N G I D A M (1)

17.8K 1.2K 57
                                    

BANYAK TYPO ATAUPUN KETIDAKJELASAN KATA/KALIMAT. MOHON DIMAKLUMI 😇😇

***

Sejak tadi, Jasmine tidak henti-hentinya menatap ke arah jendela mobil milik Gabe. Ya, setelah menunggu kurang lebih 10 menit lamanya, Jasmine pun tersenyum seraya bertepuk tangan seorang diri ketika melihat Gabe memasuki mobil itu kembali dengan membawa sebungkus mie ayam.

“Ada lagi?” tanya Gabe seraya menyerahkan bungkusan tersebut.

Jasmine lalu menerima nya. Terlihat sebuah gelengan pelan yang ditunjukkan oleh Jasmine. “Hanya ini. Terima kasih. Ayo kita pulang.”

Gabe pun terlihat mengelus dadanya secara perlahan. Seulas senyuman lega pun mulai terbit di bibir seksi miliknya tersebut. Saat ini, ia pun bisa kembali beristirahat di rumah karena Gabe telah berhasil memenuhi keinginan Jasmine yang tengah mengidam sebungkus mie ayam pada saat dini hari. Ya, Jasmine dan juga dirinya telah berkeliling kota mencari makanan tersebut sejak dua jam yang lalu. Saat ini, waktu sudah menunjukkan pukul tiga dini hari. Waktu dimana semua orang tengah tertidur pulas ataupun tengah menikmati suasana romantis di atas ranjang. Tetapi tidak untuk dirinya.

“Kau menyesal?” tanya Jasmine tiba-tiba.

Mendengar hal tersebut lantas membuat Gabe terperanjat. “Hey, apa yang kau bicarakan? Tentu saja tidak.”

Jasmine mengernyitkan dahi seraya mengangguk pelan. “Hm, baiklah. Ayo kita pulang.”

Gabe pun kembali mengemudikan mobilnya dengan kecepatan rata-rata.

***

“Jasmine, tapi kau baru menyantapnya hanya sesuap saja.” ujar Gabe yang sejak tadi telah merayu Jasmine untuk menghabiskan semangkuk mie ayam yang telah mereka beli. Gabe juga telah kehilangan jatah tidur malam nya.

“Kau saja yang menghabiskan nya. Aku sudah kenyang.” jawab Jasmine setelah itu memilih untuk membaringkan tubuh nya.

Gabe berdecak. Pria itu pun memilih untuk menyantap nya secara terpaksa. Lagi pula jika tidak dihabiskan, maka akan sangat sayang sekali. Walaupun saat ini ia tidak merasakan lapar sama sekali, tetapi Gabe memilih untuk memaksakan nya saja.

“Gabe.” panggil Jasmine seraya menoleh ke arah Gabe yang saat ini tengah menunjukkan ekspresi nya yang sangat aneh.

“Apa?” tanya Gabe.

Jasmine berdecak. “Mengapa kau menjawab nya seperti itu?”

Gabe menghela napas sejenak. Ia pun meletakkan mangkuk tersebut di meja yang berada di samping nya saat ini. “Baiklah, ada apa sayang? Kau tidak mengantuk?”

Jasmine menggeleng. “Tidak.”

Mendengar hal tersebut lantas membuat Gabe mengernyitkan dahi. “Baiklah. Lalu, mengapa kau memanggilku?”

Jasmine kembali menggeleng. “Tidak ada. Hanya ingin memanggilmu saja. Memang nya tidak boleh?”

Gabe tahu bahwa belakangan ini, emosi Jasmine menjadi tidak stabil. Tetapi hal tersebut sangatlah wajar untuk seorang wanita hamil seperti nya. Lagipula dokter pun juga mengatakan hal yang sama persis.

Love Affair ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang