L I M A

132K 2.7K 54
                                    

Gabe yang tersenyum mendengar nya pun seketika langsung memasuki rumah tersebut. Ia tidak peduli jika Jasmine belum mempersilahkan nya untuk masuk.

Jasmine lantas terkejut, tetapi apa boleh buat. Lagi pula salah nya juga karena tidak menyuruh bos besar itu untuk memasuki rumah nya.

Tetapi mengapa ia menggunakan pakaian santai? Apakah hari ini kantor diliburkan?

"Hm, rumahmu nyaman juga. Boleh ku menginap disini?" tanya Gabe seraya duduk di atas sofa empuk yang berada di ruang tamu.

Jasmine yang saat ini hanya menggunakan piyama merah yang tipis sekaligus pendek, hanya bisa memilih untuk berdiri. Ia takut, jika dirinya duduk, maka piyama tersebut akan tersingkap ke atas. Hal itu sedikit tidak etis.

"Tentu, jika kau berminat silahkan saja." jawab Jasmine seraya terkekeh.

Memang nya salah ia menjawab seperti itu?

"Ide yang bagus. Lagi pula suami mu tengah mengikuti meeting." ujar Gabe seraya memainkan ponsel nya.

Mendengar hal tersebut lantas membuat Jasmine mengernyitkan dahi. "Kau mengenal suamiku?"

Gabe lalu mengalihkan perhatian nya ke arah Jasmine. "Oh, tidak juga. Aku sedikit mengetahui nya sekilas. Lagi pula aku mengetahui semua orang yang berada di dunia bisnis."

Jasmine mengangguk. Alasan yang logis.

"Kalau begitu aku tinggal dulu. Sebentar lagi adalah waktu nya untuk bekerja." ujar Jasmine.

"Bekerja? Hari ini adalah hari sabtu. Apakah kau lupa?" tanya Gabe seraya terkekeh.

Jasmine lantas melirik kalender yang terpasang di dinding sebelah kanan nya saat ini. Dan benar saja, hari ini adalah hari sabtu sekaligus...

Hari ulang tahun nya.

"Apakah Daniel mengingat nya?" gumam Jasmine seorang diri.

"Ada yang kau pikirkan?" tanya Gabe tiba-tiba.

Jasmine lantas menggeleng seraya tersenyum. "Tidak ada. Kalau begitu aku tinggal sebentar."

"Silahkan. Aku akan menunggumu disini." jawab Gabe seraya membalas senyuman tersebut.

Setelah itu, Jasmine pun segera pergi meninggalkan nya seorang diri. Ya, Jasmine akan mandi dan mengganti pakaian nya.

Gabe yang saat ini tengah menatap tubuh indah tersebut hanya bisa tersenyum penuh arti untuk saat ini. "Aku akan memberikan hadiah ulang tahun yang paling berkesan untukmu, Jasmine."

***

Jasmine telah selesai melakukan ritual nya. Ia pun segera mempoleskan sedikit make up tipis di wajah nya yang terlihat pucat.

"Mengapa wajahku sangat pucat?" gumam Jasmine seorang diri.

Apa karena ia belum menyentuh sarapan nya?

Mungkin iya.

Tetapi sebelum bangkit berdiri meninggalkan kamar nya, Jasmine lantas mengambil ponsel nya seraya menghubungi Daniel.

"Maaf, nomor yang anda tuju sedang tidak aktif."

Jasmine lantas mengernyitkan dahi. "Mengapa seperti ini? Apakah ia mematikan ponsel nya? Tetapi mengapa?"

Jasmine terlihat menghela napas panjang. Ia pun meletakkan ponsel nya di tempat semula seraya berjalan pergi meninggalkan kamar nya. Ia yakin, Daniel pasti tengah sibuk dengan urusan nya. Tidak masalah, Jasmine akan mengubungi nya kembali setelah ini.

Saat telah sampai di ruang tamu, ia melihat Gabe, seorang CEO tampan yang bergelimang harta tengah bermain game dari ponsel nya seraya membaringkan tubuh nya di atas sofa tersebut.

Love Affair ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang