Flashback on,
Daniel memasuki mobil nya setelah ia menyelesaikan makan siang nya bersama dengan Jasmine. Sebelum itu, ia pun terlihat tengah mengulum senyuman nya seraya mengemudikan mobil nya dengan kecepatan penuh.
Tidak lama kemudian.
"Sayang, mengapa lama sekali?" tanya Rina seraya memeluk Daniel dari arah belakang.
Daniel yang saat ini tengah mengunjungi sebuah hotel bintang lima yang letaknya lumayan jauh dari kantor nya, tiba-tiba merasa terkejut. Ia pun segera membalikkan tubuh nya. "Jalanan sangat ramai. Jadi, aku memerlukan waktu yang cukup lama untuk sampai disini."
Rina terlihat menghela napas panjang. Tetapi setelah itu ia pun mengangguk. "Baiklah. Tidak masalah."
"Lalu, ada apa? Tumben sekali kau mengajakku kemari." tanya Daniel.
"Tentu saja karena aku merindukanmu." jawab Rina yang terlihat ingin mencium Daniel, tetapi pria itu menolak nya.
"Aku harus kembali ke kantor, sayang. Rapat akan segera dimulai beberapa jam lagi." ujar Daniel.
Rina mendengus. "Temani aku. Hanya sebentar saja."
"Memang nya kau akan pergi kemana? Mall? Salon?" tanya Daniel.
Rina menggeleng. "Aku ingin kau menemani ku di atas ranjang sekarang."
Daniel terlihat menaikkan sebelah alianya. "Sekarang? Tetapi kita baru melakukan nya seminggu yang lalu."
Rina pun kembali menghela napas nya. "Aku merindukan sentuhanmu. Aku juga merindukan gigitan kecil di bagian leherku itu."
Daniel lantas tersenyum. "Maaf, tetapi aku tidak bisa."
Rina pun tiba-tiba terlihat tengah menunjukkan raut wajah sedih nya. "Kau sangat jahat denganku. Apa ini karena Jasmine?"
"T-tidak. Aku hanya ingin menepati janjiku dengan rekan bisnis penting untuk hari ini. Dan setelah itu, aku harus pergi untuk menghadiri rapat kembali di Australia. Mungkin kita akan jarang bertemu nantinya." jawab Daniel.
Mendengar hal tersebut lantas membuat Rina tersenyum penuh arti secara tiba-tiba. "Kau akan pergi ke Australia? Kapan?"
"Mungkin beberapa hari lagi. Aku harus menghadiri rapat penting disana. Ada apa?" tanya Daniel.
"Aku akan menyusulimu disana." jawab Rina.
Daniel lantas membulatkan kedua matanya. "Menyusuliku?"
"Iya. Tentu saja." jawab Rina seraya berhasil mencium pipi Daniel, walaupun sedikit sulit karena postur tubuh Daniel yang tinggi.
"Tetapi bagaimana jika suami mu-"
"Ssssshhh, kau tenang saja. Gabe sangat mudah untuk dibohongi. Kau hanya perlu meninggalkan alamat hotel sekaligus kantor di Australia nanti nya." potong Rina seraya menarik dasi milik Daniel.
Daniel terlihat tengah menimang jawaban nya. "Kau yakin?"
Rina mengangguk. "Mengapa aku berbohong?"
"Hm, baiklah. Aku akan memberitahu alamat hotel nya nanti. Jadi sekarang, biarkan-"
Tiba-tiba saja Rina mendorong paksa tubuh Daniel ke arah tempat tidur berukuran king size tersebut. Tidak ada penolakan yang ditujukkan oleh pria itu. Ia malah terlihat tersenyum senang.
Rina lalu mulai mencium pipi Daniel, setelah itu turun ke bagian bibir nya. Melumat habis bibir nan seksi itu untuk saat ini. Daniel pun segera membalas nya. Setelah itu, ciuman panas milik Rina turun ke bagian leher Daniel. Tetapi, tanpa sengaja, bekas lipstik nya tertinggal di bagian kerah kemeja putih milik Daniel. Hal tersebut lantas membuat wanita itu tersenyum. Ia pun segera menambahkan kembali bekas lipstik itu di bagian kerah kemeja putih milik Daniel.
Tring! Tring!
"Eeemm, sayang, biarkan aku untuk menerima panggilan terlebih dahulu." ujar Daniel seraya mengambil ponsel nya yang berada di salam sakunya.
Setelah itu, Daniel pun terlihat fokus dengan ponsel nya. Lain hal nya dengan Rina, saat ini ia tengah mengelus pelan bagian kejantanan yang hampir saja berdiri tegak lurus.
"R-rina, tolong jangan lakukan itu sekarang." ujar Daniel.
"Tetapi aku ingin bermain dengan nya. Boleh ya?" goda Rina seraya mencoba untuk membuka resleting dari celana hitam itu.
"Kau bisa melakukan sepuasnya nanti, setelah kita berada di Australia." jawab Daniel yang terlihat tengah menahan hawa nafsu.
Rina memberhentikan kegiatan nya. Setelah itu, ia pun menatap lekat wajah Daniel. "Sungguh? Kau yakin?"
Daniel mengangguk. "Tentu. Kau tenang saja. Sekarang, biarkan aku pergi ke kantor."
Rina mengangguk. Setelah itu, ia pun berbaring di samping Daniel. "Baiklah. Jangan lupakan semua itu."
"Kau tenang saja, sayang." jawab Daniel seraya mencium bibir Rina.
Flashback off.
***
Yeay akhirnya up lagi 😂
Mau up lagi besok?
Yuk yuk, tinggalkan jejak kalian 😆😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Affair ✔
RomanceGabriel Alexander Louis, seorang CEO tampan yang bergelimang harta. Saat ini telah resmi menyandang status sebagai seorang suami. Ya, ia telah menikah dan itu berarti tidak ada wanita yang boleh mendekati atau pun menggodanya. Tetapi pada suatu hari...