T I G A P U L U H D U A

15.4K 980 38
                                    

Gabe tengah meneliti seluruh berkas yang tercecer di hadapan nya saat ini. Sudah satu minggu penuh ia tidak mendatangi kantornya. Hal tersebut dikarenakan Jasmine yang tidak bisa ditinggalkan seorang diri. Ya, wanita itu selalu saja ingin menempel dengan Gabe. Satu lagi, Jasmine hanya ingin berdiam diri di rumah, ia tidak ingin pergi kemana pun.

"Gabe, apakah kau yakin akan menolak seluruh kerjasama yang telah ditawarkan?" tanya Natalia yang sejak tadi tengah berdiri di samping Gabe.

Gabe mengangguk seraya tetap terfokus terhadap seluruh berkas tersebut. "Aku tidak peduli dengan semua itu. Apalagi Jasmine akan segera melahirkan. Aku hanya ingin menjaganya mulai saat ini dan mungkin aku juga akan mengundurkan diri sebagai seorang CEO."

Mendengar hal tersebut lantas membuat Natalia melongo. Memang, harta kekayaan Gabe tidak akan pernah habis sampai tujuh turunan. Tetapi untuk mengundurkan diri dari jabatan nya saat ini, rasanya sangat disayangkan karena tidak ada yang bisa menggantikan Gabe sebagai seorang CEO.

"Kau yakin? Tetapi di keluarga kita tidak ada yang bisa menggantikan posisi mu saat ini." ujar Natalia.

Gabe mengusap wajahnya seraya memikirkan sesuatu. "Aku tahu. Tetapi sampai kapan aku harus berkutat dengan berkas-berkas seperti ini? Aku juga mempunyai keluarga yang harus ku jaga dan lindungi."

Natalia mengerti, tetapi tetap saja ia tidak setuju jika Gabe mengundurkan diri lebih awal.

"Tetapi kau masih harus menjabat 20 tahun lagi, Gabe." tambah Natalia.

Gabe mengangguk. "20 tahun adalah waktu yang sangat lama."

Dan bersamaan dengan itu, Natalia pun tersenyum penuh arti.

"Kau bisa menunggu anakmu sampai 20 tahun kedepan. Ia akan menggantikan mu sebagai seorang CEO." ungkap Natalia.

Mendengar hal tersebut lantas membuat Gabe tersenyum senang. Baiklah, ia akan menunggu semua itu. 20 tahun lagi.

***

"Aku tidak sabar untuk segera menimang keponakan ku. Ia pasti sangat menggemaskan." ujar Natalia kepada Jasmine.

Saat ini mereka telah berada di rumah Gabe. Natalia memang berniat mendatangi Jasmine sejak awal.

"Tentu saja. Ia akan mengikuti ketampanan papanya." jawab Gabe dengan bangga nya.

Mendengar hal tersebut lantas membuat Jasmine menggeleng. "Tidak. Ia akan cantik seperti mamanya."

Gabe menggeleng. "Anak kita pasti laki-laki. Ia harus menggantikan ku 20 tahun kedepan."

"Perempuan." jawab Jasmine.

"Laki-laki. Itu akan sangat bagus, sayang." ujar Gabe.

Natalia memutar kedua matanya malas. Ternyata pasangan yang ada di hadapan nya saat ini sama saja dengan anak kecil diluar sana. Keras kepala dan tidak mau kalah.

"Sudahlah. Percuma saja kalian mendebatkan semua itu. Lagipula jika laki-laki atau perempuan itu sama saja. Tidak ada bedanya. Yang terpenting anak kalian lahir dalam keadaan sehat." ujar Natalia yang tiba-tiba saja menjadi bijak.

"Tetapi jika laki-laki akan lebih bagus. Ia bisa menggantikan posisi ku, bukan?" ujar Gabe.

"Jika ia perempuan, maka sama saja, Gabe. Ia juga bisa menggantikan posisi mu untuk 20 tahun kedepan nanti." jawab Jasmine tidak mau kalah.

"Sayang, tapi laki-laki sangat bisa diandalkan." ujar Gabe.

"Emansipasi wanita." jawab Jasmine dan juga Natalia secara bersamaan.

Love Affair ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang