

Setelah itu, Gabe pun membantu Jasmine untuk berdiri seraya melepaskan ikatan di kedua tangan nya. Ia lalu memeluk wanita yang telah mencuri hatinya tersebut.

"Maafkan aku. A-aku tidak mendengarkanmu tadi. Maaf." ujar Jasmine seraya menangis di dalam pelukan Gabe.

Gabe mengangguk seraya mengelus pucuk kepala Jasmine. "Sshhh, sudahlah. Sekarang kau aman."

Gabe lalu mengajak nya ke berjalan ke dalam mobil.

"Kita akan kembali ke villa." ujar Gabe.

Jasmine mengangguk. Walaupun tidak ada luka dalam dirinya, tetapi tetap saja ia masih merasakan trauma akan hal tersebut.

Dan bagaimana bisa supir pribadi dari Rina mengenal Gabe secara baik?

***

Yeay, akhirnya bisa up disaat saat sibuk sama SNMPTN 😂😂

Up cuma dikit gapapa lah 😂

Besok aku usahain up lagi 😋😉😚

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian 😚